Irigasi Sumur Tanah Dalam di Tanah Laut Dukung Gernas Penanganan Dampak El Nino Seluas 5732 Ha
mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Irigasi Sumur Tanah Dalam di Tanah Laut Dukung Gernas Penanganan Dampak El Nino Seluas 5732 Ha
Dalam rangka meredam dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu hektar. Salah satunya berada di Kabupaten Tanah Laut yang menargetkan tanam sebesar 5.732 Ha.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
"500.000 ribu hektare itu kita bisa menjaga ketersedian 1,5 juta beras," kata Mentan SYL, Rabu (13/9).
-
Bagaimana Kementan membantu Sulsel atasi El Nino? Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menuturkan guna mengakselerasi agenda pengendalian inflasi dan penanganan El Nino tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan untuk pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 30 unit traktor roda 4, 30 unit traktor roda 2, 30 unit cultivator, 40 unit pompa air, 50 unit handsprayer.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk atasi El Nino? 'Kedua, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Ketiga, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier dan pompanisasi. Keempat, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman,' sebutnya.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk mengatasi El Nino? Gerakan nasional (Gernas) tanam padi 500.000 hektare (Ha) di 10 provinsi di Indonesia terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengantisipasi El Nino.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk hadapi El Nino? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memimpin Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Provinsi Jawa Timur. Apel siaga ini ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui kegiatan pompanisasi.
-
Bagaimana Mentan mengatasi dampak El Nino di Barito Kuala? “Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang dan dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan,“ terangnya.
Dijelaskannya, Kementan telah menyiapkan 6 wilayah utama sebagai pelaksanaan program gernas. Yakni di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi lainya. Kemudian terdapat 4 provinsi pendukung yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Selatan dan NTB.
"Kita percepat tanam, kalau Agustus kita tanam harapanya Novermber sudah bisa panen dengan pengawalan super ketat antar lini dari daerah ke pusat," jelasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menerangkan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa Tahun 2023 telah dipenuhi melalui tanam ASEP (April-September) sebesar 3.030 Ha.
"Sisa target yang harus dipenuhi untuk pertanaman saat ini OKMAR (Oktober-Maret) adalah sebesar 2.702 Ha," sebut Ali Jamil.
Dia melanjutkan, setelah panen musim tanam 1 (MT1), beberapa wilayah di Kabupaten Tanah Laut belum mulai melakukan pertanaman lagi. Hal ini dikarenakan kendala ketersediaan air yang mengering.
"Seperti yang terjadi Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut ini. Tapi sudah dilakukan langkah mitigasi berupa pembuatan Sumur Tanah Dalam/Submersible," ungkap Ali Jamil.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Makmur, Basuki Rahmat mengatakan, Sumur Tanah Dalam dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan irigasi di musim kemarau apabila sumber air di bagian hulu berkurang, serta jika ada bencana kekeringan seperti saat ini.
"Sehingga diharapkan dengan adanya bantuan Sumur Tanah Dalam/Submersible tersebut dapat dilakukan tanam kembali dengan potensi luasan lebih dari 20 Ha," ujarnya.
Selain itu, di Kabupaten Tanah Laut direncanakan akan dilakukan tanam perdana pada Minggu Pertama bulan September, seluas 20 Ha di Desa Sambangan, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.
Lokasi tersebut merupakan daerah rawa lebak dalam yang berdekatan dengan aliran Sungai Maluka, sehingga justru pada saat musim kemarau atau kekeringan seperti sekarang maka lahan rawa bisa dioptimalkan untuk tanam.