CEK FAKTA: Disinformasi Vaksin Covid-19 dari China Paling Berbahaya di Dunia
Merdeka.com - Informasi vaksin dari Tiongkok yang paling berbahaya di dunia beredar di media sosial. Informasi tersebut diunggah oleh akun Facebook Jaya Dewata melalui sebuah artikel NTDINDONESIA.COM berjudul "Vaksin Tiongkok adalah vaksin Paling Berbahaya di Dunia: Ahli".
Facebook"Bong sini di IMUNISASI DULUJawab dong BONG".
Penelusuran
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah disinformasi. Dalam artikel cnbcindonesia.com berjudul "Dokter China Sebut Vaksin Sinopharm Paling Tak Aman, Kenapa?" pada 11 januari 2021, dijelaskan bahwa dokter yang menuliskan informasi tersebut sudah meminta maaf dan mengklarifikasi tulisannya.
Seorang dokter di China telah mengklaim bahwa vaksin Covid-19 besutan perusahaan Sinopharm adalah yang 'paling tidak aman di dunia'. Dokter menyatakan bahwa vaksin tersebut memiliki 73 efek samping.
Dikutip dari Business Today, Senin (11/1/2021),Dr Tao Lina, seorang ahli vaksin dari Shanghai, menulis ini tentang vaksin Sinopharm di akun media sosial Weibo miliknya. Namun beberapa saat kemudian postingan itu ia hapus dan ia meminta maaf kepada negara dan rekan senegaranya atas ucapannya yang "kurang hati-hati".
Postingan yang sekarang dihapus tentang vaksin Covid-19 Sinopharm telah mencantumkan beberapa efek samping antara lain nyeri di sekitar area suntikan, sakit kepala, tekanan darah tinggi, kehilangan penglihatan dan rasa, dan inkontinensia urin.
Outlet media milik pemerintah China, Global Times telah menyatakan bahwa Tao Lina telah mengklarifikasi pernyataannya itu. Laporan mengatakan bahwa Tao Lina sebenarnya berkomentar sarkastik tentang vaksin Sinopharm yang ditujukan kepada pihak yang anti terhadap vaksin China. Pernyataan sarkastik ini salah ditafsirkan oleh Voice of America (VOA) di situsnya.
"Saya tidak pernah mengatakan bahwa vaksin yang tidak aktif tidak memiliki keamanan dan kemanjuran. Sebaliknya, saya sering menekankan bahwa vaksin tidak aktif yang diproduksi oleh China aman dalam beberapa artikel untuk menepis kekhawatiran publik mengenai vaksinasi," kata Lina kepada Global Times.
Sementara itu vaksin Sinopharm telah mendapatkan otorisasi penggunaan bersyarat dari pemerintah China. Sebuah data menunjukan bahwa vaksin itu ampuh 79,34% dalam melawan virus corona.
Kesimpulan
Informasi vaksin Tiongkok paling berbahaya di dunia adalah disinformasi. Vaksin yang dimaksud adalah vaksin Covid-19 Sinopharm. Tao Lina sebenarnya berkomentar sarkastik tentang vaksin Sinopharm yang ditujukan kepada pihak yang anti terhadap vaksin China. Pernyataan sarkastik ini salah ditafsirkan oleh Voice of America (VOA) di situsnya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaLangkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya