Pinjam Desain Lippo, Begini Mewahnya Rumah Subsidi untuk Rakyat Miskin
Ara kagum dengan desain minimalis rumah komersil seharga Rp390 juta tersebut.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan kunjungan kerja proyek perumahan terbaru milik Lippo Group, Park Serpong Residence di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (15/3).
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir bos Lippo Group James Riady dan pemilik Sinar Mas Group Franky Oesman Widjaja. Ara dan rombongan berkeliling meninjau contoh rumah komersil di Park Serpong.
Dengan luas bangunan 40 meter persegi dan punya dua kamar tidur, Ara kagum dengan desain minimalis rumah komersil seharga Rp390 juta tersebut.
Oleh karenanya, Ara meminta izin kepada James Riady selaku pemilik proyek perumahan baru itu, untuk meminjam desain rumah milik perusahaannya, agar bisa digunakan pada rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) alias rumah subsidi.
"Jadi pak James, terus terang saja, kalau desain luar biasa. Jadi izin ya, saya kan sekarang sebagai pemerintah, kepentingan rakyat, negara, nomor satu. Jadi desain-desain ini kalau bagus, boleh enggak saya gunakan buat masyarakat berpenghasilan rendah?" ungkapnya. Permohonan itu pun segera diiyakan James.
Dukungan Konglomerat

Melanjutkan omongan itu, James melihat komitmen Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya untuk memberantas kemiskinan. Itu tergambar lewat program pembangunan 3 juta rumah yang tengah digiatkan.
"Program besar ini adalah program perumahan, dan tidak ada orang yang lebih tepat lagi dari menteri kita, yang mengerti politiknya bagaimana supaya itu bisa terwujud," ungkap dia.
James yang juga merupakan seorang pimpinan Kadin Indonesia, mendorong para pengusaha di berbagai daerah untuk ikut menyukseskan program 3 juta rumah.
"Kita di sini juga terus mendorong supaya Kadin seluruh Indonesia ikut ambil bagian daripada program 3 juta rumah," imbuhnya.
Sikat Pengembang Nakal

Menimpali perkataan James, Franky Oesman Widjaja mengapresiasi Maruarar Sirait yang bisa merangkul pengusaha di segala lini dalam menyukseskan program pemerintah.
"Pak Menteri ini, kalau sudah mau kerja, enggak pernah mau libur. Bukan hanya kerja keras, tapi juga mengerti bagaimana untuk merangkul semua komponen untuk bisa dilaksanakan," kata Franky.
Menanggapi ucapan itu, Ara mengaku tak akan segan-segan kepada pengembang yang tidak mau patuh dengan pemerintah.
"Kalau tidak bisa rangkul, kita sikat. Yang enggak benar, kita sikat. Pengembang-pengembang yang nakal, yang menipu rakyat terutama rakyat kecil, kita sikat," seru dia.