CEK FAKTA: Hoaks, 10 Dokter Meninggal Dalam Waktu 24 Jam Usai Divaksin Covid
Merdeka.com - Tersebar informasi dalam grup percakapan Whatsapp (WA) bahwasannya sepuluh dokter meninggal setelah disuntikkan vaksin Covid-19. Informasi tersebut juga menyebut kesepuluh dokter itu meninggal dalam waktu 24 jam.
istimewa"Breaking News
Indonesia berduka
-
Bagaimana ilmuwan ini meninggal? Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah. Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
-
Siapa yang meninggal karena kanker? Pada 30 November 2003, Adhemar Dion, ayah Celine Dion, meninggal dunia karena kanker di Montreal, Kanada, saat berusia 80 tahun.
-
Siapa yang meninggal? Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, telah meninggal dunia.
Telah berpulang :1. dr. Felicia Tanzil, SpKFR (Majalengka)2. dr. Ananto Prasetya Hadi (Ka Humas RSCM)2. dr. Fuad Mahfuzd, Sp. THT.3. Kol Ckm Dr. Sjahruddin, Sp. THT-KL4. dr. Oki Alfian bin H.Alamsyah5. dr. Dharma Widya (Direktur RSUD Aceh Timur)6. dr. Gatot Soeryo Koesumo, PFK, MM (Direktur RS Aulia Jagakarsa) Jakarta8. dr. Wahyuning Saraswati (Bogor)9. dr Redy (WaDir RSUD Banjar)10. Prof. dr Dadang Hawari SpKJ (K)11. Kol.CKM dr. Is Priyadi (16.38) di RSPAD. Alumnus FK UNAIR 84.Padahal mereka sdh melakukan Vaksin
Dalam waktu 24 jam, Indonesia kehilangan 10 Dokter karena COVID-19.Sungguh kehilangan besar bagi bangsa Indonesia."
Penelusuran
Merdeka.com mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut. Hasilnya, informasi yang menyebut sepuluh dokter meninggal padahal sudah menerima vaksin Covid-19 adalah tidak benar. Kesepuluhan nama dokter itu meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Mereka juga tidak meninggal di waktu bersamaan. Sebab menurut data nakes.laporcovid19.org, beberapa dari nama itu meninggal di tanggal yang berbeda.
dr.Felicia Tanzil, SpKFR dan dr. Wahyuning Sarawati meninggal karena Covid-19 pada 3 Desember 2020. Kemudian dr. Gatot Soeryo Koesoemo, PFK, MM meninggal dunia karena Covid-19 pada 2 Desember 2020.
Kemudian dr Ananto Prasetya Hadi (Ka Humas RSCM), dr Fuad Mahfuzd SpTHT, Kol Ckm dr Sjahruddin SpTHT-KL, dr Oki Alfian bin H Alamsyah, dan dr Dharma Widya (Direktur RSUD Aceh Timur) juga meninggal karena Covid-19 pada tahun 2020.
Lalu Wakil Direktur RSUD Banjar Redi meninggal dunia 3 Desember 2020 karena Covid-19.
Kolonel Ckm dr. Is Priyadi meninggal dunia karena Covid-19 pada 3 Desember 2020.
Dalam artikel merdeka.ocom berjudul "Vaksin Pertama Covid-19 Tiba di Indonesia" pada 6 Desember 2020, dijelaskan vaksin pertama kali datang ke Indonesia dan belum disuntikkan pada tenaga medis.
Akun YouTube Sekretariat Presiden menayangkan secara langsung kedatangan vaksin virus Corona atau Covid-19 ke Indonesia. Vaksin tiba menggunakan pesawat komersil melalui Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com lewat tayangan berjudul 'LIVE: Kedatangan Vaksin Covid-19, Bandara Soekarno Hatta, 6 Desember 2020' di akun itu, Minggu (6/12), pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300 ER yang mengantarkan vaksin mendarat sekitar pukul 21.27 WIB.
Kemudian dalam artikel antaranews berjudul "1,2 juta tenaga kesehatan akan divaksin COVID-19 tahap pertama" pada 13 Januari 2021, dijelaskan bahwa pemberian vaksin pertama untuk tenaga medis pada Januari 2021.
Sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan, yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi virus corona di Indonesia, akan menjalani vaksinasi COVID-19 pada tahap pertama yang dimulai hari ini.
"Saat ini sudah ditetapkan ada 1,2 juta orang tenaga kesehatan yang jadi sasaran prioritas, mulai hari ini akan divaksinasi sesuai dengan sasaran yang ada di setiap wilayah," kata Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Halik Malik menjawab pertanyaan ANTARA, Rabu.
Halik menyampaikan bahwa tenaga kesehatan merupakan kelompok yang rentan terhadap virus corona karena berada di garda terdepan sehingga menjadi yang diprioritaskan.
"Perlu dipastikan mereka mendapat perlindungan yang baik salah satunya memiliki kekebalan terhadap COVID-19," ujar Halik.
PB IDI sendiri mengimbau kepada seluruh dokter dan anggota IDI untuk mengikuti program vaksin COVID-19.
"Demi terbentuknya kekebalan sehingga dapat mengurangi angka kematian dokter," kata Halik.
Kesimpulan
Daftar nama sepuluh dokter yang meninggal setelah mendapat vaksin Covid-19 adalah tidak benar. Kesepuluh dokter tersebut meninggal karena terinfeksi Covid-19. Sepuluh dokter tersebut meninggal sebelum vaksin Covid-19 masuk ke Indonesia.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa dokter Helmi itu disebut meninggal dunia karena mengalami sudden cardiac arrest atau dikenal juga dengan henti jantung.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSelain jemaah meninggal, belasan calon haji tertunda keberangkatannya
Baca SelengkapnyaSelain menangani pasien, dokter Helmi aktif di media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Di Instagram, dokter Helmi memiliki pengikut sebanyak 492 ribu.
Baca SelengkapnyaSeorang pasien pria di Korea Selatan meninggal setelah ditolak oleh 10 rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaPihak Universitas Diponegoro (Undip) mengaku terbuka dengan upaya investigasi dari semua pihak.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 12 petugas Pemilu Sumbar meninggal dunia dan 50 orang jatuh sakit pada pelaksanaan Pemilu.
Baca Selengkapnya