Pembangunan Ibu Kota Nusantara Pakai Green Cement, Wamen BUMN: Komitmen Negara Menuju Net Zero Emission
Green Cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC).
Dalam kerja sama, SIG akan menyediakan produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara Pakai Green Cement, Wamen BUMN: Komitmen Negara Menuju Net Zero Emission
Badan Usaha Otorita (BUO), PT Bina Karya (Persero) (Bina Karya) secara resmi bekerja sama dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dalam penyediaan solusi bahan bangunan untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan.
Dalam kerja sama, SIG akan menyediakan produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan.
Green Cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC), namun tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya.
Beberapa produk green cement SIG adalah semen hidraulis untuk proyek-proyek infrastruktur dan aplikasi turunan semen seperti paving porous untuk solusi air tergenang, SpeedCrete untuk solusi beton cepat kering, semen PCC untuk infrastruktur umum dan soil stabilizer dan lainnya.
Tak hanya untuk pasokan green cement, kerja sama antara SIG dan Bina Karya ini juga mencakup pemanfaatan aset dan sumber daya pendukung kegiatan bisnis di IKN dan daerah mitra yang dikelola oleh kedua belah pihak, serta potensi kerja sama lainnya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa penandatanganan kerja sama ini mewakili dua proyek besar yaitu IKN yang menjadi simbol komitmen Negara menuju Net Zero Emission, dan komitmen Kementerian BUMN yang mendorong seluruh BUMN di sektornya masing-masing untuk melakukan carbon mapping dan carbon reduction yang terukur.
"Dalam konteks penurunan karbon nasional, kita ingin ada upaya dalam proses produksi semen yang sedemikian rupa bisa menghasilkan kekuatan dari sisi kualitas dan mampu menurunkan jejak karbon. Ini menjadi salah satu katalis yang bisa menjadikan SIG sebagai penyedia bahan bangunan dalam kategori green karena menjalankan prinsip-prinsip ESG secara baik," tutur Kartika Wirjoatmodjo.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengatakan bahwa pembangunan IKN merupakan kerja besar pemerintah untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang harus diselesaikan.
Sebagai pembina jasa konstruksi, Kementerian PUPR berkewajiban untuk mendorong implementasi prinsip-prinsip konstruksi keberlanjutan, melalui rantai pasok hijau yang utamanya menggunakan produk-produk lokal, produk-produk unggulan, dan produk-produk ramah lingkungan.
Mohammad Zainal Fatah menambahkan bahwa pada tahun 2024, Kementerian PUPR akan menjalankan realisasi lebih dari Rp157 triliun anggaran APBN.
”Sebagaimana arahan pemerintah, gelombang pertama pembangunan IKN sudah dimulai sejak 2022, dengan magnitude pembangunan dalam periode 2022 - 2024 mencapai hampir 80 triliun. Ini tentunya menjadi peluang bagi kita bersama untuk mengoptimalkan sumber-sumber daya untuk mewujudkan pembangunan IKN sesuai cita-cita bersama dan agenda pembangunan lain secara keseluruhan,” tutur Mohammad Zainal Fatah.
Sejak Desember 2022, SIG dipercaya memasok bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur IKN. Kerja sama dengan Bina Karya ditargetkan menjadi peluang pertumbuhan bisnis bagi SIG terutama di tengah kondisi industri yang mengalami oversupply, serta memperluas dampak dari nilai tambah diversifikasi produk dan solusi SIG untuk konstruksi yang berdaya tahan dan berorientasi pada lingkungan.