Menko Darmin Akui Industri Asuransi Indonesia Tertinggal Se-ASEAN
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa industri asuransi Indonesia tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Hal tersebut disampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Innovation Insurance Awards 2019.
"Kalau membandingkan asuransi kita dengan negara ASEAN juga kalah, kita tidak termasuk bagus," ujar Menko Darmin dalam paparannya di UOB, Jakarta, Jumat (29/3).
Menko Darmin mengatakan, industri asuransi memang menghadapi berbagai rintangan dalam perkembangannya. Salah satunya adalah teknologi digital yang kian semakin maju dan merambah jasa asuransi.
-
Dimana asuransi bisnis digunakan? Asuransi bisnis atau sering disebut sebagai asuransi komersial adalah bentuk perlindungan yang dirancang untuk melindungi perusahaan.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana peran SDM kesehatan di industri asuransi? Kehadiran SDM dengan latar belakang bidang kesehatan ini tentunya guna mendukung pelaku industri asuransi jiwa dalam meramu dan menghasilkan inovasi produk dan layanan khususnya terkait asuransi kesehatan.
-
Mengapa asuransi kendaraan penting? Asuransi kendaraan adalah bentuk perlindungan yang dirancang khusus untuk melindungi pemilik kendaraan bermotor dari risiko finansial.
-
Kenapa Kemkominfo dorong kemajuan teknologi? Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,' pungkasnya.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
"Sektor keuangan sebagai jasa modern tentu pertumbuhannya lumayan baik walaupun tak stabil. Waktu 2018 agak turun dibandingkan 2017. Kalah dengan jasa modern yang sekarang paling berkibar yaitu komunikasi dan informatika," jelas Menko Darmin.
Menghadapi tantangan tersebut, Menko Darmin meminta para pelaku industri asuransi melakukan inovasi dan memanfaatkan kecanggihan digitalisasi. Sehingga ke depan asuransi Indonesia semakin maju.
"Jadi bisnis asuransi adalah bisnis yang luar biasa. Dan anda yang hidup berkecimpung di dunia itu saya yakin anda harus membaca banyak, buka internet banyak sehingga anda betul-betul ikuti produk, metode, dan seterusnya," jelasnya.
Adapun industri asuransi yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth), PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), PT Asuransi BRI Life, dan PT AXA Financial Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaIndonesia Re melihat perlu adanya transformasi pengelolaan aset terutama dalam hal digitalisasi data dan knowledge management.
Baca SelengkapnyaLiterasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.
Baca SelengkapnyaAda banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Aspek penipuan menjadi salah satu yang jadi perhatian.
Baca SelengkapnyaUsulan Apindo untuk memperkuat industri asuransi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKompleksitas permasalahan yang dihadapi dunia semakin meningkat, yang juga meningkatkan kebutuhan masyarakat akan proteksi asuransi.
Baca SelengkapnyaPenyebab utamanya adalah harga dasar (base pricing) yang terlalu rendah, penyesuaian tarif yang belum sesuai dengan inflasi medis.
Baca SelengkapnyaFokus Indonesia Re tidak hanya pada aspek finansial tetapi juga pada inovasi produk dan peningkatan kualitas layanan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaSektor keuangan digital ASEAN berada di ambang revolusi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaIndonesia Re berkomitmen untuk terus memperkuat fondasi bisnisnya dan melakukan evaluasi terhadap sejumlah aspek penting.
Baca Selengkapnya