CEK FAKTA: Disinformasi Berita Dirut PLN Merasakan Kenaikan Tarif Listrik Hingga 100%
Merdeka.com - Beredar artikel terkait kenaikan tarif listrik di rumah dirut PLN. Artikel tersebut dibuat oleh laman warta-berita.com berjudul "Dirut PLN pun Terkejut, Tagihan Listrik di Rumahnya Naik 100%" pada 7 Juni 2020.
Berikut isi beritanya:
"Melonjaknya tagihan listrik ternyata tidak hanya dialami sejumlah pelanggan biasa. Hal ini pun dialami oleh salah satu direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Apa yang PLN lakukan untuk revitalisasi kelistrikan Istana? PLN melakukan penguatan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern.
Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman mengaku, tagihan listriknya bahkan melonjak 100 persen.
Dia menyebutkan, lonjakan tersebut akibat peningkatan konsumsi yang memang terjadi seiring kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Tagihan saya juga naik, tidak cuma 60 persen tapi 100 persen. Tapi karena AC menyala, semua beraktivitas di rumah," tutur Syofvie dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6/2020).
Menurut dia, dirinya yang biasa mengisi voucher sekali untuk dua bulan, kini harus mengisi voucher listriknya tiap bulan.
"Kita juga harus cerdas menggunakan energi ini. Teman-teman PLN juga merasakan hal yang sama. Tapi saya hitung tuh. Memang semua ada kenaikan konsumsi," kata Syofvie.
Sebelumnya masyarakat pun mengeluhkan kenaikan tagihan listrik yang harus dibayar mereka.
Menjawab keluhan pelanggan tersebut, PLN memastikan tak ada kenaikan tarif listrik.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Sahril menyatakan, lonjakan tagihan listrik di tengah pandemi terjadi lantaran PSBB yang mengharuskan banyak pihak harus melakukan aktivitas dari rumah, mulai dari bekerja hingga bersekolah dari rumah.
Dengan demikian, penggunaan listrik otomatis bertambah dan mendorong lonjakan tagihan.
"Setelah ada PSBB tentu saja kegiatan di rumah lebih banyak, belajar dari rumah menggunakan faslitas internet yang membutuhkan listrik. Bapak-bapak kerja juga dari rumah membutuhkan listrik. Lalu AC juga, sehingga mengakibatkan kenaikan pada bulan selanjutnya," jelas Bob dalam video conference, Sabtu (6/6/2020)."
Penelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, ada disinformasi antara judul berita dengan isi berita. Judul berita menyebut Dirut (Direktur Utama), sedangkan isi berita menyebut Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman.
Dalam artikel industri.kontan.co.id berjudul "Ini rincian lengkap jajaran direksi dan nomenklatur baru di PT PLN" pada 14 Mei 2020, dijabarkan susunan direksi baru PLN:
Adapun perubahan susunan direksinya adalah sebagai berikut:
Susunan Direksi baru PLN:1. Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PLN2. Darmawan Prasodjo sebagai Wakil Direktur Utama PLN3. Sinthya Roesly sebagai Direktur Keuangan.4. Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Human Capital dan Management.5. Muhammad Ikbal Nur sebagai sebagai Direktur Perencanaan Korporat.6. Bob Sarir sebagai Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan.7. Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energy Primer.8. Muhammad Ikhsan Asaad sebagai Direktur Mega Project.9. Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan;10. Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara.11. Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa,Madura dan Bali.
Kemudian dalam artikel Kompas.com berjudul "Direktur PLN Mengaku Tagihan Listrik di Rumahnya Melonjak 100 Persen" pada 7 Juni 2020, memang benar tagihan listriknya naik.
Melonjaknya tagihan listrik ternyata tidak hanya dialami sejumlah pelanggan biasa. Hal ini pun dialami oleh salah satu direktur PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman mengaku, tagihan listriknya bahkan melonjak 100 persen.
Dia menyebutkan, lonjakan tersebut akibat peningkatan konsumsi yang memang terjadi seiring kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Tagihan saya juga naik, tidak cuma 60 persen tapi 100 persen. Tapi karena AC menyala, semua beraktivitas di rumah," tutur Syofvie dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6/2020).
Menurut dia, dirinya yang biasa mengisi voucher sekali untuk dua bulan, kini harus mengisi voucher listriknya tiap bulan.
"Kita juga harus cerdas menggunakan energi ini. Teman-teman PLN juga merasakan hal yang sama. Tapi saya hitung tuh. Memang semua ada kenaikan konsumsi," kata Syofvie.
Kesimpulan
Artikel warta-berita.com berjudul "Dirut PLN pun Terkejut, Tagihan Listrik di Rumahnya Naik 100%" adalah disinformasi. Salah satu direktur PLN yang merasakan kenaikan listrik hingga 100 persen adalah Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman, bukan Dirut (Direktur Utama) PLN.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaPemberian diskon listrik ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi pelanggan.
Baca SelengkapnyaKapoksi Komis VI Fraksi PKB ini pun menjelaskan ada beberapa kinerja PLN yang menjadi catatan
Baca SelengkapnyaBila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.
Baca SelengkapnyaRUPS mengangkat Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.
Baca SelengkapnyaKeuangan PLN pernah diramal hampir ambruk. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kelebihan pasokan (supply) listrik di Pulau Jawa pada 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaSedangkan untuk kompensasi diberikan untuk penggunaan tanah secara tidak langsung oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.
Baca SelengkapnyaTiang listrik di halaman rumah tentu mengganggu pemilik rumah.
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaAtas kepemimpinan dan navigasi Darmawan Prasodjo, PLN juga dianugerahi Best Company in National Energy Security.
Baca Selengkapnya