![Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/2/1719912645980-7n6yz.jpeg)
Ternyata Orang Kaya Rentan Kena Penyakit kanker, Sementara Orang Miskin Diabetes
Prediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Prediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang.
Baru-baru ini hasil penelitian dari Institute for Molecular Medicine Finland (FIMM), Universitas Helsinki, menunjukkan orang kaya lebih berisiko terkena penyakit kanker. Sementara orang miskin cenderung menderita penyakit diabetes.
Melansir South West News Service temuan dari penelitian itu juga menunjukkan mereka yang berasal dari ekonomi atas juga lebih tinggi memiliki risiko genetik yang lebih tinggi untuk kanker payudara, prostat, dan jenis kanker lainnya.
Sebaliknya, mereka yang kurang mampu secara finansial secara genetik lebih rentan terhadap diabetes dan radang sendi, disertai dengan depresi, alkoholisme, dan kanker paru-paru.
"Memahami bahwa dampak poligenik pada risiko penyakit bergantung pada konteks dapat mengarah pada protokol skrining yang lebih bertingkat," kata Hagenbeek.
"Misalnya, di masa mendatang, protokol skrining untuk kanker payudara dapat disesuaikan sehingga perempuan dengan risiko genetik tinggi dan berpendidikan tinggi menerima skrining lebih awal atau lebih sering daripada perempuan dengan risiko genetik lebih rendah atau berpendidikan lebih rendah," katanya.
Untuk melakukan penelitian, tim Dr. Hagenbeek mengumpulkan data genomik, dan hasil medical check up dari sekitar 280.000 warga Finlandia berusia 35 hingga 80 tahun.
Penelitian sebelumnya dilaporkan menunjukkan adanya beberapa perbedaan risiko, mirip dengan apa yang ditemukan peneliti kali ini.
Namun, penelitian ini disebut-sebut sebagai yang pertama mencari hubungan dalam 19 penyakit yang umum terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi.
“Sebagian besar model prediksi risiko klinis mencakup informasi demografi dasar seperti jenis kelamin dan usia biologis, dengan menunjukkan bahwa penyakit berbeda antara pria dan wanita, dan bergantung pada usia," kata Hagenbeek.
"Sekarang, kami dapat menunjukkan bahwa prediksi genetik risiko penyakit juga bergantung pada latar belakang sosial ekonomi seseorang," imbuhnya.
Dari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Baca SelengkapnyaHipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang ternyata lebih rentan dialami oleh orang Asia. Ini Penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDiabetes adalah penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai jaringan tubuh, termasuk kulit. Tanda-tanda yang muncul mungkin tampak biasa, tapi jangan disepelekan.
Baca SelengkapnyaPenyebab orang mengalami autoimun adalah faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaBanyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaPria pecinta ular kobra tersebut belum lama ini memeriksakan dirinya ke dokter. Usut punya usut, Panji mengidap penyakit diabetes.
Baca SelengkapnyaKucing obesitas memiliki risiko penyakit yang semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaHal-hal yang perlu diwaspadai supaya anak tidak mengalami obesitas. Penyebab obesitas umumnya terjadi karena tiga faktor, yaitu perilaku, lingkungan dan genetik
Baca Selengkapnya