Tips Agar Tidak Mudah Tersinggung Saat Teman Kaya Mengajak Makan di Tempat Maha
Penting bagi individu yang lebih mampu untuk menegaskan bahwa kehadiran teman mereka jauh lebih berharga.
Kondisi keuangan tidak jarang membuat suatu hubungan antar teman menjadi renggang. Cara hidup antara si kaya dan si miskin kerap menjadi jurang pemisah dalam social saat ini.
Melansir Channel News Asia (CNA) menjaga relasi pertemanan meski kondisi keuangan sangat berbeda, sebenarnya sangat bisa dilakukan. Hanya saja, antara pertemanan tersebut memiliki beberapa prinsip, diantaranya sebagai berikut;
-
Siapa yang bisa melakukan tips orang kaya ini? Beberapa kebiasaan dan praktik kesehatan yang mereka lakukan dapat diadopsi oleh siapa saja untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Bagaimana suasana makan bersama? Terlihat suasana kebersamaan dan guyub rukun pada acara makan bersama itu.
-
Bagaimana membangun komunikasi saat makan? Komunikasi dan interaksi antara orang tua, terutama ibu, dan anak juga penting setiap kali makan agar anak terstimulasi dengan baik.
-
Bagaimana cara menyinggung halus teman? 'Lebih baik musuh yang jujur daripada teman palsu.'
-
Siapa yang berbagi tips masakan asin? Chef Ken, seorang finalis dari MasterChef season 2, memiliki solusi yang lebih efektif.
-
Bagaimana orang merasa kaya? Seorang perencana keuangan bersertifikat dari North Haven, Connecticut, Paul Marrone mengatakan kekayaan bergantung pada gaya hidup, kebutuhan pengeluaran, dan sumber penghasilan, yang bisa berbeda dari satu orang ke orang lain. Singkatnya, kemampuan Anda untuk merasa kaya bergantung pada pengalaman dan persepsi Anda terhadap uang.
Jangan Jadikan Uang Merusak Pertemanan
Beberapa konselor mengatakan, kesenjangan kekayaan dalam kelompok pertemanan cenderung menjadi topik yang tabu, dan kurangnya diskusi jujur tentang hal ini dapat memicu kecemburuan di antara teman-teman atau menyebabkan seseorang dipandang sebagai orang yang aneh.
Seiring berjalannya waktu, perasaan-perasaan ini dapat menimbulkan konflik antara teman-teman atau menyebabkan seseorang tersisih dari kegiatan kelompok, imbuh mereka.
"Karena orang secara alami takut dihakimi orang lain jika mereka mencoba mengatasi perbedaan dalam kemampuan keuangan mereka, menyelesaikan konflik seperti itu bukanlah hal yang mudah dilakukan," kata terapis Winny Lu Aldridge dari Just2Hearts Counselling.
Jika topik tidak dibahas, masalah dapat timbul karena kurangnya pemahaman bersama.
“Meskipun menghindar mungkin tampak seperti cara untuk menjaga stabilitas (antarteman), hal itu tidak menumbuhkan persahabatan yang sehat," kata Lu.
Bisa Membaca Keadaan
ara ahli hubungan menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dalam persahabatan, dan menyarankan berbagai cara bagi orang-orang berpenghasilan tinggi dalam suatu kelompok untuk membaca situasi sebelum mengatakan atau menyarankan sesuatu yang dapat membuat orang-orang dalam kelompok tersebut merasa tidak nyaman.
Lu mengatakan, dia pernah mendengar tentang sekelompok teman dengan latar belakang sosial ekonomi berbeda yang memutuskan untuk bepergian bersama dalam perjalanan ke luar negeri.
Ada yang terbang di kelas bisnis sementara yang lain duduk di kelas ekonomi, dan perbedaan ini juga berlaku pada pilihan akomodasi mereka.
“Tentu saja tidak semua orang dapat menikmati perjalanan sepenuhnya,” katanya.
Untuk menghindari situasi seperti itu, Jean Chen, Direktur Relationship Matters, mengatakan bahwa rencana harus didiskusikan sebagai satu kelompok, alih-alih menunjuk satu orang untuk merencanakan semuanya dan mengharapkan yang lain mematuhinya sepenuhnya.
“Selama diskusi, teman-teman dapat saling memperhatikan kekhawatiran dan ekspresi non-verbal seperti rasa frustrasi dan apa yang mereka sarankan sebagai destinasi pilihan, tempat makan, dan sebagainya. Ketika kelompok lebih peka terhadap preferensi masing-masing dan mencoba bersikap fleksibel, hal itu dapat membantu dinamika kelompok,” kata Chen.
Ia mengusulkan agar teman-teman yang lebih mampu dapat menanggung lebih banyak pengeluaran, sementara yang lain dapat berfokus pada upaya penelitian, rencana pelaksanaan, atau menjaga semangat.
“Ketika semua orang merasa yakin bahwa kontribusi moneter dan non-moneter mereka setara dan signifikan melalui diskusi, hal ini dapat mempererat persahabatan.”
Hal ini dimaksudkan untuk menekankan bahwa setiap orang dapat berkontribusi terhadap perjalanan ini dengan cara yang berbeda, katanya.
Jangan Oversharing di Media Sosial
Namun, ada juga yang mungkin terbawa suasana jika baru saja membeli tas bermerek atau pergi berlibur dan ingin berbagi kegembiraan dengan teman, lupa bahwa mereka mungkin sedang menghadapi kesulitan keuangan. Melakukan hal itu menunjukkan kurangnya empati dan harus dihindari.
Dalam kasus seperti itu, para ahli mencatat bahwa wajar saja jika teman merasa iri. Namun, jika perasaan ini muncul sebagai sesuatu yang pahit, hal itu dapat merusak persahabatan.
"Pada akhirnya, kunci persahabatan yang kuat adalah empati," ksta Pong dari The Relationship Room.
Sebagai permulaan, Pong mengatakan bahwa kelompok pertemanan dapat terlebih dahulu mengakui potensi ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan oleh diskusi-diskusi ini, sekaligus memperkuat nilai persahabatan pada saat yang sama.
"Frasa seperti 'Saya menghargai waktu kita bersama dan ingin memastikan kita berdua merasa nyaman' dapat menciptakan nada yang tidak konfrontatif, memperjelas bahwa tujuannya adalah untuk menjaga ikatan, bukan untuk menyoroti perbedaan,” kata Pong.
Dalam diskusi seperti itu, penting bagi individu yang lebih mampu untuk menegaskan bahwa kehadiran teman mereka jauh lebih berharga daripada seberapa besar kontribusi mereka secara finansial, tambahnya.
“Jangan menghakimi dan sadari bahwa kondisi keuangan setiap orang berbeda-beda. Dengan bersikap peka terhadap situasi masing-masing dan membahas batasan secara terbuka, teman dapat menumbuhkan persahabatan yang lebih bermakna,” pungkasnya.