Menteri Basuki resmikan penggunaan metode sosrobahu di proyek tol layang Cikampek

Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Basuki Hadimuljono, menandai dimulainya pekerjaan sistem sosrobahu pada proyek ruas jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated, Rabu (13/12) malam. Pemutaran perdana dilakukan di kilometer 21, Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Dengan mengucap Bismillah, pemutaran perdana dimulai," kata Menteri Basuki melanjutkan dengan memencet tombol dimulainya Pemutaran Perdana Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dengan metode sosrobahu.
Teknologi sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton pada jalan layang. Sistem itu ditemukan oleh putra bangsa yaitu Tjokorda Raka Sukawati. "Sosrobahu sangat efisien, tidak memakan tempat," kata dia.
Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk, N. Wirya Adnyana mengatakan, proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek II itu bakal menggunakan lebih dari 200 "pierhead" yang ditanam di tengah-tengah jalan tol tersebut, dan hampir seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan metode sosrobahu.
"Metode sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dan mahalnya biaya lain," kata dia.
Dengan teknik itu, lanjutnya, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu-lintas. Contoh penerapan teknik sosrobahu ini adalah jalan tol layang By Pass di Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, dan sebagian jalan tol ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dari Jakarta.
Sebagai informasi, bahwa proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diperoleh Waskita Karya bersama Acset Indonusa pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp 13,53 triliun serta ditargetkan selesai dan sudah beroperasi pada 2019 mendatang.
Sedangkan, Waskita Karya memiliki porsi pengerjaan sebesar 51 persen dan mengerjakan pelaksanaan ruas dari Cikunir hingga Cikarang dengan panjang sekitar 19,7 kilometer.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya