Ada pelecehan seksual saat konser EXO, orangtua mau tuntut promotor
Merdeka.com - Kasus pelecehan seksual yang dialami salah satu penonton konser EXO Planet berbuntut panjang. Salah satu orangtua yang anaknya juga ikut menyaksikan aksi boyband asal Korea tersebut marah dan berniat menuntut penyelenggara ke ranah hukum.
Dikutip dari akun Facebooknya, Jumat (4/3), Titarubi marah terhadap perlakuan petugas keamanan kepada para penggemar K-Pop. Apalagi, korbannya tak hanya satu orang.
"Ketika pemeriksaan security di konser EXO'LUXION di Jakarta kemarin ini, ada banyak yang mengalami pelecehan seksual. Saya sebagai salah satu orangtua dari anak yang menonton konser tersebut akan menuntut secara hukum kepada penyelenggara dan seluruh panitia atas perlakuan ini!" tulis Titarubi yang diunggah sejak Selasa (1/3) lalu.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
Sebelumnya, seorang penggemar K-Pop di Jakarta malah menjadi korban pelecehan seksual. Kejadian itu berlangsung saat korban akan melewati pemeriksaan badan yang dilakukan petugas keamanan.
Pengalaman tak mengenakkan tersebut dialami seorang pengguna akun Twitter @spesdelune, Selasa (1/3). Dia mengaku kecewa dengan tindakan petugas keamanan yang memeriksa dengan cara yang tidak lazim.
Gadis yang menamakan diri Clar ini bergegas mendatangi lokasi penyelenggaraan konser K-Pop di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan. Dia ingin menyaksikan penampilan boyband bernama Exo Planet yang digelar pada Jumat (26/2) lalu.
Seperti penonton lainnya, dia menjalani pemeriksaan menyeluruh sebelum masuk ke dalam area konser. Di mana masing-masing penonton diperiksa sesuai jenis kelaminnya, namun dia merasakan pemeriksaan tersebut berlebihan.
Saat gilirannya tiba, gadis ini diperiksa hingga ke bagian terlarang. Meski sesama perempuan, namun petugas keamanan malah menarik-narik tali bra hingga payudaranya menyembul keluar. Tak hanya itu, bagian paling pribadi ikut disentuh.
Merasa diperlakukan tak senonoh, dia meminta petugas menghentikannya, namun malah ditanggapi negatif oleh petugas pria yang berdiri di sampingnya.
"Jangan sok nangis-nangis mbak. Udah syukur yang meriksa cewek, bukan saya yang meriksa," tulis @spesdelune mengulangi kata-kata yang diucapkan salah satu petugas keamanan.
Terkait kejadian itu, promotor konser, Mecima Pro menyampaikan permintaan maafnya. Hal itu mereka sampaikan melalui akun Twitternya @mecimapro.
"Mohon maaf sebesar-besarnya untuk yang mengalami ketidaknyamanan, saat ini kami sedang menindak lanjuti laporannya, terima kasih," tulis @mecimapro, Selasa (1/3).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesuksesan Golden Disc Award 2024 yang digelar di Jakarta tercoreng karena ulah oknum fans dari Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah kontestan Miss Universe Indonesia 2023 didampingi tim penasihat hukumnya Mellisa Anggraini melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnyaia menduga ada relasi kuasa saat proses body checking di ballroom Sari Pacific Hotel Jakarta pada 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Brigpol AK juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Baca SelengkapnyaMellisa menyebut kalaupun ada proses body checking dalam kontes kecantikan seyogyanya dilakukan secara ketat dan sesuai aturan berlaku.
Baca SelengkapnyaIbu tersebut menyiram air selang mengenai peserta. Peserta yang tak terima langsung mendatangi emak-emak tersebut
Baca SelengkapnyaDalam laporannya, Mellisa mencantumkan bukti-bukti seperti dokumen, foto dan video.
Baca SelengkapnyaPT Capella Swastika Karya selaku pihak pemegang lisensi yang disangkakan melanggar Pasal 5 dan atau Pasal 6 UU TPKS.
Baca SelengkapnyaAda keributan di belakang panggung atau backstage sebelum Hetty Koes Endang tampil ke atas panggung.
Baca SelengkapnyaPelaku tak terima dilarang ayahnya mengikuti touring.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta agar kericuhan di Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di GOR Satria Purwokerto dilaporkan ke aparat terkait.
Baca Selengkapnya