Baby Shima Marah Dikaitkan dengan Kasus Prostitusi Online
Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Baby Shima berang dengan sebuah program yang tayang di televisi swasta nasional. Pasalnya, foto bergambar dirinya terpampang dalam pusara arus prostitusi online.
Program tersebut menyebutkan inisial BS yang akan diperiksa oleh Unit Cyber Crime Polda Jawa Timur terkait pengembangan penyidikan muncikari di kasus prostitusi online yang melibatkan artis VA.
Namun, saat menyebutkan inisial BS, program tersebut justru memasang foto Baby Shima.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
-
Siapa saja yang terjebak judi online? Berdasarkan data dari Desk Pemberantasan Perjudian Daring yang mencatat periode 4-19 November 2024, sekitar 8,8 juta warga Indonesia telah terjebak dalam judi online.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas anak hasil zina? Dalam hal anak zina, KUH Perdata mengatur bahwa ayah biologis anak tersebut bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada anak tersebut. Tidak ada perbedaan perlakuan antara anak sah atau anak zina dalam hal ini.
"Itulah yang bikin aku kecewa, aku geram sekali kenapa fotoku berada di situ," kata Baby Shima ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/1/2018).
Ditawar 80 Juta
Karena insiden salah pasang foto, media sosial Baby Shima pun banjir komentar warganet. Banyak yang menanyakan kebenaran inisial BS yang disebut-sebut dalam pusara kasus prostitusi online adalah dirinya.
Namun yang terparah, kata Baby Shima, ada oknum yang juga mengirimkan pesan di Instagram pribadinya untuk menawar.
"Aku di-DM di Instagram, katanya bisakah aku menemani dia. Ditawari juga uang Rp 80 juta," Beby Shima menjelaskan.
Dibicarakan di Malaysia
Kerugian yang didapat Baby Shima atas kesalahan pemasangan foto artis dan model berinisial BS di program tersebut, jelas merugikannya secara moril.
"Mungkin akan ada pembicaraan dari manajemen aku dengan stasiun teve yang menayangkan program itu. Yang jelas, aku harus klarifikasi masalah ini karena sudah dibicarakan oleh warga Malaysia. Itu yang bikin aku makin geram," dia menuntaskan. (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka FEA alias Icha punya kaki-tangan yang bertugas merekrut anak-anak untuk dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaMami Icha mengkategorikan para korban menjadi dua bagian yakni perawan atau tidak.
Baca SelengkapnyaDengan mempekerjakan 21 anak, Mami Icha memasang tarif dibagi dua klaster.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaTersangka FEA alias Icha mendapat bagian 50 persen dari setiap transaksi.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah berinisial RA ditangkap Polres Metro Tangerang Kota karena menjual anak kandungnya berusia 11 bulan. Hasil penjualan digunakan untuk judol.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaKasus itu baru setahun kemudian setelah korban berinisial ACA (17) melaporkan ke polisi.
Baca Selengkapnya