Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
Titiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.
Pada kontestasi Pilpres tahun ini, Titiek digadang-gadang bakal menjadi ibu negara.
Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
Nama Siti Herdianti Hariyadi atau Titiek Soeharto kembali muncul. Tren ini terjadi tiap kali Prabowo Subianto menjadi peserta dalam pemilihan presiden.
Dalam Pilpres tahun 2024, Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Pada kontestasi Pilpres tahun ini, Titiek digadang-gadang bakal menjadi ibu negara. Ini merujuk hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, yang mana Prabowo-Gibran meraih suara lebih dari 50 persen.
Titiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah. Keduanya dikaruniai putra tunggal bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit Prabowo.
Pada tahun 2006, Titiek pernah menyampaikan permintaan maaf atas nama sang ayah kepada warga Yogyakarta yang mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi.
Dalam momen itu, Titiek juga sempat membawa bingkisan "85 tahun Pak Harto" untuk para korban musibah. Di sini, Titiek menyampaikan salam Pak Harto bagi warga setempat.
Sebagai keluarga Cendana, Titiek cukup familiar dengan dunia bisnis. Pada Juli 2005 Titiek yang menjabat sebagai komisaris utama PT Abhitama membeli saham kepemilikan PT Surya Citra Media Tbk sebesar 25 persen dari Henry Pribadi, yang setara dengan 473.437.500 saham (harga per saham Rp1.225).
Kini, kepemilikan saham PT Abhitama meningkat hingga menjadi 77,49 persen. Bisnis lainnya merambah bidang hutan, kimia, keuangan, investasi, listrik, dan transportasi.
Pada 9 Juni 2006, Titiek muncul sebagai presenter SCTV dalam penayangan siaran langsung Piala Dunia 2006. Dia menjadi presenter dalam 3 kali pertandingan.
Sementara dalam kancah politik, Titiek memulainya di tahun 2012. Saat itu dia bergabung dengan partai Golongan Karya (Golkar) dan menempati posisi sebagai Ketua Bidang Pertanian dan Nelayan di DPP Partai Golkar hingga tahun 2015.
Pada tahun 2014, anak keempat Soeharto itu berhasil meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan (dapil) Yogyakarta setelah memperoleh 61.655 suara. Ia bertugas sebagai Wakil Ketua Komisi I yang membidangi pertanian, perhutanan, perkebunan, perikanan dan pangan.
Pada tahun 2023, Titiek Soeharto memutuskan untuk bergabung dengan Partai Gerindra dan menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai tersebut. Tidak hanya itu, ia juga aktif berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Legislatif 2024, kembali mencalonkan diri untuk dapil Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) harta Titiek mencapai Rp592,58 miliar. Nilai kekayaan tersebut berwujud tanah dan bangunan di Jakarta, Bogor, dan Bekasi, yang nilainya mencapai Rp423,49 miliar.
Titiek juga tercatat memiliki kendaraan Mercedes S600 senilai Rp100 juta, surat berharga Rp45 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp103 miliar, harta bergerak lainnya Rp20 miliar.
Dalam LHKPN, Titiek tercatat tidak memiliki utang.