Kesulitan Cari Makanan Halal di Luar Negeri, Marissa Haque Lakukan Ini
Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Melakukan perjalanan ke luar negeri, tentunya tak lepas dari menjelajahi kuliner. Namun bagi seorang muslim, akan agak kesulitan mencari makanan halal. Itu juga yang dirasakan Marissa Haque.
Apalagi di Vietnam, bagi Marissa Haque menemukan makanan halal paling susah. Lantaran di Negeri Komunis ini informasi tidak terbuka.
"Berbeda waktu di Thailand. Selain itu muslimnya minoritas. Dan tidak ada tokoh dan majelis ulamanya," ungkap Marissa Haque, saat peluncuran Buku Muslimin Vietnam dan Industri Halalnya yang ditulisnya, di Indonesia Banking School, belum lama ini.
-
Bagaimana mencari makanan halal di Tokyo? Meskipun restoran menjual makanan vegetarian atau hidangan tanpa babi, mereka biasanya memastikan pelanggan paham jika makanan tersebut dibuat di fasilitas yang sama dengan makanan non-halal atau tidak.
-
Gimana cara mendapatkan nutrisi selama Ramadan? Selama menjalani puasa, sangat penting untuk memastikan bahwa pola makan tetap seimbang dan mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
-
Dimana Nasi Kabaka dijual? Apabila Anda sedang berada di kota ini, tidak afdol jika belum mencicipi kenikmatan nasi yang dibungkus dengan daun pisang lengkap dengan lauk pauknya.
Sempat Santap Makanan Tak Halal
Pemilik nama asli Marissa Grace Haque-Fawzi ini mengaku saat berada di Vietnam, tak selalu menemukan makanan halal. Ia juga sempat menyantap makanan tak halal.
"Sempat lah, sudah masuk. Ya istighfar aja. Kan bukan sekadar kita enggak makan babi saja, tapi kan hal-hal lainnya kayak bangkainya, atau ayam dipotongnya enggak betul. Ya sudah jalanin saja," lanjut wanita yang tenar menjadi bintang film di era 1980-an ini.
Luncurkan Buku
Hal itu yang membuat Marissa Haque tergugah untuk membuat buku mengenai makanan halal di luar negeri. Untuk seri kedua, ibu dua anak ini meluncurkan "Muslimin Vietnam dan Industri Halalnya".
"Ini serial halal di seluruh dunia yang kedua. Seri pertamanya Thailand, tahun lalu. Dan aku bernazar di sisa usia yang tak muda lagi, 56 tahun, berlari dengan usia. Penginnya setiap enam bulan ada satu buku yang lahir," imbuhnya.
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilik usaha, Hanayah mengatakan jika penjualan olahan ubi jalar miliknya memang pasang surut. Puncaknya saat wabah Covid-19
Baca SelengkapnyaMenunya beragam dan tampak enak, sehingga menurutnya tak perlu membawa magic com untuk masak nasi sendiri.
Baca SelengkapnyaSecara umum, jemaah haji mengapresiasi layanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan hijrah Ayana Jihye Moon, seorang wanita asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Yaqut memastikan menu makanan jemaah haji di Madinah bercitarasa nusantara.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca Selengkapnya"Itu sebetulnya mah mereka baik," kata Mamah Deceh.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, jumlah kucing peliharaan diproyeksikan mencapai 5,9 juta pada akhir tahun 2026.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaFokus pada bisnis kuliner rendah MSG, intip perjalanan Snack and Chill.Jksl!
Baca SelengkapnyaBegini kisah Uncle Hasan yang merupakan warga Gaza saat memulai usaha ini dari bawah.
Baca Selengkapnya