Mentan Amran Optimis Indonesia Bisa Hadapi Ancaman Krisis Pangan Akibat Dampak Perubahan Iklim
Kementerian Pertanian melakukan akselerasi di sektor pangan dan memberikan solusi yang cepat seperti pompanisasi optimasi lahan, benih unggul, dan alsintan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan, pemerintah akan melakukan mitigasi terhadap ancaman krisis pangan yang ditimbulkan dari dampak perubahan iklim. Dia berharap, upaya mitigasi tersebut bisa selesai pada tahun ini.
“Insya Allah mudah-mudahan bisa kita atasi dan mitigasi segala dampak yang ditimbulkan akibat iklim ekstrim, perubahan iklim el nino dan kekeringan, overlapping keduanya tahun ini insyaallah bisa kita hadapi,” kata Amran saat ditemui awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8).
Amran menegaskan, dirinya akan melakukan akselerasi di sektor pangan dan memberikan solusi yang cepat. Dia merinci, beberapa cara yang akan dilakukan seperti pompanisasi, optimasi lahan, benih unggul, alsintan.
“Itu solusi cepat atasi masalah pangan. Alhamdulilah di badan pusat statistik (BPS) data kelihatan dua bulan ini produksi naik dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Amran optimis.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian terus meneguhkan komitmen dalam perkuat infrastruktur pangan nasional. Berbagai gebrakan serta terobosan pun dilakukan guna mencapai hal tersebut.
Selama kepemimpinan Amran, Kementan menjalankan dua program andalan guna mencapai infrastruktur pertanian yang kuat, yakni program pompanisasi dan optimasi lahan rawa.
Berkat berbagai gebrakan serta terobosan itu, Amran dianugerahkan penghargaan construction excellence awards atas kontribusi dan dedikasi terhadap pembangunan infrastruktur nasional, terutama sektor pertanian dalam acara “Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi”.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Moch Arief Cahyono menilai Amran memberikan perhatian besar terhadap infrastruktur pertanian.
Arief menyebut, pada periode Amran, Kementan terus memperkuat infrastruktur pertanian seperti pembangunan dan rehabilitasi irigasi, modernisasi dan mekanisasi pertanian, serta pembangunan infrastruktur pendukung dan jalan usaha tani.
“Kementan bisa melakukan pembangunan masif di bidang infrastruktur pertanian karena Mentan melakukan refocusing anggaran 2015-2017 sebesar Rp12,2 triliun dan kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonial direvisi menjadi anggaran untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian,” ujar Arief dalam keterangan tertulis 2 Agustus 2024.
Selain itu, Arief juga mengatakan, pada periode pertama kepemimpinan Amran di tahun 2014-2019, Kementan berhasil membangun dan merehabilitasi sekitar 3,4 juta hektare irigasi, termasuk irigasi baru dan perbaikan irigasi existing.
"Kementan saat itu memasifkan modernisasi dan mekanisasi pertanian melalui pemberian bantuan traktor, combine harvester, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) lainnya dan tercatat Kementan mendistribusikan lebih dari 300 ribu unit alsintan kepada petani di seluruh Indonesia," katanya.