\'SETAN JAWA\', siap jadi project bisu Garin Nugroho berikutnya
Merdeka.com - Baru-baru ini, Garin Nugroho baru saja menerima sebuah medali kehormatan Ordre des Arte et des Lettres dari Pemerintah Prancis atas dedikasinya selama 35 tahun di bidang seni dan sastra. Tak lansung puas, sineas senior Indonesia sudah menyiapkan project terbarunya yang unik dan lebih artistik.
"Tahun ini saya akan bikin film judulnya SETAN JAWA. Film bisu hitam putih dengan orkestra kayak tahun-tahun dulu. Saya mencoba yang belum pernah dilakukan dan itu tantangan artistiknya luar biasa," jelas Garin Nugroho saat ditemui di IFI Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (27/4).
Bukan cuma itu saja, sutradara film AACH AKU JATUH CINTA ini juga sudah menyiapkan film kedua setelah SETAN JAWA. Berjudul NYAI, di sini Garin ingin mencoba menawarkan kisah perjuangan seseorang dalam meraih kemerdekaan di tengah tekanan liberalitas dunia.
-
Siapa sutradara film pertama di Indonesia? Saat itulah ia resmi menjadi sutradara film pertama di Indonesia.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
-
Bagaimana Gen Halilintar merasakan keseruan di studio film? Selain berbusana zaman kekaisaran dan terlibat dalam adegan perang, Gen Halilintar juga merasakan keseruan lainnya dengan menunggang kuda.
-
Siapa pemeran utama di film ini? Pesan Bermakna Jilid III masih berfokus pada kehidupan seorang hakim bernama Dimas yang diperankan oleh Donny Alamsyah.
-
Siapa yang mengembangkan Movie Gen? Meta mengumumkan bahwa mereka telah membangun model AI baru yang disebut Movie Gen, pada Jumat lalu.
-
Apa peran Indah Permatasari dalam film terbarunya? Film horor terbaru yang dibintangi Indah berjudul Sakaratul Maut, membuat penasaran dengan aktingnya.
"Film kedua judulnya NYAI, film tahun 1923 era film bertemu dengan komedi stambul (seni pertunjukkan teater sandiwara keliling) dan itu syuting satu shoot, satu setengah jam. NYAI itu bercerita mengenai kisah Nyai Ontosoroh, mirip kayak Nyai Dasima. Diambil dari kisah Nyai tahun 1920-an, kira-kira seperti itu. Cerita tentang orang-orang yang berusaha untuk merdeka tapi kemudian semua itu diambil karena tekanan liberalitas dunia," lanjutnya.
Menerapkan gaya yang berbeda dengan film-film sebelumnya, rupanya Garin Nugroho memang sengaja melakukan hal tersebut. Selain karena bisa merasa bosan jika tidak melakukan sesuatu, bukan Garin namanya jika ia tidak mencoba berbagai hal baru di setiap karyanya.
"Semuanya sudah jadi, tinggal di-finishing aja. Rilisnya satu-satu, kayak buku kan sudah dirilis, instalasi seni bulan depan. Kalau film SETAN JAWA bulan September kalau NYAI belum tau jadwalnya, MOONCAKE STORY sudah jadi tinggal editing. Saya selalu ingin mencoba hal yang baru karena kalo enggak ya ngantuk. Timbulnya generasi baru kan bagus sekali," tandas pria kelahiran Yogyakarta, 6 Juni 1961 silam itu.
(kpl/hen/ntn) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dono Pradana mengungkapkan rasa kaget terhadap genre yang dipilih. Simak cerita selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJoko Anwar merupakan sosok sutradara terkenal di dunia perfilman Indonesia, khususnya dalam film yang bergenre horor.
Baca SelengkapnyaFadli Zon dan Giring Ganesha mengadakan diskusi yang bertajuk Ngopi Pagi di Jakarta pada hari Senin, 4 November 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, IKN adalah kota masa depan yang didesain secara modern untuk sebuah mimpi besar.
Baca SelengkapnyaGibran dianggap Gibran mampu meneruskan legacy Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sering mendapatkan masukan atau permintaan agar dibuatkan creativ hub.
Baca SelengkapnyaGanjar menjadi capres pertama yang berkampanye ke IKN.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyambangi Nyoman Nuarta Gallery di Bandung Barat
Baca Selengkapnya