Prabowo Ingin Buat BBM dari Tebu dan Singkong, Anak Buah Menko Airlangga Ungkap Sederet Tantangannya
Saat ini masih terdapat sederet permasalahan terkait pengembangan lahan tebu. Permasalahan tersebut berasal dari ketersediaan lahan.
Prabowo ingin mengembangkan bensin dan energi terbarukan yang bersumber dari tanaman seperti kelapa sawit, tebu hingga singkong.
Prabowo Ingin Buat BBM dari Tebu dan Singkong, Anak Buah Menko Airlangga Ungkap Sederet Tantangannya
Prabowo Ingin Buat BBM dari Tebu dan Singkong, Anak Buah Menko Airlangga Ungkap Sederet Tantangannya
Menteri Pertahanan sekaligus Calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto berkomitmen untuk membawa Indonesia menuju swasembada energi.
Antara lain dengan mengembangkan bensin dan energi terbarukan yang bersumber dari tanaman seperti kelapa sawit, tebu hingga singkong.
Lantas sejauh mana pengembangan bioetanol dari campuran tebu?
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Dida Gardera mengatakan, saat ini masih terdapat sederet permasalahan terkait pengembangan lahan tebu. Permasalahan tersebut berasal dari ketersediaan lahan untuk ditanami tebu.
"Lahan kita masih banyak belum dioptimalkan, ini sedang kita petakan lagi," kata Dida kepada awak media di Kemenko Perekonomian di Jakarta Pusat, Rabu (6/3).
Selain ketersediaan lahan. Dida menyebut, pengembangan tanaman tebu juga menghadapi tantangan dari kesediaan pupuk.
"Dengan Mentan kemarin, ternyata lahan sawah itu masih banyak perlu dioptimalkan. Salah satu permasalahannya adalah pupuk, itu akan kita sediakan," imbuhnya.
Dida menilai, ambisi Prabowo untuk mengembangkan bioetanol yang bersumber dari tebu untuk campuran BBM tak lepas dari pertimbangan efisiensi keuangan. Saat ini, pemerintah tengah memetakan potensi pengembangan tanaman tebu di Indonesia.
"Singkong, tebu untuk bioetanol, kajian itu kan ada dari skala tertentu, ekonomis. Lahan kita masih banyak belum dioptimalkan, ini sedang kita petakan lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap impor BBM yang menggerus keuangan negara. Program swasembada energi lantas jadi salah satu janji Prabowo agar Indonesia tak lagi ketergantungan impor.
Salah satu caranya, lewat pengembangan bioenergi dengan campuran 100 persen. Semisal biodiesel dari minyak sawit (B100) hingga bioetanol yang berasal dari tebu (E100).
Dia menyampaikan dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia mampu mengubah BBM jenis biodiesel seluruhnya berbahan baku dari kelapa sawit yang bertujuan untuk menghentikan impor bahan bakar dari luar negeri.
“Kita sudah bisa bikin B100, artinya biodiesel dari kelapa sawit 100 persen. Bisa kita bayangkan gak? Kita tidak akan impor lagi solar dari luar negeri, karena kita punya produksi kelapa sawit sekarang 48 juta ton,” katanya.
Prabowo optimis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada energi terbarukan dalam waktu yang relatif singkat, serta menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.
“Artinya nanti BBM kita akan ramah lingkungan, tidak ada polusi dan terbarukan,” kata Prabowo.