CEK FAKTA: Disinformasi Tenaga Medis Covid-19 di Sumut Diusir dan Tak Digaji
Merdeka.com - Beredar kabar yang menyebutkan tenaga medis, berupa dokter, perawat pasien virus corona Covid-19 di Rumah Sakit GL Tobing, Deli Serdang, Sumatera Utara, tidak digaji dan diusir dari penginapan.
Kabar ini diunggah oleh akun Facebook Joniar Nainggolan, pada 2 Mei 2020. Disebutkan jika tenaga medis tersebut sudah satu bulan belum menerima gaji.
Berikut narasinya:
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang dipecat karena kasus viral? AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Apa yang dilakukan eks pasien yayasan saat ini? Pria tersebut diketahui bernama Ardiansyah dan sempat mendapat atensi Purnomo selama 1 tahun. Saat didatangi sang polisi, Ardiansyah nampak semringah. Dia mengungkap rasa bahagianya saat sempat diurus Purnomo sejak divonis mengidap depresi hingga kini kembali sehat dan menjalani kehidupan normal.
Berita Hari ini 02 Mei 2020Dokter, Perawat, Medis COVID-19 RS GL TOBING MEDANDi paksa keluar keluar dari tempat penginapan HOTEL TRAVEL HUB Kualanamu jam 12 siangSampe hari ini telah bekerja 1 Bulan lebih belum menerima gaji.Mohon Bapak Jokowidodo sebagai Presiden RI menindak lanjuti laporan iniNB: Mohon berita ini diteruskan ke semua media ( saya bertanggungjawab atas isi berita)
©2020 Merdeka.com/ FacebookPenelusuran
Cek Fakta Merdeka.com menelusuri kabar tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 di Sumatera Utara diusir dan belum digaji.
Dalam artikel Kompas.com berjudul "Klarifikasi Tim Gugus Tugas Soal Petugas Medis RS GL Tobing di-PHK, Tak Digaji, Diusir dari Hotel"
MEDAN, KOMPAS.com - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara Mayor Kesehatan dr Whiko Irwan mengklarifikasi informasi simpang siur soal PHK tenaga kesehatan yang bertugas di RS GL Tobing.
Katanya, para petugas kesehatan yang bertugas di rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut, dibentuk dalam tim satuan tugas kesehatan yang ditunjuk Pemprov Sumut. Dari penunjukan itu, lanjut Whiko, ada jadwal dan batas waktu yang diberikan selama masa penanganan di rumah sakit. Mengingat risiko penularan di kalangan para medis tinggi, maka harus dilakukan isolasi atau karantina saat merawat pasien.
“Jadwal bertugas mereka terdiri dari dua pekan bekerja di rumah sakit. Selanjutnya melaksanakan karantina mandiri, satu minggu di antaranya mengarantinakan diri di hotel,” kata Whiko di media centre GTPP Covid-19 Sumut, Minggu (3/5/2020).
Bukan diusir, tapi...
Selama tim satu dikarantina, lanjut Whiko, maka operasional di RS GL Tobing dilakukan tim dua, begitu seterusnya. Setelah sebulan, pergantian akan kembali kepada petugas lama yang selesai menjalani karantina. Bisa dimungkinkan ada pergantian petugas kesehatan yang baru.
“Saat ini, mereka sebagian kecil digantikan oleh petugas yang baru karena kebutuhan rumah sakit asalnya, atau bersifat roling (bergantian) dari rumah sakit tempat mereka bekerja,” ucapnya.
Saat ini, petugas medis di RS GL Tobing telah bekerja seperti biasa dan tetap tinggal di penginapan sebelumnya (hotel) dengan fasilitas satu kamar untuk dua orang petugas.
Tak digaji
“Informasi mengenai masalah penggajian juga tidak benar karena petugas kesehatan yang tergabung dalam tim kesehatan rumah sakit rujukan Covid-19 memiliki SK Gubernur dan mendapatkan insentif tenaga medis,” sambung dia.
RS GL Tobing tetap menerima pasien Covid-19 yang datang dari luar Kota Medan atau yang dirujuk dari rumah sakit lain. Meski diakuinya ada 17 pasien yang sempat dipindahkan ke RS Martha Friska karena proses peralihan petugas.
Namun tiga pasien telah dipulangkan karena dinyatakan sembuh. “Tidak ada pekerjaan yang berlangsung dengan sempurna, tanpa keseimbangan dukungan dari semua pihak,” ujar Whiko.
Sementara itu dikutip dari Detik.com, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi buka suara terkait viral kabar perawat pasien Corona di Sumut tidak digaji. Edy mengatakan kabar itu tidak benar.
"Kalau ada yang bilang tidak digaji, itu tidak benar," ujar Edy saat meninjau RS Martha Friska Medan, Selasa (5/5/2020).
Kesimpulan
Klaim tenaga medis yang manangani pasien Covid-19 tak digaji dan diusir dari penginapan tidak benar. Tim Gugus Tugas Sumatera Utara menyebutkan para tenaga medis tersebut memang sudah habis masa kontrak kerjanya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaPuluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.
Baca SelengkapnyaKabar ini merebak usai Budi Santoso dicopot dari Dekan FK Unair.
Baca Selengkapnyaketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu belakangan, kembali mencuat soal maraknya informasi terkait pencairan BSU 2023.
Baca SelengkapnyaPencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair buntut pernyataannya yang menolak rencana Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaBudi Gunadi Sadikin menegaskan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan sudah mengizinkan pemerintah untuk mendatangkan dokter asing.
Baca SelengkapnyaDokter di RSUD Soe menolak melayani pasien karena insentifnya selama enam bulan belum dibayar.
Baca SelengkapnyaPihak RSUD menjelaskan, menutup pintu dengan memalang karena takut obat-obatan dan alat medis hilang.
Baca SelengkapnyaKomentar negatif tersebut muncul usai beredar kabar pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair karena permintaan Budi Gunadi Sadikin.
Baca SelengkapnyaPemerintah melarang adanya rekrutmen tenaga honorer mulai tahun depan.
Baca Selengkapnya