Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Saat ini perbankan sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang hendak melakukan transaksi secara cashless di beberapa negara
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Bagi Anda yang memiliki rencana untuk berlibur ke luar negeri atau sudah pernah ke luar negeri, satu hal yang penting adalah menukar mata uang.
Anda diharuskan menukar uang rupiah dengan mata uang negara yang dituju.
Namun demikian, saat ini perbankan sudah memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang hendak melakukan transaksi secara cashless di beberapa negara tertentu yang sudah menjalin kerja sama.
Lalu, mengapa setiap negara harus bertransaksi dengan mata uang masing-masing?
Mengapa wisatawan tidak menggunakan mata yang tunggal saja?
Secara sederhana, penggunaan mata uang tunggal untuk semua negara, yang dikenal sebagai mata uang global atau dunia, menimbulkan tantangan, karena adanya perbedaan kondisi perekonomian, kebijakan, dan kedaulatan negara.
Setiap negara juga memiliki kebijakan moneter, tingkat inflasi, dan tujuan ekonominya sendiri.
Selain itu, negara-negara wajib menghormati kendali sebuah negara terhadap mata uang mereka setiap menerapkan kebijakan moneter independen untuk merespon terhadap situasi ekonomi masing-masing negara.
Perlu diketahui juga penggunaan mata uang yang berbeda untuk transaksi internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kedaulatan ekonomi, kebijakan moneter, dan stabilitas.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa negara-negara biasanya tidak bertransaksi menggunakan mata uang masing-masing:
1. Otonomi Kebijakan Moneter
Setiap negara memiliki kendali atas kebijakan moneter mereka untuk mengelola inflasi, suku bunga, dan stabilitas ekonomi.
Penggunaan mata uang asing dapat membatasi kemampuan suatu negara untuk merespons kondisi perekonomian secara mandiri.
2. Risiko Nilai Tukar
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Jika suatu negara menggunakan mata uang tunggal untuk transaksi internasional, mereka akan terkena fluktuasi nilai mata uang tersebut, sehingga berdampak pada neraca perdagangan dan stabilitas ekonomi.
3. Perbedaan Ekonomi
Setiap negara memiliki situasi ekonomi yang berbeda, dan mata uang global mungkin tidak dapat memenuhi beragam kebutuhan perekonomian yang berbeda.
Beberapa negara mungkin memerlukan fleksibilitas dalam kebijakan mata uangnya untuk mengatasi tantangan tertentu.
4. Kedaulatan
Mata uang merupakan simbol identitas dan kedaulatan nasional.
Mengadopsi mata uang asing dapat dianggap sebagai hilangnya kendali atas aspek penting identitas nasional dan tata kelola ekonomi.
5. Pertimbangan Politik
Faktor ekonomi dan politik dapat mempengaruhi keputusan mata uang.
Beberapa negara mungkin ragu untuk melakukan transaksi keuangan menggunakan mata uang saingan geopolitik atau negara yang memiliki hubungan kurang baik dengan negara tersebut.
Meskipun gagasan mengenai mata uang global tunggal beberapa kali pernah dibahas, penerapan sistem tersebut memerlukan koordinasi dan kesepakatan yang signifikan antar negara, serta mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan politik.
Saat ini, sistem moneter internasional bergantung pada beragam mata uang, dengan dolar Amerika Serikat menjadi mata uang cadangan utama karena penggunaannya yang luas dan stabilitasnya.