Mengenal Zoysia Matrella, Jenis Rumput JIS yang Tidak Standar FIFA
Merdeka.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perbincangan publik setelah rumput yang digunakan pada stadion tersebut akan diganti untuk menyesuaikan standar FIFA. Teknis pergantian rumput itu akan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ya (akan diganti dengan) rumput golf," ungkap Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja usai mengisi acara World Water Forum ke-10 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).
Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput JIS mengatakan masalah rumput JIS tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Bagaimana rumput sintetis di Taman Pisang? Tekstur rumput ini empuk dan mirip karpet. Letaknya juga berada di bawah pohon, sehingga bisa jadi tempat santai yang nyaman di taman tersebut.
-
Di mana rumput laut banyak digunakan? Penggunaan rumput laut di Asia, terutama di Jepang dan Korea, tampaknya telah menjadi kebiasaan yang umum dan menjadi ciri khas kulinernya.
-
Gimana cara revitalisasi rumput GBK? Adapun beberapa perbaikan dimulai dengan pemeriksaan laboratorium, sterilisasi media tanam, leveling media tanam, penanaman rumput, proses grow-in dan perawatan intens, uji fungsi dan monitoring visual lapangan.
-
Dimana daun putri malu tumbuh? Biasanya tumbuh di tanah lapang atau di pinggiran persawahan.
-
Rumput apa yang akan diganti di Stadion Pakansari? Asnan menyebut, rumput baru yang akan digunakan berjenis Zoysia Japonica atau lebih dikenal dengan rumput Jepang. Rumput jenis ini, kata Asnan memiliki ketahanan yang lebih baik dibantik Zoysia Matrella yang digunakan sebelumnya.
"Rumput jenisnya jabonika cuman ditanam di karpet sintetis. ini masalahnya," kata Qamal ditemui usai meninjau JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7).
Qamal menjelaskan, karpet sintetis sebagai media tanam terpantau dangkal, sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.
Ahli agronomi ini menyampaikan, rumput jenis ini normalnya butuh waktu 8 jam penuh disinari matahari. Sedangkan, di JIS semisal di area selatan lapangan hanya mendapat cahaya matahari sekitar 6 jam sehari.
"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00 WIB, ini yang masalah," ujar Qamal.
Qamal menyebut, jenis rumput di JIS ini sama dengan yang dipakai di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung Jawa Barat dan Stadion Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam catatan merdeka.com, komposisi rumput pada lapangan utama JIS yaitu 5 persen rumput sintetis, dan 95 persen rumput natural jenis Zoysia Matrella.
"Rumput hybrid ini memiliki komposisi 5 persen rumput sintetis yang diimpor dari Italia dan rumput naturalnya sebesar 95 persen yang merupakan jenis rumput Zoysia Matrella," ujar Corporate Communications Jakpro, yang saat itu dijabat oleh Melisa S. Sjach, pada 23 Oktober 2020 lalu.
Rumput zoysia matrella telah dibudidayakan di Indonesia. Dirangkum dari berbagai sumber, rumput jenis ini, umumnya dikenal sebagai rumput Manila atau rumput beludru Korea. Rumput ini merupakan spesies rumput musim hangat yang dikenal karena teksturnya yang halus dan kebiasaan pertumbuhannya yang padat.
Rumput jenis ini sering digunakan untuk halaman rumput, lapangan golf, dan aplikasi lanskap lainnya. Dari segi biaya, rumput zoysia matrella umumnya dianggap cukup murah dibandingkan varietas rumput lainnya.
Namun, biaya rumput zoysia matrella dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis, ketersediaan lokal, dan ukuran area yang akan dicakup. Faktor penentu biaya untuk menggunakan rumput ini adalah, apakah rumput ini akan dipasang dalam tanah atau benih.
Sementara untuk sod zoysia matrella, yaitu rumput dewasa yang sudah terbentuk di atas lapisan tanah, cenderung lebih mahal daripada menyemai sendiri rumput tersebut.
Meskipun rumput ini cenderung tidak dianggap sebagai jenis rumput yang paling mahal, biaya keseluruhan untuk membangun lapangan rumput atau lapangan golf dengan zoysia matrella masih signifikan. Mengingat dalam pengaplikasiannya ada faktor-faktor seperti persiapan tanah, kebutuhan irigasi, dan kebutuhan perawatan. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara tengah dilakukan renovasi rumput stadion untuk menyambut kejuaraan sepak bola piala dunia U-17.
Baca SelengkapnyaRumput, elemen utama di taman dan lapangan, hadir dalam keanekaragaman jenis dengan kecepatan pertumbuhan yang beragam. 5 rumput ini yang tumbuh paling cepat!
Baca SelengkapnyaJelang perhelatan Piala Dunia U-17, rumput Jakarta International Stadium rencananya akan diganti karena dinilai tak berstandar FIFA.
Baca SelengkapnyaRumput JIS terpaksa diganti karena dianggap tidak memenuhi standar FIFA.
Baca SelengkapnyaKala itu, Anies yakin saat diresmikan JIS akan menjadi stadion terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaKlub junior Atletico Madrid dan Barcelona bertanding di JIS tahun 2022, tidak ada komplain soal rumput.
Baca SelengkapnyaKualitas rumput stadion GBK disorot usai Timnas Indonesia imbang lawan Australia.
Baca SelengkapnyaSejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Maka tidak heran, saat ini kondisi cukup memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaHeru membantah hanya memeriksa rumput pinggir lapangan JIS.
Baca SelengkapnyaJamur adalah salah satu jenis organisme yang termasuk dalam kingdom Fungi. Jamur punya ciri yang unik dan banyak dari mereka bermanfaat bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaDalam surat yang ditandatangani FIFA Senior Pitch Manager Alan Ferguson kepada PSSI itu disebutkan agar adanya penggantian rumput JIS.
Baca SelengkapnyaKondisi rumput di SUGBK pada H-1 sebelum pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang pada 15 November 2024 ternyata belum optimal.
Baca Selengkapnya