Pengusaha Sebut Danantara Bakal Gairahkan Industri Logistik
Program investasi dan pengembangan strategis Danantara bakal mendukung kemandirian energi dan transisi menuju energi baru terbarukan.

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyambut positif kebijakan Presiden Prabowo yang mengalokasikan dana dari program Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk mendukung investasi dan program pengembangan strategis nasional. Termasuk hilirisasi sektor energi dan pangan dan berbagai program pengembangan industri lainnya.
Di samping itu, ALFI menyebut program investasi dan pengembangan strategis Danantara bakal mendukung kemandirian energi dan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas.
Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan berharap kehadiran Danantara dapat menjadi solusi alternatif pembiayaan bagi sektor infrastruktur nasional, termasuk logistik.
"Kami menyambut baik peluncuran Danantara. Ini adalah terobosan yang sangat penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Akbar, melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (25/2).
Akbar menjelaskan, Danantara memiliki potensi besar untuk mendukung sektor infrastruktur Indonesia melalui beberapa hal. Danantara dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif bagi proyek-proyek infrastruktur, terutama proyek-proyek yang tidak dapat dibiayai perbankan.
Dia menyampaikan, kehadiran Danantara diharapkan dapat menarik investasi dari dalam dan luar negeri untuk sektor infrastruktur Indonesia. Dengan adanya sumber pembiayaan yang lebih beragam, pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dipercepat.
Akbar memaparkan, dengan dukungan penuh dari ALFI, sektor logistik Indonesia siap mendukung jalannya investasi strategis nasional yang telah direncanakan oleh pemerintah, yang tentunya akan memperkuat rantai pasok (supply chain) serta mendorong kemajuan sektor-sektor utama lainnya.
Gairahkan Sektor Logistik
Ketua ALFI Institute, Yukki Nugrahawan Hanafi mengemukakan, program Danantara berpotensi menggairahkan sektor logistik nasional dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
Yukki menilai, program ini sangat relevan dengan aktivitas logistik Indonesia, lantaran investasi dan program pengembangan strategis tersebut secara inheren memiliki aktivitas logistik di dalamnya, baik saat persiapan, ekplorasi, produksi, maupun saat pendistribusian hasilnya.
"Perusahaan logistik dalam hal ini ALFI tentu sangat mendukung program tersebut karena sangat berpotensi untuk menggairahkan bisnis logistik nasional," tegas Yukki.
Sebab, investasi dalam sektor-sektor strategis ini pasti melibatkan berbagai kegiatan logistik, baik itu dalam bentuk penyimpanan (storage) melalui pergudangan maupun transportasi barang yang diperlukan dalam pengiriman bahan baku dan produk jadi.
Investasi dan program pengembangan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Selain itu, ujar Yukki, investasi dalam sektor energi, pangan, dan industri ini juga memberikan peluang bagi pengembangan infrastruktur logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Danantara Fokus Dukung Hilirisasi Energi dan Pangan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan pendanaan Danantara akan difokuskan untuk mendukung hilirisasi energi dan pangan, transisi menuju energi baru terbarukan (EBT), serta sujumlah program lainnya yang belum dioptimalkan.
Melalui investasi dan program pengembangan strategis ini, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah bahan mentah serta mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas mentah serta bertransformasi menuju penggunaan EBT.
Secara keseluruhan, program Danantara yang dicanangkan oleh pemerintah ini merupakan langkah besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tentunya membuka peluang lebih luas bagi sektor logistik untuk berkembang pesat.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dana sebesar USD 20 miliar atau setara dengan Rp300 triliun akan dialokasikan untuk sekitar 20 investasi dan pengembangan strategis nasional yang mencakup berbagai sektor.
Fokus utama dari dana tersebut adalah untuk mendukung hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, serta pembangunan sektor-sektor penting lainnya seperti kecerdasan buatan (AI), kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.