Wamentan Minta Susu Tidak Dimasukkan dalam Program Makan Bergizi Gratis Jika Masih Impor
Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyarankan agar susu sapi tidak dimasukkan terlebih dahulu dalam program Makan Bergizi Gratis. Menurutnya, jika susu tersebut masih diimpor, lebih baik diganti dengan produk lokal seperti telur atau ayam yang sudah tersedia dalam negeri.
"Ya kalau kita sih berharap susu tidak dimasukkan dulu. Kalau kita impor ngapain? Iya dong, diganti dengan telur, diganti dengan ayam, yang penting kan cakupan gizinya," kata Sudaryono kepada media, Jakarta, Jumat (16/8).
Sudaryono menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek gizi dan ekonomi dalam negeri. Dia menilai pemilihan bahan makanan dalam program harus didasarkan pada perhitungan kalori, protein, dan aspek gizi lainnya untuk mencapai cakupan gizi yang optimal sekaligus mendukung perekonomian lokal.
"Ini kita tidak melulu. Pokoknya harus mengusulkan ndak, tapi ada hitungan kalorinya, ada hitungan proteinnya, dan seterusnya menjadi patokan. Sehingga sebisa mungkin tentu men-generate ekonomi dalam negeri kita," terang Sudaryono.
Oleh karena itu, pihaknya tengah fokus pada beberapa sektor pertanian, termasuk peningkatan produksi susu dan daging sapi, agar menekan berlebihannya impor pangan.
"Susu sama daging dan sapi. Itu kan populasinya kecil, konsumsinya besar, terus selama ini kita dinina bobokan dengan impor. Nah itu yang kita sedang atur bagaimana supaya kita kurangi impor syukur-syukur bisa swasembada," pungkas dia.
Anggaran Kementan Terus Alami Penurunan
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyoroti penurunan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang semakin signifikan dari tahun ke tahun.
Sudaryono mengungkapkan, anggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
"Tren anggaran khusus di Kementan dari tahun ke tahun, memang tahun 2025 mengalami penurunan dibanding 2024. Tentu saja dengan tanggung jawab dan juga beban kerja yang besar," kata Sudaryono dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jakarta, Jumat (16/8).
Dia menekankan pentingnya sektor pertanian dalam penyediaan pangan bagi rakyat dan dukungan terhadap produksi pangan domestik. Terutama dengan adanya program Makan Bergizi Gratis yang akan diluncurkan di pemerintahan mendatang.
"Tentu saja sektor pertanian adalah penting karena penyediaan pangan untuk rakyat juga kami mendorong untuk produksi pangan domestik kita dorong," jelas dia.
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024