Persiapan pertemuan IMF-WB di Bali telah habiskan dana Rp 566 miliar
Merdeka.com - Pagelaran International Monetary Fund and the World Bank (IMF-WB) Annual Meetings (AM) 2018 sudah semakin dekat. Tak kurang dua bulan lagi, pertemuan tahunan ekonomi terbesar tersebut akan digelar di Nusa Dua, Bali, atau tepatnya pada Oktober mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan, secara keseluruhan persiapan menyambut pertemuan IMF-WB sudah mencapai 85 persen.
"Tinggal pelaksanaan saja semua, semua sudah hampir selesai," kata Menko Luhut di kantornya, Jumat (3/8).
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana Puan Maharani membuka IAPF 2024? Puan kemudian secara resmi membuka IAPF. Bersama sejumlah pimpinan parlemen Afrika, ia memukul tifa secara bersama-sama tanda dimulainya konferensi.
-
Bagaimana BNPT membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045? Menurut dia, BNPT merupakan organisasi yang perlu diperkuat eksistensinya dalam merawat kebhinekaan di Indonesia.
-
Apa tujuan utama Wamentan dalam pertemuan ini? 'Saat ini terdapat sekitar 200 kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) yang melaksanakan kegiatan operasi hulu migas di Indonesia, oleh karena itu dipandang perlu untuk diberikan pemahaman dan pengertian terkait LP2B agar tak mengganggu produksi pangan kita,' katanya.
-
Bagaimana Puan Maharani menilai IAPF membantu hubungan antar negara? 'Kita berhasil membangun persahabatan, solidaritas, dan jejaring (network) antar Parlemen. Saya yakin kesamaan pandangan di antara kita akan mendukung solidaritas Global South dan dapat menjadi fondasi kuat bagi masa depan hubungan kita,' tuturnya.
Hingga saat ini, dana yang sudah habis terpakai mencapai Rp 566 miliar dari total alokasi dana yang digelontorkan sebesar Rp 810 miliar.
"Pembiayaan sampai hari ini kami sudah habiskan Rp 566 miliar, di bawah target plafon yang kita buat," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam tersebut menegaskan sudah bukan saatnya meributkan soal besaran dana untuk IMF-WB AM. "Jauh di bawah itu, sudahlah gak usah ribut soal biaya. Malah return-nya Rp 810 miliar itu adalah alokasi dananya, tapi yang kami gunakan sampai dengan sekarang Rp 566 miliar."
Dia menjelaskan, dana yang disiapkan tersebut nantinya akan kembali masuk ke kantong negara dalam bentuk benefit dari hasil pertemuan tersebut sehingga alokasi anggaran tersebut bisa dianggap sebagai sebuah investasi. "Kalau bicara kembali? Itu sangat kembali, berlipat-lipat itu kita dapat dari investasinya kalau kita katakan investasinya."
Kendati demikian, Menko Luhut menyatakan tidak ada target khusus mengenai besaran devisa yang bisa dihasilkan dari acara yang berlangsung dari tanggal 12 - 14 Oktober tersebut.
"Sngat akan besar, akan ada, pasti ada. Kita ndak targetkan, lihat nanti. Pak Gubernur BI (Perry Warjiyo) sudah bicara ke kami, kira-kira akan banyak."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT WWF dan PLN IP pun siap mendukungnya.
Baca SelengkapnyaSkema yang telah disiapkan akan berjalan lancar apabila didukung dengan kebijakan dari Pemda Bali.
Baca SelengkapnyaRealisasi anggaran tersebut setara 26,4 persen dari total pagu Rp42,5 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki kemudian berpesan untuk memperbanyak materi promosi di area bandara dan akses menuju venue.
Baca SelengkapnyaDaftar proyek yang terkumpul itu terdiri dari sejumlah permasalahan dasar yang berkaitan dengan air.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam rapat juga dihadiri Menkopolhukam Hadi Tjahjanto dan Menko PMK Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca SelengkapnyaBelanja untuk penanganan iklim setara 3,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaISF 2023 juga menampilkan 14 sesi tematik tentang isu-isu seperti ekonomi sirkular, kerja sama internasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaAnggaran untuk pembangunan IKN tahun 2025 juga disisipkan di sejumlah kementerian.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menyimpan harta karun berupa potensi energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pengembangan ekonomi hijau.
Baca Selengkapnya