Kenaikan harga properti di Jakarta dan Bali tertinggi sejagat
Merdeka.com - Kenaikan harga properti di Indonesia ternyata sangat luar biasa. Menurut laporan lembaga survei real estate yang berbasis di Inggris, Knight Frank, Indonesia menjadi negara dengan kenaikan harga properti paling tinggi sedunia tahu lalu.
Menurut laporan tersebut, Jakarta menduduki peringkat nomor satu yaitu dengan kenaikan 38,1 persen selama 2012 disusul Bali dengan kenaikan 20 persen. Kenaikan properti di Bali setara dengan kenaikan properti di Dubai, Uni Emirat Arab.
"Asia-Pasifik tetap menjadi sumber utama untuk tempat tinggal yang mewah di tahun 2012 di mana lima negara di kawasan tersebut masuk 10 besar kenaikan harga properti di dunia di mana di antaranya adalah Jakarta dan Bali," tulis Knight Frank dalam laporannya yang dikutip Rabu (13/3).
-
Apa harga tanah termahal di Indonesia? Tanah kosong di kawasan ini sudah terbilang sangat jarang karena sebagian besar sudah digunakan untuk membangun gedung mewah yang digunakan oleh perusahaan terkenal baik lokal maupun perusahaan global.
-
Siapa yang punya rumah mewah dengan harga Rp50 miliar? Menariknya, Sarita Abdul Mukti juga memiliki kediaman lain yang juga dijual dengan harga yang mencapai Rp50 miliar.
-
Di mana harga tanah paling mahal di Indonesia? Wilayah yang berada di sekitar Bundaran HI ini jadi kawasan paling elit dan termahal di Indonesia!
-
Kenapa harga tanah di MH Thamrin mahal? Sebagai pusat Ibukota hingga saat ini, tentu tak heran jika Jakarta menjadi kawasan yang memiliki harga termahal di Indonesia.
-
Siapa yang tinggal di rumah mewah dengan nilai miliaran rupiah? Saat ini, keduanya telah sukses bersama-sama dan mungkin menjadi salah satu asisten artis paling kaya di Indonesia. Pamer Rumah Baru Bukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.
-
Apa faktor yang mempengaruhi harga rumah? Evaluasi cermat terhadap nilai properti yang sebenarnya berdasarkan lokasi, ukuran, dan kondisi dibandingkan dengan harga pasar di sekitarnya sangatlah penting.
Kenaikan harga properti di Jakarta didukung oleh tingginya pertumbuhan ekonomi yang di atas 6 persen di lima tahun terakhir. "Hal ini juga didorong oleh tumbuhnya kelas menengah. Akses yang meningkat untuk pembelian properti nonresidensi bisa mempertahankan pertumbuhan tersebut di tahun ini."
Meski begitu, harga properti di Jakarta dan Bali masih tergolong belum terlalu tinggi. Dua puluh kota yang terdiri dari Hong Kong, London, Paris, Singapura, New York, Sydney, dan beberapa kota lain terhitung masih lebih tinggi dibanding Jakarta dan Bali.
Harga properti di Moskow masih menjadi yang termahal tahun lalu dengan kisaran harga Rp 55,8 juta per meter persegi. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga tanah di beberapa wilayah dipatok dengan harga yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau tipe 70 dengan harga berkisar Rp500 juta-Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaNilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca SelengkapnyaPadahal, besaran UMP 2024 di DKI Jakarta hanyalah Rp 5,06 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta berada dalam posisi yang pertama termahal kemudian diikuti oleh Bekasi.
Baca SelengkapnyaTujuan survei ini untuk menghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPengadaan lahan, biaya konstruksi, hingga pembiayaan yang dianggap belum optimal, jadi kontribusi tingginya harga rumah.
Baca SelengkapnyaSejak ada pembangunan proyek IKN, bisnis kos-kosan dan sewa rumah laris manis di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSurvei Biaya Hidup 2022 mencatat sepuluh kota di Indonesia dengan biaya hidup termahal per bulannya.
Baca SelengkapnyaRata-rata rumah kontrakan ditempati orang yang kerja di proyek pembangunan Kota Nusantara
Baca SelengkapnyaKontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.
Baca SelengkapnyaUntuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca Selengkapnya