Sri Mulyani kembali tunjuk JP Morgan jadi dealer utama surat utang RI
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menunjuk JP Morgan Chase Bank N.A untuk menjual Surat Utang Negara (SUN). Penunjukkan tersebut mulai berlaku efektif sejak tanggal 2 Mei 2018.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, JP Morgan Chase Bank N.A. telah ditunjuk kembali sebagai Dealer Utama Surat Utang Negara (SUN), sesuai dengan Surat Penunjukan Nomor S-45/MK.8/2018 tanggal 17 April 2018.
Untuk diketahui, sejak 9 Desember 2016 Kemenkeu menghentikan segala hubungan kemitraan dengan JP Morgan karena hasil riset JP Morgan berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Dimana JP Morgan merekrut karyawan? Data dari JP Morgan, bank tersebut secara aktif menemukan talenta-talenta baru. Pada tahun 2023, sekitar 9 persen dari perekrutan JP di Amerika yang memiliki catatan kriminal ringan sebelumnya, tidak memengaruhi jabatan mereka.
-
Siapa yang memimpin JP Morgan? CEO JP Morgan, Jamie Dimon, menegaskan lulusan dari kampus 'Ivy League' tak menjamin dapat berkecimpung di dunia kerja dengan baik.
-
Siapa pemilik Bank Jago? Masing-masing melakukan akuisisi sebesar 37,65% dan 13,35%, sehingga total kepemilikan keduanya adalah 51%. Hal inilah yang membuat Jerry Ng dan Patrick Sugito sama-sama menjadi pemegang saham pengendali perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang tandatangani MoU baru? Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (as Amended) oleh Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny William PSM di Jakarta pada Jumat (25/8).
Dengan demikian, jumlah Dealer Utama menjadi 20 institusi yang terdiri dari 16 Bank dan 4 Perusahaan Sekuritas. Sebagai berikut:
Bank
1. Citibank N.A
2. Deutsche Bank AG
3. HSBC
4. PT Bank ANZ Indonesia
5. PT Bank Central Asia, Tbk
6. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
7. PT Bank Maybank Indonesia, Tbk
8. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
9. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
10. PT Bank OCBC NISP, Tbk
11. PT Bank Panin, Tbk
12. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
13. PT Bank Permata, Tbk
14. PT Bank CIMB Niaga, Tbk
15. Standard Chartered Bank
16. JPMorgan Chase Bank NA.
Perusahaan Sekuritas
17. PT Bahana Sekuritas
18. PT Danareksa Sekuritas
19. PT Mandiri Sekuritas
20. PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk
Reporter: Fiki Ariyanti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaAda 4 perusahaan yang diduga melakukan fraud berpotensi merugikan negara hingga Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaOptimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bertemu dengan Puan bersama dengan Wamenkeu, Suahasil Nazara dan Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dinilai memiliki kemampuan dalam menjaga disiplin fiskal APBN.
Baca SelengkapnyaEnam debitur LPEI tersebut merupakan perusahaan ekspor yang dilaporkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Baca SelengkapnyaPerusahaan terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel.
Baca SelengkapnyaTransaksi Kartu Kredit Pemerintah di 2022 mencapai Rp753 miliar, meningkat dibanding tahun 2019 sebesar Rp243 miliar.
Baca SelengkapnyaDian Ediana Rae merincikan utang Sritex kepada bank mencapai Rp14,42 triliun, sementara kepada perusahaan pembiayaan tercatat sebesar Rp0,22 triliun.
Baca Selengkapnya