Risiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?
Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.
Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit sendiri yang lebih tinggi dari lainnya.
Risiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?
Golongan darah adalah sistem klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi tertentu pada permukaan sel darah merah.
Antigen adalah zat yang dapat memicu reaksi imun, sedangkan antibodi adalah protein yang dapat mengenali dan menghancurkan antigen.
-
Kenapa golongan darah A punya risiko penyakit jantung? Beberapa penelitian menemukan bahwa individu dengan golongan darah non-O, termasuk golongan darah A, cenderung memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi, yang merupakan faktor risiko utama dalam penyakit jantung.
-
Siapa yang paling rentan terkena penyakit kanker? Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun.
-
Apa saja jenis golongan darah yang ada? Sistem golongan darah yang paling umum digunakan adalah sistem ABO, yang membagi golongan darah menjadi empat jenis: A, B, AB, dan O.
-
Siapa saja yang rentan terkena penyakit keturunan? Meskipun demikian, saat ini penelitian genetika semakin berkembang dan dengan adanya teknologi DNA tes, Anda dapat mengetahui risiko terkena penyakit keturunan sedari dini.
-
Siapa yang lebih rentan terhadap penyakit menular? 'Temuan kami menunjukkan alasan kuat mengapa banyak hewan, termasuk manusia, mungkin mengurangi hubungan sosial mereka seiring bertambahnya usia.' Menurunnya Sistem Imun Seiring Bertambahnya Usia Kekebalan tubuh pada orang dewasa yang lebih tua cenderung menurun, yang berpotensi meningkatkan risiko mereka terpapar penyakit menular.
-
Golongan darah apa saja yang ada? Ada empat jenis golongan darah utama, yaitu A, B, AB, dan O.
Sistem ABO membedakan darah menjadi empat tipe, yaitu A, B, AB, dan O, berdasarkan jenis antigen A dan B yang terdapat pada sel darah merah.
Sistem Rh membedakan darah menjadi dua tipe, yaitu Rh positif dan Rh negatif, berdasarkan keberadaan faktor Rh (antigen D) pada sel darah merah.
Jenis Golongan Darah
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing tipe golongan darah:
- Golongan darah A: Memiliki antigen A pada sel darah merah dan antibodi B pada plasma darah. Hanya dapat menerima donor darah dari golongan A atau O.
- Golongan darah B: Memiliki antigen B pada sel darah merah dan antibodi A pada plasma darah. Hanya dapat menerima donor darah dari golongan B atau O.
- Golongan darah AB: Memiliki antigen A dan B pada sel darah merah dan tidak memiliki antibodi A atau B pada plasma darah. Dapat menerima donor darah dari semua golongan darah.
- Golongan darah O: Tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah dan memiliki antibodi A dan B pada plasma darah. Hanya dapat menerima donor darah dari golongan O.
- Golongan darah Rh positif: Memiliki faktor Rh pada sel darah merah. Dapat menerima donor darah dari golongan Rh positif atau Rh negatif.
- Golongan darah Rh negatif: Tidak memiliki faktor Rh pada sel darah merah. Hanya dapat menerima donor darah dari golongan Rh negatif.
Kenapa Golongan Darah bisa Berbeda-beda?
Golongan darah bisa berbeda-beda karena adanya perbedaan antigen dan faktor rhesus pada permukaan sel darah merah.
Antigen dan faktor rhesus adalah zat yang menentukan jenis golongan darah seseorang, yaitu A, B, AB, atau O, dan positif atau negatif.
Antigen dan faktor rhesus juga berperan dalam transfusi darah, karena jika ada ketidakcocokan antara donor dan penerima, maka tubuh penerima akan menolak darah donor dan menyebabkan reaksi yang berbahaya.
Perbedaan antigen dan faktor rhesus muncul karena adanya mutasi genetik yang terjadi sejak jutaan tahun yang lalu pada nenek moyang manusia. Mutasi genetik ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti evolusi biologi, penyakit, dan lingkungan.
Risiko Penyakit dan Golongan Darah
Menurut beberapa penelitian, setiap golongan darah memiliki risiko yang berbeda untuk mengalami penyakit tertentu.
Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh. Antigen adalah substansi yang menentukan golongan darah seseorang, yaitu A, B, AB, atau O.
Selain itu, ada juga faktor rhesus, yang dapat berupa positif atau negatif.
Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang berisiko dialami oleh setiap golongan darah:
Golongan darah A
Orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker perut, karena bakteri H. pylori yang menyebabkan penyakit ini mungkin lebih sensitif pada antigen A. Selain itu, golongan darah A juga cenderung memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD), karena sifat perfeksionis dan rajin yang melekat pada mereka. Golongan darah A juga berisiko menjadi seorang pemabuk (alkoholisme), karena antigen A dapat memengaruhi intoksikasi sehingga sistem kekebalan tubuh menunjukkan reaksi berbeda terhadap alkohol.
Golongan darah B
Orang dengan golongan darah B berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, karena antigen B dapat memicu reaksi inflamasi pada jaringan tubuh. Golongan darah B juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran kemih, karena bakteri E. coli yang menyebabkan infeksi ini lebih mudah menempel pada sel darah merah dengan antigen B.
Golongan darah AB
Orang dengan golongan darah AB berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker perut, sama seperti golongan darah A. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada golongan darah AB, yaitu sekitar 26 persen. Selain itu, golongan darah AB juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kognitif dan masalah memori, karena antigen AB dapat memengaruhi fungsi otak.
Golongan darah O
Orang dengan golongan darah O berisiko lebih rendah untuk mengalami penyakit jantung, karena antigen O dapat mengurangi pembekuan darah. Namun, golongan darah O juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami stres, karena hormon kortisol yang berperan dalam mengatur stres lebih tinggi pada golongan darah O. Selain itu, golongan darah O juga berisiko lebih tinggi untuk digigit nyamuk, karena nyamuk lebih tertarik pada bau tubuh golongan darah O.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tubuh dengan pola makan yang seimbang, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, dan menghindari rokok dan alkohol.
Apa Itu Antigen?
Antigen dalam golongan darah adalah zat yang terdapat pada permukaan sel darah merah dan menentukan jenis golongan darah seseorang.
Ada dua macam antigen utama, yaitu antigen A dan antigen B. Orang yang memiliki antigen A memiliki golongan darah A, orang yang memiliki antigen B memiliki golongan darah B, orang yang memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah AB, dan orang yang tidak memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah O.
Orang yang memiliki faktor rhesus memiliki golongan darah Rh positif, dan orang yang tidak memiliki faktor rhesus memiliki golongan darah Rh negatif. Antigen dalam golongan darah berperan penting dalam transfusi darah, karena jika ada ketidakcocokan antara antigen donor dan penerima, maka tubuh penerima akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkan sel darah merah donor. Hal ini dapat menyebabkan reaksi transfusi darah yang berbahaya