Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Film 'Salam dari Anak-anak Tergenang' sindir pembangunan Jatigede

Film 'Salam dari Anak-anak Tergenang' sindir pembangunan Jatigede Bermain air di Kanal Banjir Barat. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Walhi Jawa Barat menyarankan Presiden Joko Widodo menonton film “Salam dari Anak-Anak Tergenang”. Sebuah film karya Gilang Bayu Santoso, bercerita tentang anak-anak yang menjadi korban pembangunan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.

“Bagi kami film ini harus sampai bukan hanya ke publik tapi kepada pengambil kebijakan,” kata Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdan, dalam diskusi film di Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Kamis (19/11).

Film itu menceritakan keluguan serta kepolosan anak-anak Jatigede yang khawatir dengan masa depannya. Setelah terpaksa pindah dari kampung halamannya akibat adanya pembangunan waduk. Lewat film dokumenter yang diproduksi Satu Lensa ini, pembuat kebijakan diharapkan tidak mengabaikan hak-hak anak demi pembangunan.

Anak-anak dalam film tersebut menyuarakan alam, orang tua, serta teman-teman bermainnya. “Mereka menyuarakan bapaknya yang hidup dari sawah, air, sungai, dan hutan Jatigede. Di sana yang dikorbankan bukan hanya manusia, tapi juga alam,” kata Dadan.

Menurutnya membangun bendungan tak semudah membangun hutan. Waduk Jatiluhur adalah waduk pertama di Jawa Barat. Kemudian disusul Cirata dan Saguling. Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua setelah Jatiluhur yang rencananya bisa menampung air 190 juta meter kubik.

Namun semua pembangunan waduk tersebut telah merusak alam dan kehidupan yang ada di dalamnya. “Jadi film ini bukan hanya sekedar film, tapi potret nyata peristiwa yang disuarakan anak-anak. Mereka tidak hanya menyuarakan dirinya sendiri, tapi memberikan pesan-pesan bahwa tempat hidup, tempat bermain, sawah, kebun, sungai di mana mereka sudah menyatu kemudian tidak akan mereka temukan lagi,” ujar Dadan.

Tak heran jika film yang diproduksi selama setahun ini berhasil masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2015 untuk kategori film dokumenter pendek terbaik. "Proses pembuatannya dimulai Januari 2015 sebelum Waduk Jatigede resmi digenangi air 31 Agustus lalu," kata Gilang.

Dia mengatakan film ini berusaha menyajikan perspektif anak-anak korban pembangunan waduk yang menenggelamkan 28 desa dan 5 kecamatan itu. Akibat pembangunan waduk lebih dari 11 ribu kepala keluarga terusir dari Jatigede. Termasuk 28 ribu anak usia sekolah, di antaranya Dila dan Rani yang menjadi tokoh dalam film tersebut.

Rupanya tak mudah bagi Gilang untuk membuat film dokumenter korban waduk Jatigede dari perspektif anak-anak. Selama setahun, mereka harus bolak-balik mengambil gambar ke lokasi, yaitu di Kampung Situraja dan Darmaraja Desa Cipaku.

Teknik pengambilan dialog anak-anak dilakukan sealami mungkin. Anak-anak dipersilakan curhat sendiri di depan kamera. “Tidak gampang melakukan pendekatan pada anak SD. Tapi ketika review gak nyangka hasilnya luar biasa. Dila sangat cerdas begitu juga Susan yang menyebut ada bom, itu adalah kepolosan mereka,” kata dia.

Gilang mengaku banyak suka dan duka selama pembuatan film ini. Mulai dari izin yang dibuat berbeli-belit hingga ancaman menembak drone yang mereka gunakan dalam untuk mengambil gambar di lokasi waduk. "Karena itu kami suka menyebut mereka pahlawan yang jadi korban. Mereka adalah pahlawan bagi warga lain yang hidup disekitar waduk", ujarnya.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hindari Bosan Belajar di Kelas, Begini Momen Ratusan Siswa SD Madiun Nobar Film di Bioskop
Hindari Bosan Belajar di Kelas, Begini Momen Ratusan Siswa SD Madiun Nobar Film di Bioskop

Momen ratusan siswa SD Madiun nobar film di bioskop.

Baca Selengkapnya
Novel Laskar Pelangi: Tokoh, Tema, Alur Cerita, dan Kutipannya
Novel Laskar Pelangi: Tokoh, Tema, Alur Cerita, dan Kutipannya

Laskar Pelangi adalah salah satu karya sastra Indonesia yang populer. Ditulis oleh Andrea Hirata, novel ini mengisahkan kehidupan 10 anak yang inspiratif.

Baca Selengkapnya
Semangat Anak Nelayan Muara Angke, Tetap Bersekolah Meski di Tengah Keterbatasan
Semangat Anak Nelayan Muara Angke, Tetap Bersekolah Meski di Tengah Keterbatasan

Mereka berharap, pemerintah membantu untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Muara Angke.

Baca Selengkapnya
Tokoh Laskar Pelangi dan Unsur Intrinsik dalam Ceritanya, Berikut Penjelasannya
Tokoh Laskar Pelangi dan Unsur Intrinsik dalam Ceritanya, Berikut Penjelasannya

Novel Laskar Pelangi menjadi bahan ajar ilmu sastra Indonesia akibat kekayaan dalam cerita dan penokohannya.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Kunjungi Waduk Jatigede yang Surut, Kenang Tempat Tinggal yang Kembali Muncul
Cerita Warga Kunjungi Waduk Jatigede yang Surut, Kenang Tempat Tinggal yang Kembali Muncul

Warga menyaksikan bekas tempat tinggal mereka dari tengah waduk.

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara

Potret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.

Baca Selengkapnya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya
Jumlah Janda Usia Remaja di Jatim Capai Ribuan, Ini Fakta di Baliknya

Mereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan

Baca Selengkapnya
Ganjar Terima Aspirasi Generasi Perintis, Bahas Soal Bekingan
Ganjar Terima Aspirasi Generasi Perintis, Bahas Soal Bekingan

Ganjar yang mendengar hal itu pun mengusap-usap pundak Mujab sambil memberikan dukungan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Unpar Tanya soal Penguasa Seenak Jidat, Ganjar Bukan Menjawab Malah Bilang Begini
Mahasiswa Unpar Tanya soal Penguasa Seenak Jidat, Ganjar Bukan Menjawab Malah Bilang Begini

Di depan Ganjar, Mahasiswi Unpar bicara soal penguasa seenak jidat yang dianggap sering bersikap semena-mena.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sebut Pembangunan SDM Harus Merata di Papua
Ganjar Sebut Pembangunan SDM Harus Merata di Papua

“Memang menjadi warning buat kita agar pembangunan SDM jadi prioritas yang ada di Papua ini,” kata Ganjar.

Baca Selengkapnya
Penampakan Puing SMP Sukamenak Muncul Kembali di Waduk Jatigede yang Surut, Dulu Jadi Tempat Menuntut Ilmu
Penampakan Puing SMP Sukamenak Muncul Kembali di Waduk Jatigede yang Surut, Dulu Jadi Tempat Menuntut Ilmu

Dulunya banyak siswa yang bersekolah di sini, namun kini tinggal kenangan.

Baca Selengkapnya