Kelihatan bugar, 7 Seleb ini 'sembunyikan' penyakit kronis

Merdeka.com - Selebritis adalah orang yang dipuja-puja. Mereka jadi 'role model' masyarakat dalam berbagai hal. Namun bagaimanapun manusia juga. Dan seperti manusia lainnya, sang publik figur juga punya kemungkinan terkena penyakit yang sama dengan manusia lainnya.

Bahkan, banyak di antara selebritis yang hidup dengan kondisi kronis yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawanya seketika. Jadi, jangan kira selebritis dunia itu kerjanya hanyalah pergi ke spa atau berlibur di kepulauan tropis, terkadang mereka juga punya jadwal sibuk untuk bertemu dengan dokternya masing-masing.

Meski didiagnosa dengan kondisi yang tak menentu, berbagai penyakit yang diderita para selebritis banyak juga dijadikan pelajaran dan hikmah oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka sendiri biasanya membuat sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kronis tersebut.

Yuk, simak 7 selebritis dengan penyakit kronis dan bagaimana mereka hidup dengan penyakitnya tersebut.

Selena Gomez

Pop star yang terkenal dengan lagu "Come and get it," Selena Gomez, pernah membatalkan tur dunianya di tahun 2013 silam, karena dia terdiagnosa mengidap penyakit lupus.

Setelah terdiagnosa penyakit inflamasi kronis yang menyerang organ dan beberapa jaringan tubuh tersebut, mantan kekasih Justin Bieber ini langsung menghilang dari sorotan publik dan melakukan berbagai pengobatan.

Kesalahan sistem imun kronis ini. memang secara medis lebih umum menyerang wanita ketimbang pria, dan lebih umum lagi menyerang wanita yang sedang dalam masa subur.

Selena, dan semua orang lain yang memiliki lupus, tubuh akan menyerang selnya sendiri seakan-akan sel tersebut adalah sel jahat. Hal ini menyebabkan berbagai kondisi dan gejala aneh yang dialami oleh tubuh. Mulai dari ruam di kulit, pendarahan di mulut, inflamasi di organ dalam bahkan masalah ginjal,

Selena Gomez cukup beruntung kini dia telah lepas dari lupus yang sempat dideritanya, pasalnya tak pernah ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Yang ada hanyalah perawatan, seperti konsumsi corticosteroid dan monoclonal antibodi, yang membantu seseorang untuk menangani gejala yang muncul akibat lupus.

Selebritis lain yang juga menderita lupus adalah Nick Cannon, Toni Braxton, serta Lady Gaga.

Lena Dunham

Writer serta aktris komedi yang populer lewat serial "Girls," Lena Dunham, belakangan jadi role model bagi banyak kaum wanita muda di dunia. Namun dibalik kiprah cemerlangnya di dunia hiburan, ternyata dia bertahun-tahun berjuang melawan endometriosis yang dideritanya.

Melalui newsletter miliknya, dia menyatakan bahwa sejak puber, dia mengalami berbagai gejala aneh seperti datang bulan yang tidak teratur, nyeri perut, serta kelelahan yang tak bisa dia lawan. Hidupnya mendadak berubah ketika dia akhirnya didiagnosa menderita endometriosis.

Endometriosis sendiri terjadi ketika sel dari lapisan uterus 'terlantar,' dan tumbuh di area lain di bagian dalam perut seseorang. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan pendarahan yang tak jelas terjadinya. Hal ini juga mengganggu mereka yang ingin mengandung.

Hal ini bisa diatasi dengan pengobatan rutin yang bisa mengurangi rasa sakit dan memperlambat pertumbuhannya. Dalam beberapa skenario ekstrem, operasi dilakukan untuk mengangkat sel endometrial yang ada di tubuh.

Seleb lain yang juga menderita endometriosis adalah Susan Sarandon dan Padma Lakshmi.

Charlie Sheen

Aktor yang cukup terkenal di era 90an dan televisi ini, membuat headline di tahun 2015 silam, ketika dia mengungkapkan bahwa dirinya positif terinfeksi HIV. Hal ini diungkapkannya di Today Show yang disiarkan di stasiun televisi NBC di Amerika Serikat.

Charlie sudah mengidap HIV selama 4 tahun sebelum dia secara resmi mengumumkannya ke publik.

HIV sendiri, meski terdengar mengerikan, sudah tak bisa lagi dijadikan acuan vonis meninggal layaknya beberapa dekade yang lalu. Menurut data yang dikumpulkan oleh The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat, sekitar 1,2 juta orang Amerika Serikat hidup dengan HIV.

HIV adalah penyakit yang menyerang sel sistem imun yang disebut T Cells, yang mana membuat seseorang yang hidup dengan virus ini untuk melawan infeksi yang menyerang dirinya. Ketika HIV menyerang makin banyak T Cell yang ada dalam tubuh seseorang, dia akan makin lemah sistem imunnya, yang dikenal dengan sebutan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Untuk saat ini, pengobatan yang dikenal sebagai antiretrovival therapy, dapat memperlambat pertumbuhan HIV dan dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Selain itu, pengobatan yang sifatnya pencegahan bernama 'pre-exposure prophylaxis' yang berupa pil yang dikonsumsi tiap hari, telah memperlihatkan dampak efektif dalam mencegah HIV bagi mereka yang punya resiko tinggi untuk tertular.

Tom Hanks

Salah satu aktor terbaik dunia, Tom Hanks, tak disangka-sangka terjangkit diabetes type 2. Hal ini diungkapkannya di salah satu talk show dini hari "Late Show with David Letterman" di 2013.

Hanks menyatakan kalau dia telah 'berurusan' dengan tingginya tingkatan gula di dalam darahnya sudah bertahun-tahun lamanya. Menurut dokter yang menanganinya, tingkatan gula di dalam darahnya telah mencukupi kriteria untuk disebut diabetes, namun tak seberapa tinggi untuk diabetes itu sendiri. Kondisi inilah yang disebut prediabetes.

Ketika seseorang terkena diabetes, tubuh tidak bisa secara efektif mengontrol tingkatan gula yang ada di dalam darahnya. Diabetes sendiri dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Serta jika makin tidak terkontrol, hal ini dapat menyebabkan problem serius seperti kerusakan saraf, kebutaan serta gagal ginjal.

Untungnya, prediabetes atau diabetes type 2, seperti yang diderita Tom Hanks, dapat dikontrol melalui olahraga yang teratur serta diet sehat.

Selain Tom Hanks, aktris Halle Berry serta celebrity chef Paula Deen juga mengidap diabetes.

Michael J. Fox

Pemeran utama dari film "Back to the Future" serta bintang televisi, Michael J. Fox, secara mengejutkan divonis menderita Parkinson di tahun 1991 silam. Saat itu, usianya masih 30 tahun

Fox harus menunggu tujuh tahun untuk dirinya memperoleh percaya diri untuk mengungkapkan ke publik bahwa dia memiliki diagnosis dokter terhadap penyakit tersebut. Menurut dirinya yang mengungkapkan hal tersebut di Parade Magazine, dia tak lagi melihat Parkinson yang dideritanya sebagai sesuatu yang harus dilawan lagi, meski dia menjalani hari-hari sulit di awal dia terjangkit.

Parkinson sendiri adalah penyakit saraf yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berjalan dan bergerak. Penyakit ini muncul ketika saraf dalam otak yang memproduksi senyawa dopamin, yang bertugas mengontrol pergerakan tubuh, mulai rusak dan mati.

Gejala yang muncul adalah tangan bergetar yang tak bisa dikontrol, permasalahan dalam keseimbangan, kesulitan dalam menelan, kesulitan dalam membuat ekspresi wajah, dan rasa sakit di otot.

Penyakit yang umum diderita seseorang pada umur 50 ke atas ini, mempunyai 50 ribu hingga 60 ribu orang pengidap baru tiap tahunnya di Amerika Serikat.

Kim Kardashian

Mungkin semua orang akan tahu banyak hal soal Kim Kardashian, karena istri Kanye West tersebut memang mengekspos dirinya dan keluarganya di acara televisi "Keeping Up with the Kardashians." Acara televisi inilah yang juga digunakan sebagai tempat untuk dirinya mengekspos sebuah penyakit yang dideritanya.

Di salah satu episode yang tayang di 2011 silam, Kim Kardashian menemukan serpihan kecil di kakinya. Setelah memeriksakannya ke dokter, ternyata ia didiagnosa menderita psoriasis. Sang ibu, Kris Jenner ternyata juga menderita penyakit yang sama.

Psoriasis adalah penyakit autoimun, sebuah kondisi di mana imun sistem menyerang sel tubuh sendiri. Dalam kondisi tertentu, Psoriasis muncul dengan mengelupasnya kulit dengan munculnya sisik tebal berwarna abu-abu.

Penyakit ini punya gejala yang berskala kecil hingga besar. Mulai dari ruam kecil di kulit hingga kondisi tubuh yang punya sistem imun sangat lemah, sehingga membuka peluang penyakit lain bisa masuk.

Menurut data yang dikumpulkan oleh National Psoriasis Foundation, sekitar 7,5 juta orang di Amerika Serikat menderita psoriasis.

Meski psoriasis lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang kondisi kulit, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Psoriasis kini juga merupakan kondisi di mana gejala yang muncul ketika seseorang mempunyai keanehan dengan jantungnya. Para pakar berkesimpulan bahwa di satu titik, ketika seseorang mengalami stress yang berlebih, mengonsumsi jenis obat tertentu, minum minuman keras serta merokok, hal ini bisa menyebabkan gejala psoriasis muncul.

Gejala-gejala yang muncul ini tentu bisa disembuhkan, namun kondisi Psoriasis seseorang akan menempel pada dirinya seumur hidupnya.

Angelina Jolie

Dibalik prestasinya di bidang akting, berbagai aktivitasnya dalam bidang filantropi, dan pergerakannya aktifnya dalam bidang kemanusiaan seperti ekonomi global, kekerasan seksual pada wanita, pengungsi di negara yang berperang, pernikahan di bawah umur dan pemberdayaan wanita, ternyata Angelina Jolie berjuang melawan penyakit.

Sebenarnya, Jolie masih belum positif terkena penyakit, namun dia melakukan tindakan preventif untuk mencegah penyakit tersebut datang. Dirinya mendapat sebuah gen keluarga yang bernama mutasi BRCA, dan penyakit kanker sudah menjangkit beberapa keluarganya. Sang ibu, yang merupakan aktris Marchelinne Bertrand, memiliki kanker payudara dan meninggal karena kanker rahim. Sang nenek pun tak jauh beda, di mana ia meninggal karena kanker rahim. Bahkan sang bibi pun juga meninggal karena kanker payudara.

Angelina Jolie sendiri, yang turut membawa gen BRCA1 di dalam dirinya, akhirnya memahami bahwa dirinya memiliki peluang 50 persen terkena kanker rahim dan 87 persen terkena kanker payudara. Akhirnya Jolie memutuskan untuk melakukan pengangkatan payudara atau 'double mastectomy,' sebagai tindakan preventif. Operasi ini dilakukannya di tahun 2013 silam, di umurnya yang masih 37 tahun ketika itu.

Dampak dari operasi ini bagus, di mana peluang dirinya mendapat kanker payudara turun jadi di bawah 5 persen. Namun berita buruk muncul lagi pada 2015, di mana dirinya terdeteksi terserang kanker rahim stadium awal. Hal ini memaksa Jolie melakukan oophorectomy atau operasi pengangkatan rahim. Operasi ini menghilangkan peluang dirinya terkena kanker rahim. Meski terdapat terapi penggantian hormon, operasi ini membuat Jolie mengalami menopause prematur di usia 39.

Kisahnya melawan penyakit sama sekali tidak dirahasiakan oleh Jolie, justru dia mendiskusikan pengangkatan dua organ kewanitaannya di berbagai media, dan membuat banyak wanita di dunia makin sadar akan bahaya kanker. Bahkan, majalah TIME menyebut pergerakan Jolie ini sebagai "The Angelina Effect," di mana istri dari Brad Pitt ini mempengaruhi banyak wanita di dunia dalam kesadarannya melawan kanker. (mdk/idc)