Kinerja Terus Positif, Bank Jatim Raih Penghargaan Infobank Award 2023
Bankjatim saat ini terus agresif membuat inovasi demi memberikan kemudahan pelayanan kepada semua nasabah.
bankjatim menyambut baik penghargaan yang telah disematkan kepada perusahaan.
Kinerja Terus Positif, Bank Jatim Raih Penghargaan Infobank Award 2023
Kinerja yang terus positif membuat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim diganjar berbagai penghargaan. Yang terbaru, bankjatim baru saja mendapat penghargaan The Best Financial Performance Bank In 2022 (KBMI 2) dan Excellent Financial Performance Bank In 2022 dalam ajang 28th Infobank Award 2023.
Bertempat di The Ritz-Carlton Mega Kuningan Jakarta, penganugerahan bergengsi dari majalah Infobank tersebut diserahkan oleh Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto kepada Direktur Manajemen Risiko bankjatim Eko Susetyono.
bankjatim menyambut baik penghargaan yang telah disematkan kepada perusahaan. Menurut Eko, capaian yang diperoleh ini tak lepas dari kerja keras seluruh Jatimers yang senantiasa menjaga bisnis perbankan tetap berjalan di tengah persaingan yang ketat. Di sisi lain, kepercayaan masyarakat kepada bankjatim juga menjadi bagian dari suksesnya perseroan mendapatkan penghargaan dari Infobank ini. "Capaian ini tak lepas dari dukungan semua pihak," ujar Eko.
Dia memaparkan, bankjatim saat ini terus agresif membuat inovasi demi memberikan kemudahan pelayanan kepada semua nasabah. Di setiap gerakannya, mulai dari layanan hingga produk, bankjatim selalu berorientasi terhadap kemaslahatan dan kemanfaatan masyarakat.
Contoh inovasi terbaru yang dilaunching beberapa waktu lalu yaitu JConnect Pro. Masyarakat kini dapat membuka rekening bankjatim secara online.
"Selain itu, kami juga terus melakukan lima transformasi untuk akselerasi bisnis, yaitu transformasi organisasi, transformasi human capital, transformasi rule making rules, transformasi IT & digital banking, serta melakukan aksi korporasi. Hal-hal seperti itulah yang membuat kinerja bankjatim semakin positif," papar Eko.
"Selain itu, kami juga terus melakukan lima transformasi untuk akselerasi bisnis, yaitu transformasi organisasi, transformasi human capital, transformasi rule making rules, transformasi IT & digital banking, serta melakukan aksi korporasi. Hal-hal seperti itulah yang membuat kinerja bankjatim semakin positif," papar Eko.
Direktur Manajemen Risiko bankjatim Eko Susetyono
bankjatim berhasil melewati Semester I 2023 dengan kinerja yang cukup baik. Selama Semester I tahun ini, penyaluran kredit bankjatim mampu membukukan peningkatan yang signifikan di atas rata-rata yaitu 13,02 persen (YoY). Untuk pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada sektor komersial & SME sebesar 25,55 persen (YoY) dan sektor konsumer 5,77 persen (YoY).
Data Bank Jatim
Pertumbuhan kredit yang telah dicapai bankjatim tersebut membuat LDR perusahaan semakin membaik. Dari 45,88% pada Semester I tahun 2022 meningkat jadi 59,54% pada Semester I tahun 2023. Penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,77% pada Semester I tahun 2023, berbanding 6,86% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut menurun di angka 2,80% pada Semester I 2023, berbanding 4,12% pada periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Sementara itu, sebanyak 62 bank umum berhasil meraih penghargaan “Infobank Award 2023" dari Majalah Infobank. Menurut Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto, pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Infobank terhadap perbankan yang telah bekerja ekstra keras dengan dedikasi dan integritas tinggi, serta bentuk dukungan kepada industri perbankan agar terus menjaga kinerja terbaiknya.
Meski berhasil mengukir kinerja terbaiknya, Eko berpesan kepada industri perbankan untuk tetap waspada dengan ekonomi global yang masih fluktuatif. Baik akibat perang Rusia versus Ukraina yang belum diketahui kapan akan berakhir, maupun ancaman krisis pangan di belahan Eropa ketika badai inflasi belum juga mereda. Apalagi, program restrukturisasi kredit industri perbankan nasional akan berakhir pada Maret 2024.
"Perbankan harus tetap waspada dengan memperkuat kuda-kuda untuk menghadapi perkembangan ekonomi yang tidak selalu kondusif," tutupnya.