Ungkapan kesedihan Adipati Dolken dan Prisia Nasution atas tragedi bom di Surabaya
Merdeka.com - Tragedi bom di tiga gereja di Surabaya benar-benar menyisakan duka yang mendalam. Sederetan seleb Indonesia tampak mengungkapkan kesedihan yang dirasakan, termasuk Adipati Dolken dan Prisia Nasution.
Adipati Dolken mengaku tak bisa menahan kesedihannya saat mengetahui kabar pengeboman tersebut. Apalagi, berita pengeboman seperti ini tak hanya membuat sedih tapi juga membuat resah warga.
"Yang pasti sedih yah. Masih ada aja yang seperti ini. Gua nggak ngerti ini arahnya di mana bom-boman kayak gini, yang pasti gua sedih banget. Karena gua tinggal di tempat yang sekarang sering kejadian kayak gitu juga dan itu meresahkan gua juga sebagai warga negara Indonesia," ungkap Adipati Dolken ditemui bersama Prisia Nasution di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (13/5/2018).
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
-
Siapa yang terbunuh dalam Pertempuran Surabaya? Kematian Jendral Mallaby membuat pasukan Inggris geram dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945.
-
Apa arti kata 'Sad' dalam bahasa Indonesia? Sad merupakan bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sedih.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
Prisia Nasution juga mengungkapkan bela sungkawa pada keluarga korban. Ia juga berharap agar warga Indonesia tidak terpecah karena tragedi pengeboman itu.
"Kalo aku, di mana pun ada korban di mana pun ada kejadian yang nggak enak, yang pasti itu sedih. Turut berduka cita juga buat keluarga yang ditinggalkan. Tapi jangan sampai 'ini tuh unsur cuma buat memecah belah kita doang'. Jangan sampai kita kemakan apapun sama misi-misi mereka. Indonesia kuat, jadi dari satu bencana ke bencana lain, semoga itu yang bikin kita semakin kuat lagi," ungkap Prisia Nasution.
Saat tahu korban pengeboman ini banyak ada anak-anak dan wanita, Prisia yang sedang tergabung dalam kelompok penelitian pada wanita mengungkapkan dukungannya agar wanita biasa semakin kuat. "Maksudnya ya sekarang tujuan, mungkin yang salah satu yang bisa aku bantuin adalah sebagai perempuan, kita harus kuat, jangan dibego-begoin. Gitu lah," paparnya.
(kpl/far/jje) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyatakan terkait kabar meninggalnya simpatisan yang sedang ikut berkampanye akbar di JIS akan disampaikannya dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku kaget dengan kepergian Rizal Ramli.
Baca SelengkapnyaDua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh
Baca SelengkapnyaFoto langka Jenderal A.H Nasution dan D.N Aidit sukses mencuri perhatian. Terlihat dalam foto lawas tersebut keduanya saling tersenyum dan tertawa.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini bertujuan mengenang dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari.
Baca SelengkapnyaKoorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen pamitan prajurit TNI dengan istri polwan sebelum berangkat tugas ke Papua.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca Selengkapnya