Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemitraan Strategis Dinilai Jadi Kunci Dorong UMKM dan Koperasi Sawit Naik Kelas

Kemitraan Strategis Dinilai Jadi Kunci Dorong UMKM dan Koperasi Sawit Naik Kelas Kelapa Sawit. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrahman mengatakan, salah satu strategi penting dalam membangun usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi berbasis sawit di era pandemi adalah kemitraan strategis. Di mana perusahaan besar dengan UKM dan koperasi sawit bekerja sama dengan prinsip saling menguntungkan.

"Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan usaha kecil menengah koperasi sawit dengan prinsip saling menguntungkan. Dalam upaya untuk meningkatkan daya saing," kata Eddy dalam Webinar Kemitraan UKMK Sawit, Selasa (27/4).

Adanya kemitraan ini diharapkan dapat membantu UKM dan koperasi sawit untuk dapat naik kelas dan masuk dalam rantai produksi Global atau global value chain. Selain itu, produk UKM dan koperasi sawit juga diharapkan dapat lebih kompetitif, baik dari kualitas produknya, desain, kemasan dan dari sisi manajemennya menjadi lebih baik.

"Harapan kami akan diperoleh usulan solusi dan ide-ide kreatif dalam upaya meningkatkan peran usaha kecil menengah dan koperasi dalam perekonomian terutama di masa kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai stakeholder terkait," ujarnya.

Dia menjelaskan, sektor perkebunan dengan komoditas sawit merupakan primadona yang menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, pertumbuhan di sektor pertanian Kehutanan dan perkebunan di triwulan 4 tahun 2020 didorong oleh peningkatan permintaan luar negeri terutama untuk komoditas sawit.

"Tanaman perkebunan tumbuh sebesar 1,13 persen yang didorong oleh peningkatan produksi kelapa sawit. Industri sawit menjadi variabel yang sangat penting terhadap roda perekonomian karena melibatkan lebih dari 16 juta tenaga kerja yang termasuk di dalam sekitar 7 juta pekerja di kebun sawit rakyat," katanya.

Selain itu, sektor industri sawit memberikan sumbangan yang cukup besar kepada perekonomian Indonesia. Industri sawit memberikan sumbangan dalam perolehan devisa negara melalui ekspor CPO dan produk-produk turunannya dengan rata-rata nilai ekspor sebesar USD 21,4 miliar atau sebesar rata-rata 14,19 persen per tahun dari total ekspor non migas Indonesia.

Dari sisi penerimaan negara industri sawit menyumbang pemasukan negara dalam bentuk pajak negara dengan estimasi sekitar Rp 14-20 triliun. "Sehingga dapat disimpulkan betapa signifikannya peranan industri sawit terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan," ungkapnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP