Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Deretan Hoaks Terkait Kandungan Vaksin Covid-19

CEK FAKTA: Deretan Hoaks Terkait Kandungan Vaksin Covid-19 Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. ©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Beragam kabar hoaks tentang kandungan vaksin Covid-19 beredar di media sosial. Informasi beredar melalui video maupun tulisan.

merdeka.com sudah melakukan penelusuran terhadap ragam informasi tersebut. Lewat sejumlah penelusuran, dipastikan pula bahwa informasi terkait kandungan vaksin adalah hoaks.

Berikut kabar hoaks tentang kandungan vaksin yang beredar di masyarakat dan hasil penelusuran merdeka.com:

1. Vaksin dipasang chip

Kabar vaksin Covid-19 Pfizer mengandung chip Microsoft beredar di masyarakat.Kabar menyebar berupa potongan judul artikel berita "Pfizer Announces COVID-19 Vaccine Upgrade, Now Includes Microsoft Chip For Reduced Symptoms" yang diunggah StonkMarket.

Setelah ditelusuri, vaksin Pfizer ternyata tidak mengandung chip Microsoft. StonkMarket adalah situs berita keuangan satir yang bertujuan untuk "menyediakan humor harian dan membuat stonks naik".

Stonks adalah kesalahan eja saham yang disengaja yang telah menjadi bahasa gaul internet, menurut Dictionary.com.

Selain itu dalam website resmi Pfizer dan Microsoft tidak ditemukan pengumuman resmi terkait vaksin seperti postingan yang viral di Facebook.

2. Vaksin bisa dideteksi dengan bluetooth

Kabar pengguna vaksin AstraZeneca bisa dideteksi dengan bluetooth juga pernah beredar di media sosial. Kabar itu berupa video yang memperlihatkan seorang pria mengaktifkan perangkat bluetooh di ponselnya. Kemudian terlihat nama pengguna bluetooh "AstraZeneca_ChAdOx1-S".

Setelah ditelusuri, informasi pengguna vaksin AstraZeneca bisa dideteksi dengan bluetooh adalah hoaks.

Beberapa bahan yang ada dalam vaksin AstraZeneca, antara lain rekombinan, L-histidin, L-histidin hidroklorida monohidrat, magnesium klorida heksahidrat, polisorbat 80, etanol, sukrosa, natrium klorida, disodium edetat dihidrat, dan air untuk injeksi. Tidak ada chip Bluetooth dalam vaksin.

3. Vaksin mengandung magnet

Informasi vaksin Covid-19 mengandung magnet juga menggemparkan masyarakat. Informasi berupa video yang memperlihatkan seorang wanita menempelkan koin di lengannya. Dia menyebut lengannya sempat divaksin. Kemudian dia menempelkan koin di lengan tangan sebelahnya, ternyata tidak menempel. Dia menyimpulkan bahwa vaksin di dalam tubuhnya mengandung magnet.

Setelah ditelusuri, informasi vaksin mengandung magnet adalah hoaks.

Menurut peneliti vaksin yang juga profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg, Dr Thomas Hope, tidak ada kandung magnet dalam vaksin mereka apapun. Sebab menurutnya, vaksin berbahan lipid, garam, dan bahan kimia yang tetap menjaga pH.

"Itu bahan dasarnya, jadi ini (kandungan magnet) tidak mungkin," kata Dr Thomas Hope.

Ditambahkan otoritas kesehatan di Amerika Serikat dan Kanada, bahwa vaksin Covid-19 seperti Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca tidak ada yang berbahan dasar logam.

4. Vaksin mengandung cytotoxic

Informasi vaksin mengandung cytotoxic atau racun beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan jika cytotoxic masuk ke dalam sel tubuh, maka efeknya akan berbahaya bagi tubuh.

Namun kabar itu hoaks. Kabar serupa pernah beredar dan menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung mRNA yang berbahaya bagi tubuh. Kabar itu juga hoaks.

“Sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa protein spike dalam vaksin Covid-19 beracun sehingga merusak tubuh kita,” para ahli di Meedan Digital Health Lab.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein spike tetap berada di permukaan sel di sekitar tempat suntikan, dan tidak menjalar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah. 1 persen dari vaksin yang masuk ke aliran darah dihancurkan oleh enzim hati.

Kemudian Profesor Kesehatan Internasional di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, Anna Durbin menjelaskan bahwa protein spike yang akan menjaga kekebalan tubuh tetap kuat.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024
Mafindo Temukan 2.000 Konten Hoaks di Medsos, Paling Banyak Isu Pemilu 2024

Di sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.

Baca Selengkapnya
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Raffi Ahmad dan Najwa Shihab Promosi Judi Online
CEK FAKTA: Hoaks Video Raffi Ahmad dan Najwa Shihab Promosi Judi Online

Beredar video mengklaim Raffi Ahmad dan Najwa Shihab promosikan judi online, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya
Apa Benar Filter Rokok Mengandung Darah Babi? Cek Faktanya

Benarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Viral Jentik Nyamuk dalam Galon Air, Ini Pengakuan Agen Penjual AMDK
Viral Jentik Nyamuk dalam Galon Air, Ini Pengakuan Agen Penjual AMDK

Video yang menunjukkan jentik nyamuk di galon air minum dalam kemasan (AMDK) viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya
Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kenali Cirinya

Dengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI

Langkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya