Budi Anduk meninggal, warga gotong royong dirikan tenda
Merdeka.com - Meninggalnya komedian Budi Anduk membuat warga di sekitar kediamannya, Jalan Inkaso, Jatiwaringin, Bekasi turut berduka. Rasa prihatin dan simpati ditunjukkan warga di sekitar kediaman Budi. Secara bergotong royong, mereka mendirikan tenda di depan rumah duka untuk menyambut jenazah.
Sambil menunggu kedatangan jenazah dari Rumah Sakit Dharmais, puluhan warga sibuk mendirikan tenda dan merapikan kursi-kursi. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa ikut bergotong royong.
"Kaget tadi denger Bang Budi meninggal. Kami langsung ke sini terus bantu-bantu aja," kata seorang warga, di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Senin (11/01).
-
Mengapa Budi merasa sedih saat berpisah dengan Andi? Budi: (Menghela napas) Belum sih. Aku sedih kalau harus pisah sama kamu.
-
Bagaimana Budi bisa membuat orang tertawa? Keesokan harinya, Budi mengundang teman-temannya ke pesta. Saat Budi mulai menceritakan leluconnya, pencahayaan ruangan pun semakin terang hingga semua orang hanya bisa tertawa terbahak-bahak.
-
Apa yang bikin Budi ngakak di cerita ini? Anto: (mengusap air mata karena tertawa) 'Wah, bener-bener sial. Eh, tunggu dulu, terus gimana di kantor?'Budi: 'Pas sampai kantor, gue udah telat setengah jam. Bos gue ngamuk-ngamuk. Dan yang paling parah, gue baru ingat, hari ini tuh hari libur. Kantor tutup.'Anto: (terkekeh) 'Waduh, hari libur malah ke kantor. Hebat kamu, Bud! Pantesan sial.'
-
Apa yang membuat Budi merasa sial? 'Anto, kamu nggak bakal percaya apa yang terjadi hari ini. Bener-bener sial!' Anto: (tertawa kecil) 'Hari sial, Bud? Ceritain dong, biar gue ketawa!' Budi: 'Pagi-pagi gue bangun telat. Alarm gue mati, padahal udah di-setel. Rupanya listrik mati semalam.'
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
Suasana duka mulai terasa saat memasuki gang rumah Budi. Beberapa bendera kuning berjejer dari gang sampai depan rumah duka.
Selain warga, telah terlihat beberapa komedian telah hadir di rumah duka. Bopak Castelo, Daus Separo, dan beberapa lainnya setia menunggu datangnya jenazah. Sementara komedian lain yaitu Parto di waktu yang sama masih berada di RS Dharmais.
Budi Anduk sendiri meninggal akibat kanker paru-paru stadium 4, dan sempat dirawat di RS Dharmais. Selama hidupnya almarhum jarang mengeluh karena penyakit, dan enggan untuk dibawa ke rumah sakit.
(kpl/pur/sjw) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam rekaman CCTV, terlihat jemaah meninggal dunia dalam kondisi bersujud ketika salat zuhur di masjid.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.
Baca SelengkapnyaWakapolri Komjen Agus membagikan lebih kurang 10.000 paket sembako kepada masyarakat Kota Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaAgus Rohendi tetap berjualan meski mengeluh sakit di bagian dada, demi mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaPemain Genta Buana begitu sedih atas kepergian Budi Sutrisno yang merupakan produser Genta Buana.
Baca SelengkapnyaMewah di zamannya, intip potret rumah Pedangdut yang terbengkalai dan kini jadi kandang ayam
Baca SelengkapnyaUsai Salat Idul Fitri 1445 Hijriah, TPU Karet Bivak dibanjiri warga yang melakukan ziarah.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal teridentifikasi atas nama Achir Bagus Dwi Ardhianto (12) dan Imam Suhada (53).
Baca SelengkapnyaJenazah Gembong, saat ini berada di rumah duka Jalan Peninggalan Timur, Kebayoran Lama Utara.
Baca SelengkapnyaRumah mendiang Advent Bangun dibiarkan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaAyah Bimbim Slank, Sidharta M Soemarno menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (4/3) malam.
Baca SelengkapnyaKedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca Selengkapnya