Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Sinovac Paling Lemah? Simak Penjelasannya

CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Sinovac Paling Lemah? Simak Penjelasannya China Pamerkan Vaksin Covid-19. ©2020 AFP/NOEL CELIS

Merdeka.com - Beredar di media sosial soal WHO yang menyebut vaksin Covid-19 buatan Sinovac punya respons imun paling rendah dibanding 10 vaksin lainnya.

Terdapat tangkapan layar ayar berita berjudul "WHO Ungkap Pengaruh Vaksin Sinovac China terhadap Imun Tubuh Ternyata Paling Rendah".

Sebanyak 1,2 juta Vaksin Sinovac buatan China telah tiba di Indonesia.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun langsung menyampaikan kabar yang ia nilai sebagai kabar baik tersebut.

“Saya ingin menyampaikan kabar baik.Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” kata Jokowi,Minggu (6/12/2020).

Berdasarkan informasi yang didapat berita AL JAZEERA,Dari 20 negara yang telah tercatat memesan Vaksin Virus Corona, memang baru INDONESIA yang memesan VAKSIN SINOVAC.

AL JAZEERA juga mengungkap data bersumber dari REUTERS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dari 10 jenis vaksin yang siap edar, ternyata VAKSIN SINOVAC memiliki pengaruh terhadap imunitas tubuh yang PALING LOW atau RENDAH.

Berdasarkan tabel di bawah ini dipaparkan dampak ke-10 jenis vaksin tersebut terhadap imunitas tubuh relawan uji coba.

Sekadar contoh, VAKSIN MODERNA berdampak 94,5 % terhadap imunitas tubuh.VAKSIN PFIZER berdampak 95 % terhadap imunitas tubuh.

TETAPI, SINOVAC memiliki dampak terhadap imunitas tubuh yang masuk kategori low atau rendah.

Bukan itu saja, CHINA dan RUSIA juga dua negara yang dinilai sangat berani karena telah memproduksi vaksin meski uji klinis tahap 3 belum selesai.

Media berbasis di DOHA, QATAR, mengungkap data hasil riset terkait pengaruh 10 jenis vaksin terhadap imunitas tubuh.

Hasilnya, VAKSIN SINOVAC pengaruhnya masuk KATEGORI LOW (RENDAH),Sementara beberapa merek vaksin lain masuk kategori moderat atau 94-95 persen seperti VAKSIN PFIZER dan MODERNA.

PFIZER dan MODERNA adalah vaksin buatan Amerika Serikat.

Berdasarkan data yang diungkap Al Jazeera,Ada 20 negara (tidak termasuk Uni Eropa) yang telah memesan vaksin untuk mengatasi pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Ke-20 negara yang telah memesan vaksin tersebut adalahAMERIKA SERIKAT, JEPANG, INGGRIS, ITALIA, DENMARK, BELANDA, PRANCIS, KANADA, CHINA, BRAZIL, MEKSIKO, ARGENTINA, INDIA, SPANYOL, AUSTRALIA, INDONESIA, UZBEKISTAN, MESIR, NEPAL, dan ISRAEL.

Data REUTERS menunjukkan bahwa ada 10 jenis Vaksin Virus Corona yang siap dan telah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi dari sejumlah negara seperti InggYris, AMERIKA SERIKAT, JERMAN, dan CHINA.

Ke-10 jenis Vaksin Virus Corona tersebut adalah sebagai berikut:

1. AstraZeneca (Inggris)

2. Cansino Bilogics

3. Gamaleya Reserach Institute

4. Inovio-Cepi (Amerika Serikat)

5. Johnson & Johnson Barda Janssen

6. Moderna (Amerika Serikat).

7. Novavax (Amerika Serikat).

8. Pfizer-Biontech(Amerika Serikat-Jerman)

9. Sinopharm-Beijing Institute ofBilogical Products (China)

10. Sinovac (China)

Al Jazeera juga mengungkap tabel negara-negara mana saja yang telah memesan 10 jenis vaksin.

Hasilnya, HANYA INDONESIA yang memesan VAKSIN SINOVAC BUATAN CHINA.

Indonesia memesan 40 juta Vaksin Sinovac.

CHINA sendiri justru memesan vaksin AstraZeneca buatan Inggris sebanyak 200 juta.

Lebih lengkap bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

Penelusuran

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt membantah terkait kabar WHO membandingkan 10 vaksin COVID-19 dan Sinovac yang paling lemah dan Indonesia satu-satunya yang memesan vaksin Sinovac.

"Hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan. Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik." katanya dikutip dari situs covid19.go.id

Selain itu, informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Seperti Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina. Bahkan, Mesir Juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir.

Menurutnya, pemerintah telah menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa vaksinasi hanya dilakukan dengan vaksin yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya.

"Badan POM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO."

Keberhasilan penanganan Covid di Indonesia, akan menjadi keberhasilan kita sebagai bangsa dan juga sebagai bagian dari masyarakat dunia. Salah satu upaya percepatan untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19 adalah dengan vaksinasi yang perlu dijalankan bersama dengan disiplin 3M.

Kesimpulan

Kabar WHO membandingkan 10 vaksin Covid-19 dan Sinovac yang paling lemah sudah dibantah oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt. Sampai saat ini tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan.

Informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Selain Indonesia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Seperti Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya