Saat Rhoma Irama Putuskan OM Soneta Suarakan Dakwah Islam
Merdeka.com - Oleh: Darmadi Sasongko
Kata dangdut awalnya hanya sebuah olok-olokan sebagai cemoohan dari kelompok 'elite' musik pop dan rock yang ditujukan pada aliran musik Melayu India pada tahun 60-an. Belakangan dangdut kemudian menjadi julukan orkes atau band yang menggunakan gendang bersuara dang-dang-dut, sebelum kemudian berkembang menjadi genre musik tersendiri.
"Kata dangdut seingat saya pertama kali dipakai oleh majalah Aktuil pada awal 1970-an," kata Rhoma Irama dalam artikel Balada Sang Raja Dangdut di Tempo, 2 Mei 2011.
-
Bagaimana Rhoma mengubah citra dangdut? 'Lewar Soneta ini, kita merevolusi orkes melayu menjadi musik yang seperti sekarang ini,' kata dia.
-
Kenapa musik dangdut disebut kampungan? Berkat Rhoma dan Soneta musik orkes yang awalnya dianggap kampungan kini mampu terangkat hingga naik kelas dan dikenal di skena musik internasional.
-
Siapa yang mendapat predikat Raja Dangdut? Kepopuleran Rhoma membuat dirinya mendapat predikat sebagai Raja Dangdut.
-
Siapa penyanyi dangdut yang mendapatkan gelar Raja Dangdut? Gelar Raja Dangdut Indonesia sungguh pantas untuknya.
-
Kenapa Rhoma Irama menolak disebut penyanyi dangdut? Namun sebenarnya Rhoma enggan musiknya disebut sebagai musik dangdut, ia lebih setuju musiknya dikenal sebagai irama Melayu.
-
Siapa yang pernah jadi pedangdut sebelum Srimulat? Siapa sangka, Nunung pernah mencoba menjadi pedangdut di awal kariernya sebelum bergabung dengan Srimulat. Menjadi penyanyi ternyata merupakan cita-cita Nunung sejak kecil.
Karena itu, Rhoma membentuk Soneta pada 13 Oktober 1970 dengan menggunakan kata Orkes Melayu, dan bukan Orkes Dangdut. Karena memang istilah dangdut bukan sesuatu yang 'indah'. Kendati musik Melayu juga dianggap sebagai musik kampungan dan pinggiran.
Kelahiran Soneta digambarkan dalam situasi demam musik rock yang mendunia. Rhoma sendiri mengaku mengidolakan Rolling Stones, Led Zeppelin, Deep Purple dan kerap memainkan lagu-lagu keras mereka.
Apalagi jauh sebelum membentuk Soneta, Rhoma pernah memiliki grup Gayhand, Tornado dan Varia Irama Melody. Sehari-hari saat itu melantunkan irama-irama pop, seperti lagu-lagu Pat Boone, Elvis Presley, Everly Brothers, Tom Jones dan Paul Anka. Tidak kaget jika kemudian Rhoma memasukkan napas hard rock dalam komposisi lagu-lagunya.
Pada 1973 muncul peristiwa menarik dan menjadi sejarah penting dalam perjalanan Soneta dan Rhoma Irama. Saat itu, atas nama pimpinan memutuskan OM Soneta resmi membawa misi Islam. Rhoma ingin mengikis kebiasaan bermusik yang identik dengan mabuk-mabukan dan seks bebas. Dia ingin melawan 'akhlak musik setan' yang sudah dianggap biasa oleh para musisi, dengan nilai-nilai religi dan akhlaqul karimah.
"Istilah saya The Voice of Islam. Pada 13 Oktober, saya bilang kepada anggota grup, 'Mulai hari ini, tidak ada lagi yang meninggalkan salat. Tidak ada lagi botol minuman di pentas musik. Yang mau ikut, jabat tangan saya. Yang tidak, silakan keluar!" katanya.
Sempat juga muncul rencana untuk berganti nama dari Soneta menjadi Haji Sembilan, dengan maksud mengabadikan tokoh Walisongo. Tapi rencana itu dibatalkan karena anggota Soneta hanya delapan orang.
Usai menjalankan ibadah haji pada November 1975, Rhoma semakin mantap menjadikan musiknya sebagai jalan dakwah. Soneta makin gencar membawakan pesan-pesan moral setiap kali konser, meski langkahnya dianggap penghinaan terhadap agama oleh beberapa kalangan.
"Pertama kali saya mengucapkan Assalamualaikum di atas panggung, saya ditimpuki sandal dan batu. Waktu itu tahun 1975, di Ancol, saat perayaan tahun baru," kata Rhoma.
Media juga muncul dengan tulisan-tulisan dengan judul-judul yang menyudutkan namanya, seperti Rhoma Menjual Agama, Rhoma Mendendangkan Al-Quran di Atas Panggung Musik, Rhoma Melecehkan Agama. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sempat menyidang dirinya karena membawa-bawa agama dalam musik.
"Sebelum saya naik haji, cara berpakaian saya mengikuti gaya penyanyi rock Amerika dan Inggris, rambut gondrong, celana ketat, kemeja terbuka, dan sepatu bot. Setelah memakai nama Raden Haji Oma Irama, saya muncul dengan dandanan lain. Rambut tidak lagi gondrong, tapi dicukur rapi. Wajah sedikit berjenggot," katanya.
(kpl/dar) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rhoma Irama bersama Soneta Group mampu mengangkat musik dangdut yang dulu jadi cemoohan hingga mendunia.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama baru saja menginjak usia 77 tahun pada 11 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDekan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ismatu Ropi meminta Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menjadikan musik dangdut sebagai warisan dunia.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama, sang legenda dangdut, telah dipercaya sebagai Penguji Ahli dalam sebuah Sidang Terbuka Disertasi
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lagu Rhoma Irama yang masih banyak didengarkan hingga saat ini
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang calon siswa bintara Polri yang bernama Rhoma Irama sehingga diminta polisi untuk nyanyi lagu ‘Begadang’.
Baca SelengkapnyaSalah satu dialog ikonik yang masih terus diingat antara lain kalimat 'tidak Rhoma' yang diucapkan olen Ani.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Rhoma Irama juga terlihat menjumpai pimpinan Universitas Islam Universitas As-Syafi'iyyah.
Baca SelengkapnyaNamun semangat muda nya untuk bernyanyi tak usah diragukan lagi. Dilihat dari postingan instagramnya, ia masih banyak melakukan manggung secara off air.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama menginterupsi calon presiden nomor urut 01, Anies Baswesdan yang tengah berorasi untuk mendesak nasib seniman musik dan film Indonesia.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama dan politik memang tak bisa dipisahkan.
Baca SelengkapnyaSetelah sekian lama, sang raja dan ratu dangdut yakni Rhoma Irama serta Elvi Sukaesih akhirnya kembali bernyanyi duet.
Baca Selengkapnya