CEK FAKTA: Disinformasi Paru-paru Pasien Covid-19 yang Sembuh Tetap Rusak
Merdeka.com - Beredar informasi di media sosial Instagram yang mencatut penyataan Kepala Tim Dokter (Covid-19) asal China Prof. Dr. Zhong Nan Shan, yang menyebutkan jika paru-paru pasien positif corona akan tetap rusak
Salah satunya akun Instagram @hotmanparisofficial yang menggunggah kutipan dari penyataan dokter Zhong, pada Jumat 15 Mei 2020. Unggahan @hotmanparisofficial merujuk pada akun Instagram @sanglahinstitute.
Berikut pernyataan dokter Zhong Nan:
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa video tersebut diklaim tidak benar? Sehingga secara keseluruhan isi dan narasi video tidak ada kaitannya dengan Anies yang ditetapkan sebagai tersangka terkait JIS.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang ditemukan peneliti? Para peneliti menggambarkan spesies baru dari genus Calotes di Tiongkok selatan dan Vietnam utara.
-
Kenapa ilmuwan skeptis? Profesor Cox meminta agar sampel makhluk itu dikirim ke perusahaan bioteknologi 23andme untuk melakukan verifikasi independen bahwa spesimen tersebut bukanlah alien.
-
Kenapa informasi di video itu salah? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar. Faktanya, video yang beredar berisi beberapa klip yang tidak saling berkaitan.
"Jika ingin berpergian, berfikirlah secara jernih dan sayangi keluargamu. Jangan punya rasa percaya diri berlebihan atau hendak beradu nasib mujur: tak seorang pun luput dari serangan Covid-19. Jangan coba-coba menantang Covid-19, karena Anda akan menyesal seumur hidup. Meskipun kelak telah ditemukan obat khusus Covid-19, itu hanyalah obat penyambung sisa nyawa Anda. Sekalipun Anda berhasil sembuh, nyawa Anda tinggal separuh, paru-paru Anda tetap sudah rusak. Hilangkan rasa congkak pada diri Anda dalam perang melawan epidemi ini."
[Prof.Dr. Zhong Nan Shan, Kepala Tim Dokter (Covid-19) Cina, Menanggulangi wabah SARS 2003.
Sangla Institute
Instagram @hotmanparisofficialPenelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim pernyataan dokter Zhong Nan Shan yang mengatakan pasien Covid-19 yang sembuh paru-parunya tetap rusak.
Sangla Institute yang pertama kali menggunggah informasi tersebut sudah memberikan klarifikasi terkait unggahan berisi pernyataan Prof. Dr. Zhong Nan Shan (21/03) tidak valid karena tidak didukung oleh data ilmiah yang jelas, melalui akun Instagrmnya @sanglahinstitute pada 22 Maret 2020.
Instagram @sanglahinstituteKami atas nama @sanglahinstitute memohon maaf sebesar-besarnya atas keteledoran kami dalam mengolah informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan kembali, postingan yang berisi pernyataan Prof. Dr. Zhong Nan Shan (21/03) nyatanya TIDAKLAH VALID karena tidak didukung oleh data ilmiah yang jelas. Kami telah menghapus postingan tersebut pagi ini (22/03) pukul 09.00 WITA.
#covid_19 #coronavirus #coronaindonesia #sanglahinstitute
Kemudian dikutip dari Antara dalam artikel berjudul "Cek fakta: Benarkah paru-paru pasien COVID-19 yang sembuh akan tetap rusak?", salah satu media asal China milik Shanghai United Media Group, Sixth Tone, melaporkan pernyataan resmi dokter Zhong Nan Shan ke sejumlah media lokal di China.
Berikut laporan Sixth Tone:
"Virus corona baru tampaknya tidak meninggalkan kerusakan dalam jangka panjang di paru-paru dari pasien-pasien COVID-19 yang telah sembuh. Tingkatan fibrosis paru, atau jarinan parut paru-paru, pada orang yang terdampak penyakit itu relatif rendah dibanding SARS, demikian pernyataan pakar penyakit pernapasan China Zhong Nanshan."
"Dalam sebuah wawancara pada 14 April dengan media lokal, Zhong yang juga kepala penanganan COVID-19 China mengatakan fibrosis paru di dalam tubuh pasien yang diteliti oleh timnya telah hilang sangat cepat. Sementara pengujian yang menunjukkan penurunan fungsi paru, terutama terkait transfer oksigen, pada beberapa pasien, Zhong percaya efek itu tidak akan bertahan lama."
"Seiring waktu, itu (paru-paru) akan berangsur-angsur pulih. Jadi saya tidak berpikir sebagian besar pasien penyintas COVID-19 akan memiliki efek samping paru yang jelas," kata Zhong."
Kesimpulan
Klaim paru-paru pasien Covid-19 yang sudah sembuh akan tetap rusak salah.
Sangla Institute memberikan klarifikasi terkait unggahan berisi pernyataan Prof. Dr. Zhong Nan Shan (21/03) tidak valid karena tidak didukung oleh data ilmiah yang jelas.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 14 detik itu memuat cuplikan di rumah duka dengan wajah yang disensor dan kompilasi foto-foto Panji.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaPneumonia dan paru-paru basah sebenarnya disebabkan karena sejumlah hal berikut ini:
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya