Permodalan Kuat, BRI Bagi Dividen Optimal Empat Tahun ke Depan
Merdeka.com - Kondisi fundamental kinerja yang kuat membuat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mampu membagikan dividen jumbo, bahkan hingga empat tahun ke depan. Hal ini dipengaruhi oleh permodalan kuat yang dimiliki oleh perseroan atau emiten bersandi BBRI tersebut.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa hingga Maret 2023 Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio permodalan BRI tercatat mencapai sebesar 24,9%. Angka tersebut jauh melampaui ketentuan Basel III, yakni 17%.
Menurutnya, apabila setiap tahun rasio permodalan BRI berkurang 2% untuk tumbuh, maka artinya perusahaan masih memiliki ruang untuk tidak menahan laba untuk mempertebal permodalan hingga empat tahun ke depan. Sehingga laba BRI pun dapat digunakan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Apa yang menjadi faktor utama pertumbuhan kinerja BRI? Menurut analis emiten dari PT Verdhana Sekuritas Indonesia yaitu Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih menyebutkan kinerja konsolidasian BRI di semester I 2023 lebih tinggi dari proyeksi pihaknya untuk tahun penuh 2023.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Bagaimana BRI tetap tumbuh positif di tengah tantangan? Terkait pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders-nya melalui penciptaan economic dan social value.
“Berapa pun labanya harus dibagi dalam bentuk dividen,” kata Sunarso dalam Webinar Investalk Series, Kamis (11/5).
Seperti diketahui, dari laba bersih yang dikantongi BRI sepanjang 2022 yang mencapai senilai Rp51,4 triliun, sebanyak 85% di antaranya atau Rp43,94 triliun dibagikan dalam bentuk dividen.
Kemudian jika menilik pembagian dividen tahun sebelumnya, BRI membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada pemegang saham sebesar Rp26,4 triliun atau sekurang-kurangnya Rp174,23 per lembar saham. Jumlah ini setara 85% dari total laba BRI.
Sunarso menambahkan, dengan rasio permodalan yang kuat, BRI berhasil mencatat tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) mencapai 3,28% dan tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) sebesar 21,18%. BRI pun tercatat sebagai bank yang memiliki modal besar yang mampu mengoptimalkan modal tersebut untuk mendulang laba.
Kinerja perseroan yang semakin baik ini juga dibuktikan dari kinerja positif di kuartal I tahun 2023, BRI mengantongi laba bersih senilai Rp15,56 triliun, naik 27,43% yoy. Laba bersih bank plat merah yang fokus pada segmen UMKM ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) yang sebesar 7,79% yoy menjadi Rp32,77 triliun.
Selain itu, laba BRI juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik 11,42% yoy menjadi Rp5,07 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.
Pertumbuhan pendapatan itu diikuti dengan efisiensi yang dilakukan BRI. Hal ini terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 68,26% per kuartal I/2022 menjadi 64,47% pada triwulan pertama tahun ini.
Adapun total kredit yang disalurkan bank mencapai Rp1.180,1 triliun per kuartal I/2023, naik 9,7% yoy. Aset bank pun naik 10,46% yoy menjadi Rp1.822,97 triliun. Pada periode yang sama, dana pihak ketiga (DPK) bank senilai Rp1.255,45 triliun, naik 11,44% yoy. Bila dirinci, dana murah atau current account savings account (CASA) BRI naik 13,01% yoy menjadi Rp810,09 triliun. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembagian dividen BRI nantinya tergantung dari persetujuan otoritas, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan termasuk OJK.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaBRI mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main Index, High Dividend, High Growth, dan High Market Capitalization.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.
Baca SelengkapnyaDI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaPenghargaan The Top Dividend Contributor State-Owned Enterprise 2024 diberikan atas kontribusi BRI yang konsisten sebagai penyumbang dividen terbesar di BUMN.
Baca SelengkapnyaBRI membagikan dividen sebesar 80% dari total laba bersih atau senilai Rp 43,49 triliun kepada pemegang saham.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali mendapatkan pengakuan atas kinerja yang positif dan berkelanjutan.
Baca Selengkapnya