Menkop Budi Arie Jamin Tidak Ada Bahan Impor di Program Makan Bergizi Gratis
Budi Arie mengklaim program Makan Bergizi Gratis akan menyumbang 0,89 persen pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2025.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan tidak ada penggunaan bahan impor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini sebagaimana arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Salah satu instruksi presiden yang paling penting adalah kalau bisa, sebisa mungkin barang-barangnya itu, bahan bakunya harus produksi dalam negeri. Enggak boleh impor ya," kata Menkop Budi di Sekolah Dasar (SD) Angkasa 05 Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (06/1).
Budi menekankan, saat ini, seluruh bahan pangan untuk pasokan makan bergizi gratis berasal dari koperasi lokal.
Dia mencatat, saat ini jumlah koperasi yang siap untuk memasok bahan pangan untuk program yang menelan anggaran Rp71 triliun tersebut mencapai 1.332 koperasi tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Tadi sudah saya sampaikan 1.332 (koperasi) sementara ya, nanti kan bisa bertambah lagi," ujarnya.
Jamin Tak Ada Impor Susu
Komitmen pemerintah untuk memprioritaskan bahan pangan lokal dengan tidak menggunakan produk susu impor. Meskipun, di sejumlah wilayah tidak tersedia menu susu sapi dalam pelaksanaan perdana program Makan Bergizi Gratis.
Menkop Budi mencatat, kemampuan produksi susu sapi nasional koperasi saat ini baru mencapai 1,3 juta liter per hari. Hal ini mengakibatkan tidak semua wilayah mendapatkan menu susu gratis.
"Baru 1,3 juta yang dari koperasi, 1,3 juta liter per hari," bebernya.
Dengan penggunaan bahan lokal, Menkop Budi mempromosikan program Makan Bergizi Gratis akan menyumbang 0,89 persen pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2025.
"Ini semua pasti buatan Indonesia Supaya tujuan MBG ini untuk menggerakkan ekonomi masyarakat bisa terwujud. Program MBG ini bisa mengungkit 0,89 persen pertumbuhan ekonomi nasional bayangin coba, di 2025 daya ungkitnya signifikan," tandasnya.