Pesan Prabowo ke Pengusaha: Persaingan Itu Bagus, Tapi Bukan Saling Mematikan
Prabowo meminta agar pengusaha menghidupkan kembali istilah 'Indonesia Incorporated'.

Di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Presiden Prabowo Subianto mengajak untuk menghidupkan kembali istilah 'Indonesia Incorporated' yang sudah lama tidak terdengar.
Menurut Presiden ke-8 RI tersebut, Kadin perlu menjadi organisasi yang dinamis, inovatif, berani, dan mampu bekerja sama dalam semangat kolektif Indonesia Incorporated.
“Pemimpin harus bersatu. Siapa yang menjadi nomor satu, dua, atau tiga, itu tidak penting. Kita bisa bergantian, bukan?” ungkap Presiden Prabowo dalam acara 'Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia', yang disampaikan melalui keterangan tertulis pada Sabtu (18/1).
Dalam kesempatan itu, Anindya Novyan Bakrie resmi dilantik sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, sementara M Arsjad Rasjid menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Rosan P Roeslani, Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara acara, menegaskan bahwa proses pelantikan Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid berjalan dengan baik, mencerminkan semangat persatuan di antara para anggota.
Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada Rosan, Arsjad, dan Anindya Bakrie atas usaha mereka dalam menjaga persatuan di Kadin Indonesia. Ia juga mengucapkan selamat bekerja kepada Anindya dan Arsjad.
“Dalam setiap kelompok, persaingan itu perlu. Perbedaan adalah hal yang biasa, tetapi pada saat yang tepat, kita harus bersatu. Saat ini, negara sangat membutuhkan persatuan dan kesatuan. Kita memerlukan Kadin yang dinamis, pengusaha yang berani, inovatif, dan mampu bekerja sama dalam semangat Indonesia Incorporated,” tegas Prabowo.
“Persaingan itu baik, tetapi bukan untuk saling menjatuhkan. Mari kita bersaing bersama menuju kemakmuran yang berkelanjutan. Kita harus makmur, karena rakyat membutuhkan kemakmuran, dan itu berasal dari perusahaan yang dipimpin oleh para pengusaha, yaitu Anda semua,” tambahnya.
Konsep Indonesia Incorporated

Prabowo menjelaskan bahwa dalam konsep Indonesia Incorporated, pemerintah dan pelaku bisnis harus bekerja sama, saling mendukung, dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang sama.
"Tidak ada kepentingan lain yang lebih besar selain mewujudkan Indonesia sebagai bangsa sejahtera dan bermartabat," ucapnya.
Dia menambahkan bahwa dalam kerangka Incorporated (Inc), pengelolaan negara Indonesia harus dilakukan seperti sebuah perusahaan yang memiliki badan usaha, di mana semua elemen di dalamnya harus saling bekerja sama, bergotong-royong, dan bersinergi untuk mewujudkan visi perusahaan di bawah pimpinan Chief Executive Officer (CEO).
Di bawah kepemimpinannya, Prabowo menegaskan bahwa semua elemen, termasuk pemerintah, pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia, profesional, akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan seluruh lapisan masyarakat, harus bersatu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.
"Semua kebijakan yang digulirkan pemerintah adalah kebijakan yang semata-mata untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Tidak ada kepentingan lain. Tidak ada orientasi lain," kata Prabowo.
"Itu semua untuk kepentingan bangsa, kepentingan negara, dan kepentingan rakyat. Kita tidak akan ragu-ragu, kita akan laksanakan dengan segenap kekuatan dan daya yang ada di kita," sambungnya.
Prabowo juga menyatakan kebahagiaannya bisa bertemu dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.
"Saya sangat gembira dan saya ucapkan selamat kepada tokoh-tokoh Kadin. Saudara-saudara memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi Indonesia," papar dia.
"Saudara-saudara, saya ingin memberikan peran yang lebih besar kepada swasta. Ada yang mengatakan, saya menghentikan proyek-proyek infrastruktur. Tidak benar, saya tidak menghentikan," sambung Prabowo.
Peran yang lebih besar

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh pihaknya adalah melakukan perubahan..
Dia menyatakan bahwa berbagai proyek infrastruktur yang selama sepuluh tahun terakhir sebagian besar dikelola oleh BUMN, ke depan akan dialihkan kepada pihak swasta untuk pembangunan.
"Swasta lebih efisien, swasta lebih inovatif, swasta lebih berpengalaman. Pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, saya serahkan kepada swasta. Silakan bergerak semuanya," tutur Prabowo yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta Munas.
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah akan fokus pada bidang-bidang penting yang berkaitan dengan perlindungan rakyat dan hal-hal yang belum dapat ditangani oleh swasta.
Namun, dia menekankan bahwa proyek yang dapat dikerjakan oleh swasta harus diserahkan kepada mereka agar sektor usaha dapat berkembang.
"Target pemerintah semakin jelas, yakni swasembada pangan. Kita rencanakan empat tahun swasembada pangan. Orang mungkin akan kaget. Jauh sebelum empat tahun, kita sudah swasembada pangan," ungkapnya.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya swasembada energi dan mengklaim bahwa tidak banyak negara di dunia yang memiliki energi hijau, sementara Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang lengkap dan substansial.
Dia berjanji untuk menarik investasi besar-besaran tahun ini.
"Ini (Kabinet Merah Putih) baru tiga bulan, tunggu sabar sedikit. Mungkin bulan kelima atau keenam, baru kita merasakan. Kita mau bukan business as usual. There is no business as usual. Kita sekarang mau lari. Kita akan cepat, kita akan bergerak secepat-cepatnya," jelasnya.
Prabowo juga menyoroti tantangan yang dihadapi saat ini, yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dia menekankan pentingnya mempersiapkan SDM yang berkualitas, termasuk manajer-manajer muda yang pintar dan memiliki integritas.
"Kita harus siapkan SDM, kita siapkan awaknya. Kita harus siapkan manajer-manajer muda, anak-anak muda yang otaknya pintar, tapi hatinya bersih. Jangan yang pintar otaknya, tapi hatinya tidak bersih. Kita mau anak-anak muda yang pintar, tapi hatinya merah putih," tambah Prabowo.
