Menteri Basuki sebut Rp 7,4 T dari Rp 106 T anggaran infrastruktur PUPR dari utang
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan penggunaan utang untuk proyek infrastruktur kementeriannya sekitar 7 persen atau Rp 7,4 triliun dari total pagu Rp 106 triliun. Angka ini disebutnya telah turun dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau di PU utangnya tidak naik. Turun banyak malahan kalau dibandingkan dulu-dulu," ungkapnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (23/3).
Dia mengatakan pemberi utang pada pihaknya biasanya berasal dari Asian Development Bank (ADB), Bank Dunia, hingga Japan International Cooperation Agency (JICA). "Saya tidak hafal (persentase penurunan). Kita kan tradisional (pemberi utang) ada ADB, World Bank, JAICA," tambah dia.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa itu bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.Bunga ini dihitung sebagai persentase tertentu dari jumlah pinjaman yang diberikan. Dalam praktiknya, bunga persen pinjaman disebut juga sebagai suku bunga.
Dia pun menjelaskan bahwa porsi utang dalam pagu anggaran PUPR saat ini sekitar 7 persen. "Angkanya kalau dibandingkan dengan APBN, pagu kita Rp 106 triliun itu sekitar 7 persen," tegas Menteri Basuki.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan peningkatan utang luar negeri bukan suatu masalah yang harus dikhawatirkan. Menurutnya, utang Indonesia naik sebab tengah fokus melakukan pembangunan infrastruktur.
"Utang kita enggak ada masalah itu, bahwa utang kita kenaikannya mungkin lebih cepat dibanding masa lalu, iya. Tetap saja beban utang enggak tinggi di antara negara manapun, itu seluruh dunia tahu," ujar Menko Darmin di Kantornya.
"Kalau kenaikan utang lebih cepat karena kita mau bangun infrastruktur banyak. Pilihannya bisa saja enggak usah naik utangnya lebih cepat, infrastruktur jangan banyak bangun, pilih mana? Enggak ada apa-apa kok. Kalian merasa sakit kalau utang naik sedikit lebih cepat?," tambahnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca Selengkapnya