CEK FAKTA: Disinformasi Aplikasi Pendeteksi Suhu Tubuh, Hanya Catat Tak Bisa Mengukur
Merdeka.com - Beredar informasi tentang aplikasi smartphone yang bisa mendeteksi suhu tubuh di WhatsApp. Selama pandemi corona, alat pendeteksi tubuh memang sedikit mahal. Alhasil, pendeteksi tubuh melalui smartphone menjadi salah satu alternatifnya.
Berikut isi informasi tersebut:
Selamat soreMohon izin berbagiinformasi Bagi rekan2, dan keluarga.alat infrared thermometer untuk mengukur suhu badan kita sekarang harganya melonjak tinggi selama ada wabah Corona.untuk itu saya beri solusinya kita pakai saja alat yang kita punya yaitu hp android , tinggal kita buka play store dan ketik "" Body temperatur diary "" dan install aplikasi tersebut di hp , setelah terinstall di hp kita tinggal buka aplikasi tsb, setelah terbuka klik tulisan strat lalu nanti ada tulisan , ( Diary, Diagram,Analize,SIM ) disini anda tinggal pilih SIM lalu ada gambar sidik jari tinggal jari jempol anda tempelkan digambar itu nanti langsung ada hasilnya suhu badan kita hasilnya di """CEL,"""itulah hasil suhu badan kita....sekian dan terima kasih , kiranya artikel saya ini bisa membantu kt untuk mendeteksi suhu badan yang berhubungan dengan maraknya wabah COVID 19 saat ini.
-
Apa yang ditemukan WHO tentang smartphone? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Bagaimana WHO meneliti smartphone? Penelitian sistematis terbaru ini menggunakan data yang jauh lebih besar dan komprehensif dibandingkan dengan yang dianalisis oleh IARC pada tahun 2011.
-
Bagaimana diabetes bisa tidak terdeteksi? Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit yang sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal. Dalam acara Kemencast Kementerian Kesehatan pada 17 Juli 2024, Profesor Dr. dr. Pradana Soewondo SpPD-KEMD menyatakan bahwa sekitar 70 persen orang dengan kadar gula darah tinggi tidak menyadari bahwa mereka telah memasuki fase diabetes. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa diabetes sering tidak menunjukkan gejala yang mencolok, sehingga banyak individu melanjutkan hidup mereka tanpa merasakan kecemasan.
-
Apa dampak adiksi smartphone ke tubuh? 'Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitu lah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas,' jelasnya dilansir dari Antara.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, ditemukan artikel Liputan6 berjudul "Beredar Pesan Menyesatkan soal Aplikasi Body Temperature Diary, Ini Faktanya" pada 7 April 2020. Dalam artikel Liputan6, dijelaskan bahwa aplikasi Body temperatur diary yang ditulis dalam informasi tersebut, tidak bisa digunakan sebagai pendeteksi tubuh.
Tekno Liputan6.com menelusuri aplikasi Body Temperature Diary di Google Play Store dan menginstalnya di smartphone, aplikasi tersebut tidak bisa menjadi sebuah termometer untuk mengukur tubuh, apalagi hanya dengan menempelkan sidik jari di layar.
Sebenarnya, si pembuat aplikasi Body Temperature Diary pun sudah menuliskan di bagian disclaimer yang ada Google Play Store.
"Aplikasi ini dibuat untuk menjadi buku harian yang baik untuk (mencatat) suhu badan dan nadi Anda. (Aplikasi ini) tidak mengukur suhu dan nadi tubuh Anda," demikian tulisan disclaimer dari si pengembang aplikasi.
Perlu diketahui, aplikasi Body Temperature Diary ini hanya berfungsi untuk merekam suhu tubuh yang sudah diukur dengan termometer pribadi milik pengguna. Pengguna bisa meng-input suhu badan mereka secara manual ke kolom yang disediakan, kapanpun mereka mau.
Kemudian, aplikasi menyediakan menu diagram, yang memperlihatkan grafis suhu tubuh pengguna yang sudah dicatatkan manual tadi.
Aplikasi kemudian akan menganalisis statistik suhu tubuh pengguna yang sudah dicatatkan. Aplikasi ini juga memberikan informasi, berapakah suhu badan yang normal.
Jika suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius, pengguna mengalami hypothermia. Sementara, jika suhu tubuh di atas 37,5 derajat, pengguna mengalami demam atau hyperthermia.
Selain itu, berdasarkan penelusuran Tekno Liputan6.com di aplikasi ini, tidak ada menu ukur suhu tubuh menggunakan sidik jari.
Pembuat pesan berantai menyesatkan pengguna dengan menambahkan gambar muka aplikasi yang memperlihatkan tanda sidik jari di layar. Padahal, di aplikasi sendiri, menu tersebut tidaklah ada.
Perlu diketahui juga, smartphone tidaklah bisa mengukur suhu tubuh manusia, jika tidak dilengkapi dengan termometer tubuh.
Termometer tubuh ini berbeda dengan yang dimiliki smartphone, karena sensor suhu di smartphone berfungsi untuk mengukur suhu komponen dan baterai agar perangkat tetap aman.
Kemudian dalam artikel CNNIndonesia berjudul "Ahli Respons Aplikasi Termometer Tangkal Corona di Ponsel" pada 5 Maret 2020, dijelaskan bahwa aplikasi smartphone untuk pendeteksi tubuh, tidak benar-benar mengukur suhu tubuh.
Pengukur suhu tubuh lewat aplikasi di handphone (hp) ini kerap dicari sebagai alternatif instan pengganti termometer konvensional di tengah wabah virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19. Sebab, demam adalah salah satu gejala terinfeksi virus corona selain batuk dan sesak napas.
Hal ini diungkap terkait dengan beredarnya aplikasi termometer di smartphone. Aplikasi ini menawarkan pengukuran suhu tubuh pengguna hanya dengan menempelkan sidik jari di layar ponsel. Namun, bagaimana dengan akurasi pengukur suhu tubuh ini? Benarkah ia bisa mengukur suhu tubuh pengguna?
"Tidak, itu (aplikasi termometer) hanya untuk lucu-lucuan," kata pengamat gadget dari Gadtorade, Lucky Sebastian saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (4/3).
Sebab, layar ponsel tidak memiliki sensor khusus untuk mengukur suhu permukaan ponsel. Sebab, pengukuran suhu tubuh pengguna mesti diukur dengan sensor khusus. Sensor ini bisa berupa inframerah atau sensor khusus yang bisa disentuh oleh pengguna.
Alih-alih, aplikasi ini hanya akan mengecoh pengguna agar bisa menampilkan iklan sebanyak-banyaknya, tanpa benar-benar memberikan pengukuran suhu yang akurat.
Menurutnya, untuk bisa mengukur suhu tubuh seseorang, aplikasi termometer perlu dihubungkan dengan alat bantu yang dirancang khusus.
"Harus menggunakan alat bantu. Ada peralatan medis yang bisa disambungkan ke port USB ponsel dan aplikasinya," sambungnya.
Kesimpulan
Informasi tentang aplikasi pendeteksi tubuh Body temperatur diary tidak benar-benar bisa mendeteksi suhu tubuh. Aplikasi pendeteksi suhu bisa mengukur suhu tubuh seseorang, jika aplikasi itu dihubungkan dengan alat bantu yang dirancang khusus. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan lengkap dari BMKG tentang prakiraan cuaca yang meleset di HP.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan mengungkapkan, data di situs informasi kualitas udara dunia IQAir tidak akurat.
Baca SelengkapnyaMengetahui ciri suhu badan Normal bermanfaat untuk memonitor perubahan tak biasa pada kondisi tubuh.
Baca SelengkapnyaBawaslu buka suara terkait dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca SelengkapnyaHipotermia merupakan kondisi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaApakah benar ada cara ilmiah untuk membuktikan keperjakaan seorang pria? Mitos atau fakta?
Baca SelengkapnyaDeath Clock adalah aplikasi berbasis AI yang memprediksi tanggal kematian pengguna berdasarkan kebiasaan dan kesehatan, bertujuan mendorong hidup lebih sehat.
Baca SelengkapnyaViral video dugaan kecurangan Pemilu berupaa salah input data jumlah suara pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaStandar konsentrasi baku mutu Indonesia memakai 55 mikrogram per meter kubik.
Baca Selengkapnya