CEK FAKTA: Hoaks, Ada Aksi Tolak PPKM Darurat di Pasuruan
Merdeka.com - Beredar sebuah poster digital berisi seruan aksi penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Poster tersebut dibubuhkan tulisan "PASURUAN MELAWAN. Seruan aksi: #TOLAKPPKMDARURAT, #MENINDASRAKYATKECIL".
Pada poster tertulis waktu pelaksanaan aksi pada Kamis 15 Juli 2021 di halaman Kantor Wali Kota Pasuruan.
IstimewaPenelusuran
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa yang terjadi di Pasuruan? Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, mengucapkan belasungkawa kepada petugas keamanan TPS yang gugur saat Pemilu 2024.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
merdeka.com coba menelusuri kebenaran informasi itu. Mengutip artikel dari Jatimnow.com, Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto, menegaskan seruan aksi tersebut adalah kabar bohong alias hoaks.
"Hoaks, tidak benar itu. Gambar itu disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dengan maksud memprovokasi masyarakat agar gaduh dan abai dengan protokol kesehatan. Saat ini kami masih menyelidiki siapa orang yang membuat gambar itu," jelas Endy, Selasa (13/7/2021).
Menurutnya, tim dari Polres Pasuruan Kota telah mengantongi nama-nama akun media sosial yang ikut menyebarkan poster digital tersebut.
"Ada sekitar 11 akun yang menyebarkan. Rata-rata mereka ikut-ikutan. Jadi kami hanya meminta si pengunggah gambar tersebut untuk mengahapusnya. Dan mereka benar menghapus," ungkapnya.
Kesimpulan
Aksi menolak PPKM Darurat di Pasuruan adalah hoaks. Saat ini, Polres Pasuruan Kota telah mengantongi nama-nama akun media sosial yang ikut menyebarkan poster digital tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://jatimnow.com/baca-36414-beredar-poster-seruan-aksi-tolak-ppkm-darurat-di-kota-pasuruan-polisi-hoaks (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaTKN menilai ada yang mengatur hal ini untuk merusak elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam video, terlihat beberapa orang cekcok dengan nada suara yang cukup keras.
Baca SelengkapnyaBeberapa modus operandi dari pelaku yaitu antara lain mencari calon korban laki-laki maupun perempuan dan mengajak berteman melalui akun medsos.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaBeredar selebaran digital yang menyebutkan adanya Program Sosial Rp5 juta per bulan yang mengatasnamakan TKN.
Baca Selengkapnya