Mengenal Zoysia Matrella, Jenis Rumput JIS yang Tidak Standar FIFA

Merdeka.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perbincangan publik setelah rumput yang digunakan pada stadion tersebut akan diganti untuk menyesuaikan standar FIFA. Teknis pergantian rumput itu akan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ya (akan diganti dengan) rumput golf," ungkap Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja usai mengisi acara World Water Forum ke-10 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).
Chairman Karya Rama Prima (KaErpe) Qamal Mustaqim, selaku tim ahli yang terlibat mengevaluasi rumput JIS mengatakan masalah rumput JIS tidak sesuai standar FIFA karena ditanam di karpet sintetis.
"Rumput jenisnya jabonika cuman ditanam di karpet sintetis. ini masalahnya," kata Qamal ditemui usai meninjau JIS, Jakarta Utara, Selasa (4/7).
Qamal menjelaskan, karpet sintetis sebagai media tanam terpantau dangkal, sehingga akar rumput tidak menembus sampai ke tanah. Hal itu membuat rumput tidak mendapat sinar matahari dan air yang cukup untuk tumbuh.
Ahli agronomi ini menyampaikan, rumput jenis ini normalnya butuh waktu 8 jam penuh disinari matahari. Sedangkan, di JIS semisal di area selatan lapangan hanya mendapat cahaya matahari sekitar 6 jam sehari.
"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00 WIB, ini yang masalah," ujar Qamal.
Qamal menyebut, jenis rumput di JIS ini sama dengan yang dipakai di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung Jawa Barat dan Stadion Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Dalam catatan merdeka.com, komposisi rumput pada lapangan utama JIS yaitu 5 persen rumput sintetis, dan 95 persen rumput natural jenis Zoysia Matrella.
"Rumput hybrid ini memiliki komposisi 5 persen rumput sintetis yang diimpor dari Italia dan rumput naturalnya sebesar 95 persen yang merupakan jenis rumput Zoysia Matrella," ujar Corporate Communications Jakpro, yang saat itu dijabat oleh Melisa S. Sjach, pada 23 Oktober 2020 lalu.
Rumput zoysia matrella telah dibudidayakan di Indonesia. Dirangkum dari berbagai sumber, rumput jenis ini, umumnya dikenal sebagai rumput Manila atau rumput beludru Korea. Rumput ini merupakan spesies rumput musim hangat yang dikenal karena teksturnya yang halus dan kebiasaan pertumbuhannya yang padat.
Rumput jenis ini sering digunakan untuk halaman rumput, lapangan golf, dan aplikasi lanskap lainnya. Dari segi biaya, rumput zoysia matrella umumnya dianggap cukup murah dibandingkan varietas rumput lainnya.
Namun, biaya rumput zoysia matrella dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis, ketersediaan lokal, dan ukuran area yang akan dicakup. Faktor penentu biaya untuk menggunakan rumput ini adalah, apakah rumput ini akan dipasang dalam tanah atau benih.
Sementara untuk sod zoysia matrella, yaitu rumput dewasa yang sudah terbentuk di atas lapisan tanah, cenderung lebih mahal daripada menyemai sendiri rumput tersebut.
Meskipun rumput ini cenderung tidak dianggap sebagai jenis rumput yang paling mahal, biaya keseluruhan untuk membangun lapangan rumput atau lapangan golf dengan zoysia matrella masih signifikan. Mengingat dalam pengaplikasiannya ada faktor-faktor seperti persiapan tanah, kebutuhan irigasi, dan kebutuhan perawatan. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya