Pemilik Restoran Hot Pot yang Dikunjungi Jennie Blackpink Usai Tinggalkan Panggung

Merdeka.com - Anggota Girlband asal Korea Selatan, Jenni Blackpink, menuai kecaman dan kritik publik. Di hari kedua konser Blackpink di Australia, Jenni justru meninggalkan panggung dan kedapatan sedang makan di sebuah resto hot pot Haidilao.

Restoran Haidilao didirikan oleh Zhang Yong, konglomerat Singapura yang tidak lulus sekolah menengah atas (SMA). Dalam ulasan pada akun YouTube Si Kutu Buku, Zhang tidak lahir dari keluarga kaya. Bahkan dia baru makamn di restoran di saat usianya 19 tahun. Itupun ketika dia menjadi seorang buruh pabrik.

Memiliki kondisi ekonomi sulit, Zhang bekerja sebagai buruh pabrik. Satu waktu, dia berselisih dengan rekan yang ada di pabrik dan memutuskan untuk berhenti bekerja.

Dari gaji yang disisihkan, pada tahun 1994, Zhang mendirikan sebuah rumah makan sederhana di Sichuan, China. Saat itu dia hanya mampu menyediakan 4 meja.

Haidilao merupakan restoran yang menjual Chinese hot pot, di mana konsumen akan disajikan kuah kaldu panas yang digunakan untuk memasak berbagai macam daging, sayuran, mie, dan sebagainya.

Meski tidak memiliki latar belakang memasak, akan tetapi Zhang punya mimpi besar untuk memiliki restoran dengan pelayanan terbaik. Bagi dia, sebagian orang yang lahir di desa percaya kalau kamu menerima uang dari orang lain maka kamu harus memberikan manfaat bagi orang tersebut, apabila tidak maka kamu akan dianggap berbohong.

Prinsip ini yang dia tanamkan selama membangun bisnis Haidilao. Zhang remaja pernah mengalami pengalaman buruk saat makan di restoran karena pramusaji yang tidak ramah.

Saat awal mendirikan bisnis hal ini bukan perjalanan yang mudah. Dia seringkali tidur di restoran dengan keranjang lipat. Tiga temannya membantu dalam pembiayaan restoran dan Zhang bertugas untuk menjalankan bisnis. Hebatnya kerjasama bisnis ini terus berlangsung hingga sekarang.

Empat pendiri awal Haidilao sudah menjadi pasangan suami istri, dan salah satu temannya menjadi Direktur Eksekutif Haidilao di Singapura. Di tahap awal, Zhang berusaha sebaik mungkin agar tamu yang datang bisa kembali lagi ke restoran mereka di kemudian hari.

Berbagai cara telah dilakukan mulai dari potongan harga, camilan gratis, hingga mendengarkan apa yang konsumen inginkan.

Haidilao merupakan restoran hot pot yang terkenal di China, boleh dikatakan Haidilao bukan restoran biasa yang menawarkan makanan enak. Namun yang dijual adalah pengalaman makan di Haidilao, contohnya berbagai layanan disediakan mulai dari minuman dan makanan gratis permainan kartu bahkan layanan manicure oleh penata kuku profesional disediakan saat kamu berada di ruang tunggu.

Pengalaman seperti inilah yang dianggap menarik karena menunggu giliran untuk makan tentu saja bukan pengalaman yang menyenangkan, namun Haidilao berhasil membuat aktivitas menunggu ini menjadi sebuah pengalaman menunggu yang berharga.

Sebelum makan pramusaji akan menawarkan wajah handuk panas, tas pelindung ponsel, dan sebagainya. Selain itu ada pertunjukan ahli mie yang menunjukkan bagaimana membuat mie dengan tangan dan memutarnya di depan konsumen sambil diiringi dengan musik.

Perhatian staf pada pelanggan sangat hangat dan patut dicontoh. Dalam usaha restoran hot pot yang sangat kompetitif, layanan Haidilao kepada pelanggan yang luar biasa telah menjadi keunggulan dengan para pesaing.

Pada tahun 2008 Haidilao mencatat bursanya di Bursa Hongkong dan Zhang menjadi pemilik restoran terkaya di China. Dengan dana tersebut, perkembangan Haidilao semakin pesat. Maklum saja, di China hot pot adalah salah satu jenis makanan yang paling populer khususnya hot pot Sichuan.

Haidilao juga menawarkan pemesanan dan pengiriman makanan di mana staf mereka tidak hanya membantu menyiapkan hot pot di rumah tetapi juga kembali setelah konsumen selesai makan dan merapikannya.

Hal lain yang membuat Haidilao berkembang cukup pesat karena mereka tidak hanya tergantung terhadap koki yang hebat, konsumen memasak sendiri makanan mereka. Sehingga manajemen hanya fokus menyiapkan kuah hot pot dan bahan yang berkualitas.

Ini merupakan kategori bisnis yang bisa di replikasi dengan cepat, namun tantangan utamanya bagaimana menjaga pengalaman konsumen ketika makan di Haidilao selalu sama di setiap outletnya.

Kultur bekerja di Hadilao dibentuk berdasarkan nilai ideal yang dianut Zhang, kalau setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses. Nilai ini menjadikan karyawan Haidilao sangat loyal. Tingkat perpindahan karyawan frontline tidak lebih dari 10 persen, jauh di bawah rata-rata kompetitornya yang lain. Hal ini disebabkan tiga faktor.

Pertama, struktur gaji dan tunjangan karyawan. Haidilao menyusun paket gaji dan kesejahteraan yang sangat menarik untuk menjaga karyawan agar tetap setia pada perusahaan. Karyawan berprestasi bahkan dapat menerima apartemen gratis, tunjangan pendidikan anak, dan tunjangan lainnya. Ada juga insentif bagi karyawan yang mereferensi keluarga dan teman mereka untuk bekerja di sana.

Aabila karyawan menjadi manajer di Haidilao, maka akan mendapat 3 persen bagian dari keuntungan restoran tersebut. Zhang percaya hal ini akan memberikan motivasi tambahan bagi karyawannya dalam bekerja.

Kedua, jenjang karir yang adil. Haidilao memiliki prinsip hanya meloloskan karyawan yang berasal dari dalam bukan berasal dari luar perusahaan. Hal ini mendorong karyawan untuk bekerja keras, mereka jadi termotivasi karena untuk menjadi manajer resto hanya bisa didapat dengan bekerja keras dari bawah dan setiap orang punya kesempatan yang sama untuk naik jabatan.

Selain itu standar evaluasi kinerja manajer tidak hanya berasal dari pendapatan restoran, tetapi juga secara signifikan pada kepuasan pelanggan dan karyawan semua nilai ini sudah ditanamkan sejak awal sejak mereka bekerja.

Ketiga, karyawan lebih penting daripada konsumen. Zhang kerap memberikan bonus dan hadiah kepada timnya tepat sebelum Tahun Baru Imlek. Kebaikan kecil seperti ini yang membuat karyawan merasa dihargai dan merasa dianggap bagian dari keluarga besar.

Dalam sebuah wawancara dengan manajer di Hadilao Singapura, dua kata yang selalu diingat dari Zhang adalah kebaikan dan terima kasih. Kata ini sangat dirasakan tulus oleh karyawan hingga akhirnya terasa hingga kepada konsumen.

Haidilao saat ini sudah memiliki lebih dari 1.000 restoran yang tersebar di seluruh dunia. Di Indonesia, Haidilao sudah tersedia di Jakarta Surabaya dan Tangerang. Kekayaan Zhang Yong menurut Forbes yaitu USD6,6 miliar atau setara Rp98 triliun. (mdk/azz)