Ini sosok badut menyeramkan di film Badoet

Merdeka.com - Sudah menonton film "Badoet"? Film tersebut menceritakan sesosok badut yang menyenangkan, sekaligus menyeramkan. Penasarankah Anda siapa yang memerankan tokoh utama tersebut? Dia adalah Ronny Tjandra. Seorang aktor berambut panjang yang hampir setiap hari belajar cara berdandan ala badut.

Semenjak dipercaya memerankan tokoh badut oleh sang sutradara "Badoet" yakni Awi Suryadi, Ronny tak henti-hentinya meyakinkan diri untuk berdandan ala badut kejam namun tetap memiliki sisi menyenangkan.

"Saya sangat beruntung mendapatkan peran badut ini. Setiap hari saya belajar make up badut untuk meyakinkan dan demi totalitas saya untuk berperan dalam film ini," ujar Ronny seusai nonton bareng film "Badoet", Selasa (10/11) malam.

Ronny menuturkan, ia mencoba beberapa riasan badut dengan berbagai karakter. Seperti badut nan ganas, menyenangkan, juga badut dengan riasan lucu.

Sambil menunggu proses syuting, Ronny menghayati skenario. Perannya tak banyak bicara justru membuat Ronny diharuskan untuk piawai berekspresi.

Ekspresi akhirnya membuat sang badut sedang dalam keadaan marah, ataupun bahagia. "Dengan menghayati skenario ini memungkinkan saya menggali dan mengembangkan karakter badut ini seperti apa. Saya akhirnya membuat riwayat itu memungkinkan saya menafsirkan badut itu seperti apa," jelasnya.

Film horor yang realistis

Dalam film ini, Awi Suryadi mencoba membuat cerita begitu realiatis. Bagi Awi yang menjadi sutradara film "Badoet", ia membuat cerita sangat realistis. Sehingga ia membuat siapa saja yang menyaksikan film terbarunya ini merasakannya begitu nyata.

Sebenarnya, kata Awi, di saat orang menyaksikan film, logikanya sudah harus ditanggalkan dipintu depan bioskop. Meski begitu, sebagai senias film ia merasa punya tanggungjawab. "Semakin realistis saya rasa akan semakin nyata dan lebih kerasa ke penontonnya," ujar Awi.

Beberapa cerita yang dibuatnya begitu realistis saat Vino, anak kecil yang menjadi pemeran utama itu kerasukan. Suara hantu yang masuk pada Vino dibuat menyerupai anak-anak.

"Enggak mentang-mentang Vino kerasukan terus suaranya jadi bapak-bapak gitu. Saya buat itu suara asli Vino-nya. Jadi tidak terkesan mengada-ada," jelasnya.