Sam Brodie senang banyak waria ingin berubah setelah baca bukunya

Merdeka.com - Film MOVE ON adalah film yang menceritakan kisah nyata seorang Sam Brodie. Dari buku yang ditulisnya, perjuangan berat Sam akhirnya dituangkan ke layar kaca. Saat ditemui di syukuran film MOVE ON, Function Room, Lobby Montana Montreal Casa Grande Residence, Jakarta Selatan, Senin (2/2), Sam mau menceritakan sedikit kisahnya.

"Saya nggak pikir buku saya bisa laris manis dan orang bisa tahu cerita hidup saya. Dan para waria pas baca buku saya jadi suka nanya, kok bisa. Pada minta saran dan masukan buat berubah," jelas Sam, bahagia dan bangga.

Buku yang ditulis Sam memang tentang kisahnya walaupun ada beberapa bagian yang sengaja tidak ditampilkan. "Memang buku ini dari hidup saya, dan buku ini semua tentang hidup saya. Ada beberapa yang disensor karena takut kontroversi."

Sam juga menceritakan perannya dalam MOVE ON. "Ini baru pertama kali saya main film, karena saya jadi dua peran, saya jadi Samantha. Samantha dulu kurus dan cantik," jelasnya.

MOVE ON adalah film pertama Sam, untungnya karena ini cerita tentang dirinya, dia tak perlu banyak pendalaman. "Film ini menceritakan saya banget, makan sampah, jadi baby sitter dan akhirnya punya acara di Inggris. Ini pertama kali main film jadi diri sendiri, banyak bahasa tubuh yang saya harus ubah. Karena ada perubahan, kan sekarang dah jadi laki," kata pria yang pernah 13 tahun menjadi perempuan ini.

Lokasi syuting untuk MOVE ON bukan hanya di satu kota, bahkan sampai ke Eropa. "Jakarta, Bandung, Bogor, Malaysia, Itali. Sebenernya harus di Inggris, kalau dibawa ke Inggris kan jauh banget jadi ngambil yang deket. Ada beberapa adegan saya nggak mau di lokasi sebenarnya, soalnya aku nggak mau psikologis ku keganggu dengan masa lalu aku. Semua kan masing-masing punya jalan hidup sendiri," ujar ayah satu putra ini.

Selain ikut membintangi ternyata Sam juga punya peran lain lho dalam film ini. "Aku disini jadi produser juga, jadi saya nggak mau kisahnya keluar dari jalur saya. Jadi filmmya ini sesuai dengan kisah saya."

Terakhir ada satu pesan dari film ini yang ingin disampaikan oleh Sam kepada penonton, khususnya anak muda. "Semoga Allah membuka pintu, anak-anak sekarang nggak kepikiran ke masjid, hura-hura. Kalau kita nggak taat hidup kita bisa kacau," tutupnya.

(kpl/hen/pit) (mdk/)