Dono pernah remehkan anaknya, kini Damar jadi calon Doktor di Swiss
Merdeka.com - Kehilangan ayah dan ibu di usia remaja, tak menghalangi Damar Canggih Wicaksono putra almarhum Dono untuk mencetak prestasi. Ia berhasil menyelesaikan study di UGM dari tahun 2004-2009, dan lantas melanjutkan ke Swiss dalam bidang Teknik Nuklir.
Saat ini Damar tengah menempuh pendidikan Doktoral di Ecole Polytchnique Federale De Lausanne, dan kerap menjadi pembicara dalam konferensi internasional tentang Nuklir. Lantas seperti apa sebenarnya sosok Damar menurut orang yang mengenalnya?
Indro Warkop mengungkap bahwa anak kedua Dono itu termasuk sosok yang pendiam dan gemar mencari pengetahuan. Selain itu saat masih kecil, ada hal yang cukup eksentrik yang dilakukan Damar Canggih Wicaksono.
-
Bagaimana introvert belajar? Belajar melalui Pengamatan
-
Gimana anak yang percaya diri belajar? Dengan semangat yang tinggi, mereka berusaha untuk mencapai tujuan akademis dan aktif mencari pengetahuan baru. Selain itu, anak-anak ini memiliki inisiatif yang kuat untuk mengeksplorasi hal-hal yang mereka minati.
-
Bagaimana dalang cilik belajar disiplin? Sama seperti belajar hal lain, salah satu elemen penting dalam belajar dalang adalah soal kedisiplinan. Saat seorang dalang cilik sudah memegang mikrofon dan mulai memainkan wayang, dia harus memiliki kendali.
-
Bagaimana cara membuat anak fokus belajar? Menemani anak ketika belajar tidak hanya memberikan rasa nyaman tetapi juga menciptakan kedekatan emosional. Namun, hindari distraksi seperti menggunakan ponsel atau laptop.
-
Bagaimana anak laki-laki belajar? Jika guru meminta anak laki-laki menggambar atau membuat storyboard dibanding duduk dan menulis, mereka akan bisa lebih baik dalam mempergunakan warna dan detail terkait apa yang mereka tuliskan. Mereka bisa mengakses lebih banyak informasi,“
-
Bagaimana anak belajar di Taman Pintar? Seperti namanya tempat ini menyajikan pengalaman bermain dan belajar yang menyenangkan untuk anak-anak.
Kesuksesan anak Dono saat ini sebenarnya sempat tidak diprediksi oleh almarhum. Menurut Indro, semasa hidup sahabatnya itu sempat meremehkan putranya. Namun ternyata hal itu berbeda dengan hasil yang dicapai.
"Ayahnya sebelum meninggal agak underestimate pada anak-anaknya. Karena kakak tertuanya dianggap nggak bisa megang adik-adiknya, karena jaraknya memang jauh-jauhan. (Jaraknya masing-masing 6 tahun)," ungkap Indro.
Selain Damar yang menempuh pendidikan Doktoral di Swiss di usia masih sangat muda, kakaknya Andika Aria Sena merupakan lulusan UI dan bekerja di MNC Group sebagai produser. Sementara adik mereka yaitu Satrio Sarwo Trengginas juga sudah menyelesaikan pendidikan S1 Bahasa Belanda di UI.
"Tapi ternyata mereka anak-anak yang tahu diri. Mereka kompak, waktu masih sekolah, Ario hampir seminggu sekali laporan mengenai adik-adiknya pada saya. Alhamdulillah mereka sekarang sudah mulai menggapai kesuksesan mereka InshaAllah," tandas Indro. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak deretan momen hangat kenangan Angger Dimas dan Dante!
Baca SelengkapnyaDante anak yang ceria di sekolah dan keceriaannya semakin terpancar usai bertemu dengan ayahnya
Baca SelengkapnyaBetrand Peto mengaku ingin kuliah ambil jurusan komunikasi
Baca SelengkapnyaBahkan oleh pelayan keluarganya sendiri, ia dikatakan “der depperte”.
Baca SelengkapnyaAdzam kini sedang dirawat di rumah sakit. Sebagai ibu, ia setia menemaninya.
Baca SelengkapnyaSosok seorang pemuda berusia 21 tahun membuat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman takjub.
Baca SelengkapnyaBetrand Peto kini menginjak kelas 3 SMA. Tahun depan Betrand Peto akan menginjak bangku kuliah.
Baca Selengkapnya