Film Eyang Subur telan biaya Rp.10 M
Merdeka.com - Tak sedikit biaya yang harus digelontorkan untuk membuat film kisah hidup Eyang Subur. Bahkan Ramdan Alamsyah selaku produser mengaku, film tersebut menelan biaya hingga 10 miliar rupiah.
Menurutnya, besar biaya yang dikeluarkan dapat mencerminkan hasil kerja yang diperlihatkan dalam film tersebut. Dana itu diperoleh atas kerjasama dengan beberapa rekan di Australia.
"Disiapkan budget, hitungannya miliar. Maunya, biaya sesuai dengan hasilnya. Kita bekerjasama dengan teman-teman di Australia. Sudah disiapkan budget 10 M," ungkapnya di Kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/7).
-
Siapa sutradara film pertama di Indonesia? Saat itulah ia resmi menjadi sutradara film pertama di Indonesia.
-
Apa film pertama di Indonesia? Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kenapa film "Jenderal Soedirman" dibuat? Film drama biografi Indonesia dirilis pada 2015 dan menceritakan tentang pemimpin perang gerilya yang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia, Jendral Soedirman.
-
Bagaimana film berkembang? Seiring perkembangan teknologi film, industri film mulai berkembang dan munculnya efek khusus untuk menambahkan keindahan visual dalam film.
-
Siapa Bapak Film Komedi Indonesia? Nama Nya Abbas Akup begitu terkenal di industri perfilman komedi Indonesia di masa lampau.
-
Apa film lucu 2019 Indonesia tentang keluarga yang menjadi kaya? Film ini berkisah tentang keluarga Tumini (Cut Mini) yang selama ini hidup miskin dan penuh masalah ekonomi. Suatu hari, mereka mendapat kabar bahwa ayah mereka meninggal dan meninggalkan warisan berupa harta kekayaan yang sangat besar. Keluarga Tumini pun menjadi orang kaya baru dan mulai menikmati gaya hidup mewah yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Namun, mereka juga harus menghadapi tantangan dan konflik baru sebagai orang kaya baru.
Rencananya film itu akan bersetting di beberapa lokasi seperti Solo, Jombang, Bandung dan Bogor. Diproyeksikan, penggarapan akan memakan waktu selama 25 hari.
"Syutingnya ada di Solo, Bogor, Jombang, dan Bogor juga. Produksi akan memakan waktu sekitar 14 sampai 25 hari," paparnya lagi.
Menjadi tantangan tersendiri, saat proses syuting para kru harus bekerja keras membuat suasana kembali ke era 90-an. Diantaranya, peristiwa kebakaran yang dialami Eyang Subur pada tahun 1991 silam.
"Di Jakarta yang PR, karena diangkat tahun 78-91. Setting harus dibuat karena saya ingin yang riil. Kebakaran, kepanikan di dalamnya supaya lebih riil," jelasnya.
Hindari Konflik, Ivan Ogah Buka Bersama Venna Melinda Usai Buka Bersama, Cristian Gonzales Beri Coaching Clinic Pada Anak Yatim Strategi Jitu Bella Shofie Jalani Syuting Saat Ramadan Sibuk, Denada Tak Punya Manajemen Waktu Reza Artamevia Tak Mau Bikin Lagu Religi (kpl/aha/dis/phi) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain untuk membayar keris emas, beberapa kebutuhan pribadi SYL yang ditanggung ke anak buahnya.
Baca SelengkapnyaSosok Arya Wiguna pernah viral di dunia maya beberapa tahun silam. Arya terlibat perseteruan dengan guru spiritual bernama Eyang Subur.
Baca SelengkapnyaSiskaeee mengaku tidak bisa menolak karena bayaran Rp10 juta telah diterimanya.
Baca SelengkapnyaMelakukan akad nikah di KUA belakangan ini memang tengah jadi tren. Penasaran dengan biayanya?
Baca SelengkapnyaSYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan total Rp44,5 miliar dalam kasus dugaan korupsi di Kementan.
Baca SelengkapnyaDemi membayar hutang kepada sang istri, Epy Kusnandar tak malu banting setir berjualan makanan di kantin apartemen.
Baca SelengkapnyaBelasan juta itu dikantongi para pemeran untuk sekali pembuatan film atau satu judul film.
Baca SelengkapnyaUang THR itu dapat dikumpulkan berkat sisa beberapa uang perjalan dinas atau operasional.
Baca SelengkapnyaSYL 'memalak' anak buah di Kementan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan pribadinya
Baca SelengkapnyaKepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Kementan, Raden Kiky Mulya Putra blak-blakan, ugal-ugalannya korupsi yang dilakukan oleh eks mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaSule blak-blakan mengenai biaya operasional setiap bulan yang harus dikeluarkan olehnya untuk urusan rumah.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan mantan Kasubag Pengadaan Biro Umum Kementan Abdul Hafidh saat dihadirkan Jaksa KPK sebagai saksi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya