Semakin Banyak Warga Negara Asing Tinggal di Jepang, Ternyata Ini Alasannya
Jumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Tren penurunan populasi di Jepang semakin mengkhawatirkan. Kementerian Dalam Negeri Jepang mengumumkan jumlah populasi pada Januari 2024 sebanyak 124.885 juta atau turun sekitar 531.700 orang dari tahun sebelumnya.
Disebutkan, jumlah populasi yang masih besar berada di Tokyo sekitar 13,9 juta jiwa, diikuti oleh Prefektur Kanagawa dengan 9,2 juta jiwa, Prefektur Osaka dengan 8,7 juta jiwa, dan Prefektur Aichi dengan 7,5 juta jiwa.
Sementara Prefektur Tottori memiliki populasi terkecil, sekitar 540.200 jiwa, sementara Prefektur Shimane yang bertetangga memiliki populasi terkecil kedua, dengan sekitar 650.600 jiwa.
Dilansir dadri NHK World, populasi di Tokyo, Okinawa, dan Chiba tumbuh dari tahun ke tahun, sementara di 44 prefektur lainnya mengalami penurunan.
Jumlah penduduk Jepang hanya sekitar 121,561 juta jiwa, turun sekitar 861.200 jiwa, atau 0,7 persen, dari tahun lalu.
Baik penurunan populasi maupun laju penurunan merupakan yang terbesar sejak survei dimulai pada tahun 1968.
Populasi Jepang telah menurun selama 15 tahun berturut-turut sejak mencapai puncaknya pada angka 127 juta pada tahun 2009.
Jumlah orang Jepang yang lahir di negara tersebut tahun lalu adalah sekitar 729.300, yang terendah sejak survei dimulai pada tahun 1979, sementara jumlah kematian merupakan yang tertinggi, yaitu lebih dari 1,579 juta.
Akibatnya, penurunan populasi alami mencapai rekor tertinggi yaitu 850.360.
Jumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta, naik sekitar 329.500, atau 11,01 persen, dari tahun sebelumnya.
Totalnya melebihi 3 juta untuk pertama kalinya, dan peningkatan jumlah orang asing maupun laju pertumbuhan merupakan yang terbesar yang pernah ada.