CEK FAKTA: Disinformasi Tes Covid-19 dengan Alat GeNose Hanya 10 Detik
Merdeka.com - Informasi alat tes GeNose bisa deteksi Covid-19 hanya 10 detik beredar di media sosial. Informasi ini juga menyebutkan bahwa alat GeNose sudah tersedia di stasiun maupun bandara dengan biasa Rp10.000 sampai Rp15.000.
istimewa"Mulai tgl 5 Feb'21 di station dan bandara dan tempat2 umum dikenakan biaya Rp 5 rb sd 10 rb per org per 1x test.. Ge Nose C19Indonesia ngga kalah... Merdeka!!! Luar Biasa!!!!Tes covid jadi simpel. Mudah n murah. Rp 15 rb, 10 detik, akurasi 99,9%. Gak hrs swab, gak hrs diambil darah. Terimakasih UGM, nuwun sanget dosen UGM, Dr Kuwat Triyana (lahir 1977) penemu GeNos pengendus Covid-199. Indonesia Bisa....SELAMAT PAGI INDONESIA"
Penelusuran
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa orang Indonesia sering terlambat mendeteksi kanker? Pernyataan ini 100% benar dan tidak salah. Yang tidak nyambung adalah ketika Menkes tiba-tiba loncat membicarakan ketersediaan alat PET (Positron Emission Tomography) scan sebagai alat deteksi kanker yang hanya ada 3 dan semuanya di Jakarta.
-
Bagaimana memahami durasi not? Nilai koma menunjukkan durasi ketukan. Ketukan dengan nilai koma yang lebih kecil dimainkan lebih cepat daripada ketukan dengan nilai koma yang lebih besar.
-
Apa yang dimaksud speech delay? Speech delay merujuk pada situasi di mana kemampuan berbicara anak tidak berkembang sesuai dengan usia mereka. Berbagai faktor dapat menjadi penyebabnya, termasuk gangguan pendengaran dan kondisi seperti autisme.
-
Kapan viral load menjadi tidak terdeteksi? Meskipun tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara total, setidaknya viral load dalam tubuh penderita HIV dapat mencapai tingkat tidak terdeteksi selama 3 hingga 6 bulan setelah menjalani pengobatan.
-
Bagaimana mendiagnosis penyakit? Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diteliti melalui gejala yang terjadi.
Informasi tes Covid-19 menggunakan GeNose hanya memakan waktu 10 detik adalah disinformasi. Untuk melakukan tes GeNose bisa memakan waktu 30 detik.
Hal tersebut dijelaskan dalam artikel merdeka.com berjudul "Menhub Budi: GeNose Bisa Tes 30 Orang dalam 1 Jam" pada 27 Januari 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, satu alat GeNose bisa digunakan oleh 30 orang dalam satu jam. Sehingga, dinilai lebih cepat untuk mendeteksi dini virus covid-19 bagi calon penumpang Kereta Api.
Alat GeNose akan mulai digunakan di dua stasiun yakni stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Rencananya alat yang akan disiapkan di dua stasiun tersebut berjumlah 5-10 GeNose.
"Kita mencoba di 2 stasiun dulu, sementara stasiun lainnya masih menggunakan PCR, dan antigen. Kita beri opsi ke arah yang lebih murah. Sehingga kita bisa melakukan dalam 1 hari penuh, kita tahu GeNose ini hanya dites dalam waktu 30 detik, berarti satu jam satu alat itu bisa 30 orang," kata Menhub dalam Bincang Editor GeNose di Transportasi Umum, Rabu (27/1).
Menurutnya, jika satu alat GeNose bisa mendeteksi 30 orang dalam 1 jam, sehingga apabila tersedia 10 alat GeNose maka dalam 1 jam bisa mendeteksi 300 orang calon penumpang Kereta Api. "Kalau kita punya 10 alat kita bisa melakukan 300 orang, kalau kita punya waktu 8/10 jam dalam sehari maka sangat cepat GeNose ini," katanya.
Selain itu mengenai akurasi GeNose, dia telah mendapatkan informasi langsung dari UGM dan Kementerian Kesehatan bahwa akurasi alat pendeteksi corona ini mencapai 90 persen. Artinya sama baiknya seperti rapid test antigen yang berguna sebagai skrining awal.
"Tentang akurasi kita mendapatkan report dari UGM, dan kementerian Kesehatan bahwa akurasinya hingga 90 persen. Saya katakan alat ini tidak seakurat PCR, tapi memang ini sama seperti antigen, kita harus memastikan dengan PCR apakah kita positif atau tidak," Jelas Budi.
Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul "Menhub Budi akan Pasang GeNose di Stasiun Pasar Senen & Tugu Yogyakarta" pada 27 Januari 2021, dijelaskan bahwa dua stasiun siap menggunakan Ge Nose untuk deteksi Covid-19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menerapkan alat pendeteksi Covid-19 GeNose di dua stasiun, yakni stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Penerapan Genose di moda kereta api wajib diterapkan pada 5 Februari mendatang.
"Kita melakukan langkah-langkah yang pasti, tanggal 5 Februari kita sepakati bersama gugus tugas, diterapkan di dua stasiun Senen Jakarta, dan stasiun Tugu Yogyakarta yang berlaku di kereta api secara mandatori," kata Budi dalam Bincang Editor GeNose di Transportasi Umum, Rabu (27/1).
Sementara untuk moda transportasi darat dan laut, seperti kendaraan umum bus dan lainnya akan dilakukan secara acak atau random sampling yang artinya tidak wajib layaknya diterapkan di kereta api.
"Untuk moda darat agak complicated kalau kita mensyaratkan karena biayanya lebih rendah, namun yang kita lakukan adalah secara acak atau random artinya kita memberlakukan acak kepada masyarakat yang akan menggunakan bus dan rest area," jelasnya.
Kesimpulan
Informasi waktu deteksi Covid-19 dengan menggunakan GeNose hanya 10 detik adalah disinformasi. Waktu deteksi memakan waktu hingga 30 detik
Kemudian sejumlah stasiun juga akan disiapkan GeNose untuk deteksi Covid-19 untuk penumpang, dan akan berlaku pada 5 Februari 2021.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benarkah kecepatan internet di kantor NASA mencapai 91 Gpbs? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaSeluruh orang terdiam saat Jeff Bezos tertawa menelepon CS kantornya.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan mengungkapkan, data di situs informasi kualitas udara dunia IQAir tidak akurat.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial TikTok sebuah video yang memberikan informasi terkait dampak erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaCekFakta merupakan kolaborasi antara Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).
Baca Selengkapnya