CEK FAKTA: Disinformasi Orang Sudah Divaksin Besar Peluangnya Tertular Covid-19 Delta
Merdeka.com - Informasi penerima vaksin lebih mungkin meninggal karena Covid-19 varian Delta beredar di media sosial. Informasi itu muncul dari artikel berjudul "Vaccinated people found to be 600% more likely to die from covid “variants” than unvaccinated people".
Facebook"Tingkat kematian dari variant virus COVID enam kali lebih tinggi setelah divaksinasi daripada yang tidak divaksinasi, penunjukkan data ari kesehatan Inggris," tulis pengunggah informasi tersebut.
Penelusuran
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa laki-laki yang berhubungan seks berisiko menerima vaksin? 'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut sepenuhnya tidak benar. Dalam artikel Reuters Fact Check berjudul "Fact Check-Claim that vaccinated people are six times more likely to die from the Delta variant than those who are unvaccinated is misleading" pada 2 Juli 2021, dijelaskan bahwa orang yang sudah divaksin justru mengurangi resiko tertular Covid-19.
Public Health England (PHE) mengatakan bahwa dua dosis vaksin menunjukkan perlindungan tingkat tinggi terhadap varian Delta.
"Analisis yang diberikan sangat menyesatkan dan mengabaikan fakta bahwa kematian sebagian besar terjadi pada kelompok usia yang lebih tua yang memiliki cakupan vaksinasi yang jauh lebih tinggi," Prof Paul Hunter, Profesor Kedokteran di Norwich Medical School.
Dr Muge Cevik, dosen penyakit klinis menular dan virologi medis di University of St Andrews, menjelaskan sekitar 85 persen populasi orang dewasa di Inggris telah mendapatkan satu dosis vaksin Covid-19 dan 65 persen telah diinokulasi penuh.
"Ketika kebanyakan orang divaksinasi, sebagian besar infeksi dan kematian diperkirakan termasuk di antara mereka yang divaksinasi," tambahnya.
Tingkat penularan secara keseluruhan jauh lebih sedikit pada populasi yang sudah divaksin.
"Hal ini menunjukkan bahwa vaksinasi berhasil," kata Dr Shamaila Anwar, tim komunikasi sains.
Laporan PHE terbaru lainnya menunjukkan adanya tingkat perlindungan yang tinggi bagi orang yang sudah divaksin dari virus vaian Delta.
Vaksin sangat efektif untuk mencegah rawat inap, jadi sangat penting untuk mendapatkan dua dosis vaksin untuk mendapatkan perlindungan maksimal terhadap semua varian yang ada dan yang muncul," kata juru bicara PHE.
Vaksin juga mengurangi resiko tertular virus.
"Vaksin mengurangi risiko infeksi simtomatik hingga 60-80 persen, dan jika terinfeksi, vaksin mengurangi risiko penyakit parah dan rawat inap hingga 90-98 persen. Sementara vaksin memberikan perlindungan yang signifikan, itu bukan kuratif, ”kata Dr Cervik.
Dr Robert Bollinger, spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins juga menjelaskan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak divaksin, orang yang sudah divaksin cenderung tidak terinfeksi oleh semua jenis, termasuk variannya.
Kesimpulan
Informasi orang yang sudah divaksin enam kali lebih mungkin tertular Covid-19 varian Delta adalah tidak sepenuhnya benar. Orang yang sudah divaksin mengurangi risiko tertular virus.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya